17

604 75 6
                                    

"Halo, seong. Udah gak sakit lagi kan?"

Minhee datang menghampiri Yunseong yang sedang duduk di pembatas rooftop rumah Yunseong. Minhee datang tidak dengan tangan kosong, ia memegang plastik berisi makanan untuk Yunseong.

"Udah enggak." Yunseong menoleh ke arah Minhee, lalu tersenyum tipis. Yunseong berjalan menuju sofa rooftop lalu duduk. Minhee mengikutinya, dan duduk disamping Yunseong.

"Aku bawain apel sama cheese cake. Dimakan ya, seong." Minhee memberikan plastik berisi makanan itu kepada Yunseong, tapi Yunseong malah mengambil sesuatu dari plastik hitam disebelahnya dan mengeluarkan sekotak kue cokelat bertuliskan angka yang berurutan.

"Maaf, hee. Tapi gue juga punya, yang itu lo makan aja, sayang kalau gak dimakan." Ucap Yunseong.

"Tapi aku beliin ini buat kamu," -kmh

"Ya udah," ucap Minhee pasrah.

Yunseong membuka kotak kue cokelat itu, mengambil kue bertuliskan angka 1. Lalu memakan nya sedikit, rasanya enak. Yunseong menatap Minhee yang berada disebelahnya sedang tertunduk dan kakinya membuat pola abstrak di lantai. Melihat wajah Minhee yang murung, ia menyodorkan kue cokelat yang baru separuh ia makan kepada Minhee. Menawarkan nya kepada Minhee, sambil menggoyangkan kue tersebut di tangan nya.

"Mau? Enak, hee." Ucap Yunseong menawarkan.

"Eumm... Enggak, seong. Makan aja," jawab Minhee dengan senyuman tipis. Yunseong masih menatap Minhee.

"Makan, hee. Cobain aja nih, baru gue gigit dikit kok. Mau gue ambil yang baru?" Kata Yunseong yang masih merayu Minhee untuk memakan kue cokelat tersebut sambil mendekatkan wajahnya, kini wajah Yunseong dan Minhee sangat dekat. Tetapi, tidak ada salahnya berbagi bukan?

Minhee menatap mata Yunseong, begitu pula sebaliknya. Minhee menggigit sedikit kue cokelat tersebut, tapi di dalam kue tersebut terdapat kertas putih yang tergulung. Untung saja tidak tertelan oleh Minhee.

Minhee mengambilnya, lalu membaca tulisan itu. Tulisan nya bagus, tetapi kata-katanya...

"Setiap kali kakak perhatian sama aku, entah kenapa rasa suka ku muncul. Aku suka sama kakak."

Jleb.

Minhee terkejut dengan isinya, lalu menatap Yunseong dan sedang asik memakan kue yang belum habis di tangan nya itu.

"Seong, kue nya dari siapa?"

"Kkeum. Keum Donghyun, adik kelas kita yang sekarang kelas 11. Dia kasih ini ke gue pas jam istirahat tadi,"

"Donghyun? Yang dekat banget sama kamu? Yang dulu pernah dikira kalau kalian pacaran karena saking dekatnya?"

Yunseong mengangguk sebagai jawabannya. Hati Minhee mencelos, entah mengapa rasanya sangat sakit. Ia kalah cepat.

Yunseong mengambil kue cokelat nomor 2, dan menggigitnya dengan gigitan besar. Sehingga, kertas putih yang tergulung itu menongol ke atas. Membuat Yunseong menjadi bingung. Apa Donghyun ingin membunuhnya perlahan dengan cara seperti ini?

Yunseong membuka kertas itu, terdapat tulisan bagus yang pasti itu tulisan Donghyun.

"Aku suka sama kakak."

Yunseong hanya mengangkat bahunya, ia fikir itu hanyalah ucapan biasa karena Yunseong menganggapnya bahwa Donghyun menyukainya sebagai saudara, tidak berfikir sejauh fikiran Minhee karena Minhee sudah baca tulisan awal.

Yunseong kembali memakan nya, lalu menatap Minhee yang sedang memegang kertas bertuliskan kalimat yang tidak terlalu panjang itu.

"Kamu dapat kertasnya? Wah, Kkeum berani mau bunuh gue ini." Kata Yunseong. Ia menarik kertas yang dipegang Minhee, lalu membacanya. Setelah membacanya, Yunseong menyatukan kalimat pertama dengan kalimat kedua.

Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang