08 Roti Japanese

4 1 0
                                    

Hayy Semuanya. Ada yang rindu dengan aku. Dahlama nggak update sampe setahun gini. Mood nulis ilang. Karena sibuk nyari kerja guys. Maafkeun aku...

Yuk bacaa.... Happy Reading...

***

"EMAAAAAAAAAAN!!!.  balikin tas gue. Pliss jangan di buka-buka gitu. Gue nangis nih" teriak Dina. Eman membuka tas Dina ketikda sedang berlari. Entah dari mana Eman mendapatkan tasnya itu.

"DIN!  TUNGGUIN INCES. INCES KETINGGALAN DI KAYANGAN!!". Sila berteriak dan Lifa berlari mengejar Dina, yamg sudah lumayan jauh dari. Area kantin.

Mereka tadi sebenarnya sedang duduk manjay di kantin, sedang sarapan. Tak lama kemudian Eman datang beserta rakyatnya.

Eman memang jahil, hingga ia tanpa permisi langsung mengambil tas Dina yang berada tepat disebelah tempat grupnya duduk.

"Emann. Please gue nyerah. Gak kuad dedek gemes gak kuad buat lari lagi. Capek!" Ucap Dina dengan ngosngosan. Sedangkan Eman sama capek jadi dia berhenti berlari karena Dina yang sudah kelelahan berada di belakangnya yang lumayan jauh.

Eman menoleh. "Yak dek, abangkan belom kelar jailin lo nya. Masa udah nyerah sih." kelakar Eman dengan jailnya.

"Najis inggris cuih lo."

"Bentar. Sebelum ini tas gue balikin, gimana gue periksa dulu takut ada benda tajam yang berbahaya." Ucap Eman. Ia langsung membuka tas gendong Dina. Yang isinya hanya buku pelajaran dan buku paket. Tapi ada isi yang membuatnya berfikir keras.

"Din,  ini yang putih kek gumpalan biskuit kelapa apaan ini? " tanya Eman seraya memperlihatkan barang temuannya di dalam tas Dina.

Seketika Dina melototkan matanya. Ketika benda pusakanya di pegang Eman.

"EMAN BARANG GUE!! " Teriak Dina berlari menghampiri Eman. Lalu merebut benda itu dan di masukkan ke kantok rok nya.

Eman menaikan alisnya. Karena seperti femiliar dengan bentuk dan warnanya.

"Kek kenal gue. Kayak barang yang sering bunda beli.  Bentar gue mikir dulu" tak lama kemudian Eman kembali teriak. "OH GUE TAU. ROTI JAPANESEEEE!!! " dina langsung menutup mulut Eman.

"Jangan buat kaum cewek malu Eman. Iya itu roti jepang. Mau ngapain lo." tanya Dina mencebik.

"Lo donyan juga yak yang kek gituan. Roti japanese?"

"Lo bego apa brengsek sih? Jelaslah gue doyan. Orang gue cewek. Yang harusnya di pertanyakan ituu elo. Barang ginian aja elo kek nemu berlian di pasar kambing." celoteh Dina.

***

"Man Eman. Astagfirullah. Gue panggil gak nyaut. Giliran di kejar aja nengok. Dasar anaknya mang Arman," cibir  Dodi.

"Ngapain lo onta penyet ngejar gue. Sorry gue masih normal gak level sama kangdonat" jawab Eman serius.

"Man ini serius. Si Derry anak sekolah tetangga nanyain si Sinta. Ini arjen eman!!  jangan becanda mulu. Gue jadinya esmossi. Makin gak waras emang" dengus Dodi.

"Mau ngapain tuh anak nanyain si Sinta."

"Mungkin masih bucin sama si Sinta."

"Gila tuh orang. Palayboynya gak tanggung di embat semua."

"Jangan bilang lo juga belum mup on sama si Beby lo itu." cetus Dimas menimpali.

"Gue udah mup on keles. Gw sebenernya gak jadian sama dia, dianya aja yang baperan. Gue kan emang gini orangnya." ucap Eman.

"Man, gue tahu lo sama aja kayak si Derry itu. Dulu si beby. Sekarang lo ngebaperin anak orang lagikan si Dina." ucap Parman serius.

"Gue gak baperan si Dina, gue ya gue kayak gini."

"Terserah lo deh pusing gue"

"Kita ke kelas aja yok. Mau bell juga"Ajak Dodi yang sedari tadi hanya diam.

Eman pergi menalangkah duluan di depan. Dan yang lain pun mengikuti dari belakang.

Eman sejenak berpikir. Ia buka playboy yang tadi di katanyakan Parman. Ia ya dia hanya dia dengan segudang kejahilannya.

"Dod lo kemarin nyuri celana dalamnya di siti ya. Anaknya pak Rt itu? " tuduh Dimas. Dodi yang tidak tahu menahu memukul kepala Dimas dengan sadis.

"Si Siti mana pea lo. Si siti anaknya pak Rt baru juga kelas tiga Smp. Masa gue nyuri cd tuh orang. Mau di santet onlen gue sama bapaknya. "

"Apa hubungan santet onlen bege. Yang nyantetnya juga bakal mikir lagi buat nyantet lo. Suruh aja almarhum suamnto buat bunuh sekalian. Gak usah lebay mau di santet. Bunuh aja sekalin. Baguskan gue doanya" kelakar Dimas.

Dodi yang sudah marah. Langsung saja menerjang tubuh Dimas. Dimas yang sudah membaca gerakan Dodi. Langsung berlari ke arah lapangan yang sedang ramainya.

"Gila. Sahabat gue dak ada akhlak semua. Otaknya udah pada geser. Ini juga Allah masih baik bisa sekolah. Innalillahi, " kata Parman dramatis.

Setelah sampai di ruangan kelas. Eman langsunh mengeluarkan jurus suara cetarnya.

"BILA BERMIMPI KAMU,  JAGA DARI TIDUKU AKU SEBUT NAMAMU AKU SEBUT CINTAMU.-

"EMAAAAAANN.  KEBIASAAAAAN! " sentak Dina yang sedang duduk di bangkunya.

Eman langsung menghampiri Dina. Dan besujud di pinggir meja Dina.

"ENGKAULAH KEKASIHKU HANYA ENGKAU NYAWAKU, AKULAH PERINDUMU AKULAH PENCINTAMU. WILL YOU EATING WITH ME HONEY? "

Seketika hening. Tak lama kemudian langsung tmbertepuk tangan semua penghuni kelas. Kecuali Nisa dan Dina yang mencoba memahami bait lirik lagu tadi yang di nyanyikan Eman.

"Maaf ya mas. Aku gak ada receh. Gak usah so inggris lo.  Yang sundanesenya kentel. Pergi lo ke habitat lo. Gak mau gue d rayu kaya ondel emak pijah."

"Dina aku serius sama kamu. Please Dina maafin aku yang gak romantis buat nembak kamu." dramatis Eman. Ia berakting layaknya aktor yang sedang memerankan peran yang lakor utama.

"Pepet terosss. Yang disini mah cuman patung dari candi kayangan mimi peri kw." ucap Dimas.

dina berdiri lalu menubrukan badannya ke Eman.

"EMAAAAAAAAAAAAAN. MAMPUA LU TAIK KUCING, ASW,  WAFAT LO MANNNNN.. MAMPUS". Teriak Dina menggema di segala penjuru ruangan.

***

Banyak bgt typo. Maaf banget. Bakal di pebaiki setelah ending aja. Mohon maaf yang baca bila bnyak kesalahan nulis. Baru nyoba buat cerita kembali. Setelah hiatus selama 2tahun. Cuman jadi reader. Tukang komen sama vote.

Alakyu buat kalian yang nunggu cerita ini. Insya allah bakal aku up terus. Seminggu sampe 3x ya.
Bye bye bye

Kikanclub.
Follow instagram me @thhyee22

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CuRut GiLaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang