"Unicorn? Bukannya itu kuda poni punya tanduk dan surainya cantik itu? Yang kalau versi anak-anak, muntah atau kentutnya pelangi itu 'kan?"
Celetukan itu Naruto keluarkan begitu saja ketika sapphirenya mendapati judul makalah sang istri. Dan Uzumaki Hinata memberikan senyum geli yang terpatri.
Hari ini memang hari Minggu. Naruto kadang suka sekali merajuk ketika melihat istrinya masih berkutat dengan tugas atau pekerjaan yang mengganggu. Si kuning Uzumaki ingin hari ini penuh untuk bersantai ria dan kalau bisa bercumbu.
💜🧡💜🧡
Unicorn © faihyuu
Naruto © Masashi Kishimoto, Studio Pierrot.
Rated T+ sedikit menjerumus.
Genre : Slice of Life, Romance, Family.
Special for NaruHina Fluffy Day 2020 #NHFD2020 #Athousandforeleventh
Warning(s) : AU, OOC, Miss Typo(s), etc.
•••
🧡💜🧡💜
~Unicorn, Decacorn, dan Hectacorn di Asia Tenggara~
Begitu judulnya. Pria arunika itu terfokus pada kata-kata yang familier; unicorn, tentunya.
"Sejak kapan kamu kuliah sastra Inggris begini, Sayang? Setahuku kamu masih mengambil ekonomi sebagai strata dua 'kan? Aku yang mengambil sastra Inggris."
Meledaklah tawa Hinata. Wanita yang dinikahi Naruto tiga bulan yang lalu itu bahkan sampai mengusap air mata.
"Beda unicorn, Naruto-kun." Hinata berusaha menghentikan tawa. "Kalau yang Naruto-kun maksudkan tadi, itu binatang mitologi Yunani dan hewan nasional Skotlandia."
Naruto mendekati sang istri tercinta, ikut duduk di sofa nyaman mereka--tepat di sebelah istrinya. Dan dengan seenaknya juga tidur di atas paha Hinata. Biar saja. Toh, Hinata juga tidak menolak dan malah mengelus lembut surainya.
"Terus yang di makalah tadi apa maksudnya?" Dengan manja Naruto memainkan rambut panjang Hinata dengan jemarinya. Membuat si wanita sedikit terkikik akan kelakuan kekanakan suaminya.
"Startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar," Jemari Hinata memainkan surai cerah sang suami sebentar. "Awas dulu dong, Naruto-kun. Aku mau simpan dulu makalahnya."
"Makanya, Hinata kalau hari libur jangan sibuk terus, ttebayo. Kalau begini kapan jadinya dua garis." Naruto memang sedikit menghindar. Memberi sedikit celah untuk Hinata berkutat dengan laptopnya. Namun, kata-katanya tadi tentu saja membuat wajah Hinata sedikit memanas dan memunculkan rona merah di pipi.
"A-apa, sih." Dengan gugup Hinata berusaha berpura-pura fokus pada laptopnya. Dan itu semua tak luput dari penglihatan sang suami.
Naruto tertawa, "Kau masih malu-malu saja, Hinata. Padahal tiap ada kesempatan kita-"
"--hush! Naruto-kun." Dengan segera Hinata memilih opsi untuk mematikan sementara laptopnya. "Jangan yang aneh-aneh."
"Aneh-aneh apanya, ttebayo?" Naruto masih tertawa. Hinata mencubit gemas pipi suaminya. Dan wanita bermanik amethyst pucat itu juga mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unicorn
FanfictionSpecial for NaruHina Fluffy Day 2020 #NHFD2020 #Athousandforeleventh . . UNICORN [Naruto•Hinata, AU, T+] . . Summary : "Aih, Hinata. Ini alasanku mencintaimu. Kau sudah cantik-manis, bak rembulan purnama di langit...