Pengakuan

5.4K 473 35
                                    

11

.

.

.

.

.

.

.

.

Rapat yang mereka berdua hadiri cukup membuat lelah, apalagi para peserta rapat cukup susah untuk diajak bekerja sama dan terus-terusan mempertahankan argumen masing-masing. Namun terberkatilah Uchiha dengan segala aura yang mampu orang-orang tertunduk patuh.

...

"Kau lelah?." Tanya Sasuke saat keduanya memasuki mobil.

"Hm.."

"Padahal kerjamu hanya diam dan mencatat sedikit saja."

Sakura mendelik tidak terima dengan ucapan Sasuke yang seolah meremehkannya. "Asal kau tahu ya? Telingaku yang lelah!! Mendengarkan segala ocehan dari makhluk-makhluk yang sudah bau tanah didalam sana membuatku mual!."

"Hn. Aku setuju soal itu." Ucap Sasuke mengangguk.

"Aku lapar. Bisakah kita mampir ke restoran?."

"Tentu saja."

.....

Sasuke dan Sakura memasuki restoran di dekat hotel mereka.

"Pesanlah sesukamu biar aku yang membayarnya." Ucap Sasuke.

Tahukah kau Sasuke bahwa kau baru saja mengucapkan kalimat tabu. Kata traktir adalah kata yang paling dihindari oleh para teman terdekat Sakura. Karna satu kata itu bisa membuat mereka harus rela menguras dompet demi Sakura.

Binar mata Sakura seolah-olah dirinya mendapatkan harta karun yang telah terkubur ribuan tahun. Sasuke tahu aja kalau dia suka yang gratisan.

"Siap pak bos Uchiha Sasuke yang terhormat."

Sakura dengan semangat memanggil pelayan dan memesan hampir separuh dari daftar makanan yang ada di menu. Sementara Sasuke hanya bisa terbengong-bengong bingung.

"Ka..kau yakin me..memesan ini semua?." Tanya Sasuke.

"Tentu saja! Kenapa? Kau tidak jadi mentraktir ku?."

"Tidak apa-apa." Sasuke tersenyum kaku. Untung saja dirinya memiliki banyak uang. Sasuke yakin jika sahabatnya Naruto yang mentraktir Sakura dia akan menjerit-jerit dan menangis seketika.

Eh? Apa yang dia pikirkan? Lagipula kenapa Naruto harus mentraktir Sakura? Tidak! Tidak boleh... Walaupun bisa membuatnya bangkrut mendadak, dirinya rela jika harus mentraktir Sakura setiap hari. Dari pada dia makan dengan lelaki lain.

Cemburu eh?

......

"Kenyangnya." Ucap Sakura sambil mengelus-ngelus perutnya yang sedikit membuncit.

"Kau makan seperti babi."

"Suka-suka saya."

Setelah membayar makanan mereka berdua pergi dari restoran dan berencana berjalan-jalan sebelum kembali ke hotel.

"Kau ingin kemana?." Tanya Sasuke pada Sakura.

Sakura melihat jam tangannya yang menunjukan pukul setengah empat sore. Dirinya langsung terpikir tempat yang pas disaat seperti ini. "Bagaimana jika pantai? Kita sekaligus melihat sunset."

Pinky SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang