heartbeat

988 104 42
                                    

This work belong to eyeronicmuch on ao3. I just translate it into Bahasa.

 I just translate it into Bahasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Doyoung tidak mengerti.

Dia selalu punya nama musuhnya tertulis di pergelangan tangan kanannya, sejak saat dia berusia lima tahun dan Jeong Jaehyun secara tidak sengaja menusuk matanya dengan spidol.

Dia tahu bahwa Jaehyun adalah musuhnya sejak Jaehyun pernah mendorongnya hingga jatuh terjerembab ketika ia berusia enam tahun dan ketika Jaehyun mencuri makan siangnya ketika Doyoung berusia tujuh tahun.

Dia tahu bahwa dia dan Jaehyun ditakdirkan untuk tidak berteman ketika di tahun keenam sekolah dasar Jaehyun menjadi juara kelas dan Doyoung hanya peringkat kedua, dia tahu bahwa Jaehyun akan selamanya menjadi saingannya dimanapun, baik di sekolah, di akademi musik atau bahkan sampai perguruan tinggi . Kemanapun Doyoung pergi, Jaehyun tidak pernah jauh di belakang, selalu membuat hidup Doyoung menjadi seperti neraka.

Sudah menjadi rahasia umum di lingkaran teman-teman Doyoung, bahwa ia dan Jaehyun tidak cocok. Mereka seperti minyak dan api, kekuatan yang tak terhentikan dan objek yang tak tergoyahkan. Tidak ada yang tahu cerita awalnya mengapa mereka memiliki hubungan yang buruk, pokoknya Doyoung sama Jaehyun itu musuh. Udah, titik.

Ketika Yuta dengan bercanda berkata, "Bagaimana jika dia ternyata adalah soulmatemu?" Doyoung tertawa sarkastik, memberi tahu Yuta bahwa dia tidak masuk akal. Yuta mengangkat bahu dan mereka melanjutkan hari, dan Doyoung lupa tentang kejadian itu sama sekali.

Jadi ketika di pergelangan tangan kiri Doyoung muncul warna dengan nama yang persis sama seperti di tangan kanannya, huruf miring yang tertulis Jeong Jaehyun dengan tinta hitam, ia merasakan matanya mau keluar dari tempatnya.

.

.

.

"Ini salah." Kata Doyoung. “Sudah pasti ini salah. Pernahkah kau melihat seseorang memiliki nama yang sama untuk soulmate dan musuh mereka?”

"Belum pernah," Yuta menggelengkan kepalanya, memeriksa pergelangan tangan Doyoung. Tempat di mana nama Jaehyun terukir di kulitnya, rasanya gatal. Doyoung sangat ingin menghapusnya. “Ini sangat lucu. Aku tidak percaya aku bisa memprediksi masa depan. Ingin prediksi lagi?”

"Oh, nggak, makasih."

Yuta menyeringai, “Indera keenamku memberitahuku kalau kau dan Jaehyun akan dipaksa untuk berkomunikasi dalam waktu dekat. Mungkin, hmm, besok.”

“Kau akan membuat para fortune teller kehilangan pekerjaan,” Taeyong tertawa di sampingnya, “Tapi serius nih ya, Jaehyun sepertinya tidak terlalu buruk,” komentar Taeyong. "Aku pernah melihatnya beberapa kali di perpustakaan atau di koridor. Dia sangat baik. Menawarkan diri untuk membantuku membawakan portofolio. Dan percayalah, barang itu berat.”

Can You Feel My Heartbeat [jaedo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang