Hallo para reader yang sangat saya cintai~
Saya kembali hadir dalam cerita ini~ maksudnya kembali melanjutkan cerita ya~ bukan muncul dalam cerita😆😆 pemerannya tetap Anna sama Thomas kok~
Ah, special part ini akan berlanjut, mmm gimana cara jelasinnya ya?
Pokoknya special part ini akan dibuat lebih dari satu..
Walau lebih pendek dari part-part sebelumnya..
Alasan special part ini dibuat :
Pertama, otak author lagi encer setelah UTS.
Kedua, untuk para pembaca yang masih menyimpan cerita ini diperpustakaan (?)
Ketiga, menjadi pembeda dari yang ada dreame. Special part ini hanya ada di wattpad saja.Keterangan:
Special part ini tidak ada sangkut pautnya dengan part-part sebelumnya karena part ini dibuat untuk hiburan semata, agar tidak hampa (?).
Yah, hanya ingin menumpahkan imajinasi author yang kelewat batas aja..Budayakan vote sebelum membaca ya~
So, selamat membaca..
Semoga terhibur..Di sebuah taman yang indah, penuh dengan berbagai macam bunga dan tanaman herbal bahkan ada tanaman beracun yang tertata dengan rapi membuat Anna selaku pemilik dan penata taman itu tersenyum puas karena keinginannya terwujud. Memiliki taman khusus untuknya meracik ramuan dan racun.
Selain sebagai luna yang menemani alpha, ia harus bisa melayani, melindungi alpha semampunya. Karena tidak bisa bertarung dan menggunakan sihir, ia memilih untuk menutupi kekuarangannya dengan membuat ramuan dan racun.
Ramuan untuk memulihkan, dan racun untuk musuh yang berani mengganggu ketenangan pack Silvermoon.
Masih dengan senyum yang mengembang menghiasi wajahnya. Ia memetik beberapa tanaman dan ditempatkan pada wadah yang berbeda-beda, selesai dengan itu ia membawa tanaman-tanaman itu menuju ke ruang khususnya meracik ramuannya.
Tok!
Tok!
Tok!
Pintu ruangannya diketuk membuat Anna menoleh sekilas ke arah pintu. Ia merotasikan bola matanya kesal karena tahu siapa yang ada di balik pintu itu.
"Masuk saja, Thomas. Tidak perlu berisik!" Kesal Anna karena merasa terganggu.
Kriieeett..
Pintu pun terbuka menampilkan Thomas dengan senyum khas-nya. Senyuman yang hampir tidak pernah diperlihatkan pada orang lain selain keluarganya.
"Aku mengganggumu? Maaf." Sesal Thomas lalu menghampiri mate, sekaligus istrinya itu.
"Tidak apa-apa." Balas Anna berbalik menghadap suaminya, lalu mengalungkan tangannya pada leher suaminya. Entah apa yang mendorongnya untuk melakukan hal itu tiba-tiba.
"Tumben. Biasanya kamu akan marah-marah karena menganggumu membuat ramuan." Ucap Thomas heran.
"Jadi, aku tidak boleh bersikap manja pada suamiku. Begitu?" Ucap Anna merenggut dan hendak melepaskan tangannya dari leher Thomas. Tapi, Thomas menahannya.
"Bukannya tidak boleh. Bahkan kalau kamu ingin bersikap manja sepanjang waktu pun aku siap." Ucap Thomas.
"Aku hanya heran saja. Saat kamu membuat ramuan, kamu tidak suka diganggu. Bahkan aku sangat ingat, saat aku memelukmu tiba-tiba dari belakang saat kamu meracik ramuanmu. Kamu menghukumku dengan aku yang tidak mendapat jatah dan tidak boleh menyentuhmu selama sebulan penuh." Lanjut Thomas dan sedikit bergidik ngeri mengingatnya, sejak saat itu Thomas tidak berani mengganggu istrinya.
Buuukk!
Satu pukulan mendarat di kepala Thomas.
"Merusak suasana saja! Apa di otakmu itu hanya ada jatah?" Kesal Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Other Side My Mate ✓ [D.R.E.A.M.E]
אנשי זאבLangsung read aja→→ Special part END