10′

251 7 5
                                    

"Ra lu ga ke kantin?"-Herin

"Ah engga, duluan aja sama Yuqi. Gue mau ke kelasnya Mark."

"Mau di temenin ra?"-Yuqi

"Gausah, gue sendiri aja."

"Yaudah, ga nitip aja lo?"-Yuqi

"Ga. Gue ga laper." Yuqi ngangguk dan jalan ke kantin berdua sama Herin.

···

"Misi kak, kak Mark nya ada ga?" tanya Sevara sopan. Dia manggil Mark "kak" karena rasanya ga sopan aja kalo ga make embel2 itu di depan kakak kelasnya.

"Engga ada dek."

"Tau dia dimana ngga kak?"

"Gatau gue, maaf ya." Sevara ngangguk dan ketika dia hampir pergi ninggalin kelasnya Mark, Dejun dan Dery muncul di depannya.

"Ngapain lo ra?" -Dery

"Oh itu gue nyari Mark. Liat Mark ngga?"

"Gata- oh coba lo cari aja di rooftop."-Dejun

"Ok makasih jun."

Sevara langsung ngelangkahin kakinya ke rooftop sekolah sesuai kata Dejun tadi.

Tap
Tap
Tap

Ngedenger langkah kaki, Mark noleh ke belakang, tapi habis itu dia kembali ke posisi semula.

"Are you still mad with me?" tanya Sevara dan berdiri di sampingnya Mark.

"Udah paham apa yang gue bilang waktu itu emang?" tanya Mark tanpa ngeliat Sevara.

"Masih ngebahas itu? Kan gue b-"

"Belum ngerti rupanya. dan gue malah denger lo jadian sama Jeno." ucap Mark tersenyum sarkastik.

"Iya, gue jadian sama Jeno." kata Sevara pelan.

Setelah itu hening.

"Kenapa ga bilang aja sih apa maksudnya pembicaraan kita waktu itu? Gue ga suka kode-kodean Mark." ucapnya setelah hening beberapa menit.

"Itu sebabnya lo ga pernah peka sama perasaan gue." kata Mark santai.

"Mark, gue bukan diri lo. Jadi gue gatau apa yang lo rasain, kalo lo bilang mungkin gue bi-"

"I have crush on you, ra." ucap Mark cepat sambil menghadap Sevara dan menatapnya dalam.

"What?!" kata Sevara refleks dan melotot kaget. Banget.

Ga nyangka Mark bakalan ngomong kayak gini ke dia.

Apa dia terlalu masa bodoh dengan perlakuan Mark selama ini? Jujur, dia sebenarnya sempat baper karena Mark nunjukkin kasih sayangnya.

Tapi dia pikir itu bentuk kasih sayang dari seorang sahabat. Ga lebih.

"I like you and I love you."

"Like a man, not best friend."

"Sampe rasanya gue hampir gila gara-gara gue ngejauhin lo. Lo ga ngerti arti ciuman gue yang waktu itu?" sambil menatap mata Sevara dalam.

"But M-"

"Tapi gue telat banget ya bilang ini semua ke lo ra. Lo udah jadi punya yang lain." ucap Mark sambil tersenyum masam.

Sevara diam mematung. Masih shock mendengar perkataan Mark.

Dia... gatau nanggepin ini kayak gimana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

insecure.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang