Part 2

46 5 4
                                    

Hari ini adalah hari pertama Vayla Anastasia masuk sekolah. Ia sekolah di SMA EBENEZER. Sekolah favorit yang terkenal karena kepintaran siswa-siswinya.

Sampai di depan gerbang sekolah, ia langsung turun dari mobil dan segera masuk ke dalam sekolah dan berlari agar tidak telat.

Gadis yang memiliki rambut panjang berwarna hitam, mata coklat, hidung mancung, bibir merah alami dan tubuhnya yang sangat mungil.

Gadis yang memiliki rambut panjang berwarna hitam, mata coklat, hidung mancung, bibir merah alami dan tubuhnya yang sangat mungil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disaat gadis itu berlari di koridor sekolah. Dan tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dan gadis itu terjatuh di lantai.

"Awww" gadis itu meringis kesakitan dan memegangi kakinya karena seseorang menabraknya tadi. Gadis itu melihat ada orang di hadapannya. Lalu gadis itu mendongakan wajahnya untuk melihat seseorang di hadapannya.

Tampan!

Cowok yang ada di hadapannya sekarang terlihat sangat tampan!
Cowok itu memiliki tubuh yang tinggi, kulitnya putih, matanya coklat, dan tampan.

Tapi...

Cowok itu dingin.

Cowok itu tidak peduli sama gadis yang baru saja terjatuh di lantai.

Vayla menatap cowok itu dengan muka kesal.

Vayla mengulurkan tangan kanannya ke cowok yang ada di hadapannya.
"Bangunin gua!" Pinta Vayla.

Cowok itu tetap diam dan tidak peduli.

Menyebalkan.

"Bangunin gua cepet woi jangan diem aja!!!" Pinta Vayla sedikit memaksa dan mengulurkan tangannya kembali.

"Punya tangan kan? Punya kaki juga kan? Bangun sendiri jangan manja!" Ucap cowok itu dan langsung pergi meninggalkan Vayla.

Vayla merasa sangat kesal karena sudah dikacangin dan ditinggalkan begitu saja sama cowok itu.

Tiba-tiba Vayla punya ide. Ia mengambil buku dari tasnya dan melemparkan ke cowok yang sedang berjalan di depan.

Yup! Lemparan itu tepat sasaran.

Vayla tertawa terbahak-bahak.
Vayla juga tidak peduli kalau disini ia adalah siswa baru. Dan Vayla juga tidak peduli ataupun takut sama cowok yang ia lempari buku. Toh sesama makan nasi juga, itulah yang dipikirkan Vayla.

"Puas ketawanya?"

"Mampus gua! Sejak kapan dia ada disini." Batin Vayla.

Cowok itu menatap Vayla dengan muka kesal. Vayla jadi ketakutan melihat muka cowok itu dan bingung harus berbuat apa.

Vayla pun langsung berdiri dan pergi meninggalkan cowok dingin yang ngeselin itu.

Vayla sampai lupa, hari ini adalah hari pertama MOS. Ia segera berlari menuju lapangan.

The ice inside your eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang