dua belas

29 6 11
                                    

"Za, kok sama ya?" Tanya nazra

"Hm? Apanya? Kita kan jelas beda" Fauzan menjawab dengan apa yang menurutnya benar

"Ya bener sih, maksud gua ini" Nazra menunjuk minumannya sendiri lalu menunjuk ke milik Fauzan

"Oh, susu kocok eh bukan, milk shake ini?" Fauzan menjabarkan maksud Nazra

"I-iya iya betul" Nazra menjawab

"Ya karna gua suka susu yang dikocok, pa lagi coklat" Fauzan menjawab lalu menyedot minumannya dengan sedotan

Blush!~~~

"G-gua ke kamar mandi dulu" Nazra menurup laptopnya lalu pamit pergi ke arah pelayan untuk bertanya di mana letak kamar mandi cafe ini

"Ih basingan" Laila juga ikut menyusul Nazra dari belakang

"Ha? Salah kah gua?" Fauzan mengucapkannya seakan-akan ia sangatlah polos

"Halah banyak omong juga lu, maksud lu susu yg dikocok apaan bege" Irvan bertanya seraya membuka hpnya

Baru ngedong gua gila, kok bisa nyambung ke situ ya, haduh salah paham besar jelas Nazra sama Laila, punya si Doi gimana ya? Hehe hehe-fauzan membatin

"Heh?! Malah bengong" Irvan melambai-lambaikan tangannya dihadapan muka Fauzan

"Ya? Oh maksud gua kan emang bener gua suka susu kocok ataupun milk shake itu" Fauzan mencoba menjawab dengan jujur

"Sejak kapan ya masnya?" Tanya Irvan

"Sejak~ tadi? Hehe" Fauzan menjawab cengengesan lalu meminum milk shake nya kembali

"Hooo! Serampang juga ntar lu, jelas ini karna ngeliat pesenan mereka sebelum punya kita kan?" Ujar Irvan

Fauzan menggaruk tengkuknya dan sesekali membenarkan kacamatanya
"Pengen aja gua hari ini" Fauzan mengucapkannya dengan sangat baik dan penuh kebohongan

"Boong dosa, ngaku lu" Irvan mengancam Fauzan

"Iya iya, gua sengaja milih milk shake" Akhirnya Fauzan pun jujur

"Nah, gitu kan enak, langsung jujur, dah keliatan lu itu" Irvan memukul meja agak pelan untuk meluapkan perasaan kesalnya

"Keliatan ya? Gua suka sama Nazra?" Fauzan bertanya dengan sedikit gemetar

"Ha? Ekhem ngaku nih tjieee" Ledek Irvan

"Halah bodo Pan"

Nazra pov

Blush!~~~

Apa? Apa maksud lo? Gila gila gila, jangan kebayang lagi aaaakh-aku membatin saat Fauzan mengucapkan hal tersebut

Bisa bisanya dia berkata seperti itu didepan dua orang gadis, dan sekarang aku malah bersama laila di ruang yang bersebelahan

"La? Lu gapapa kan? Jangan dimasukin hati ya, dia ga bermaksud jelek kok, yakin deh" Aku bersuara agak keras agar didengar oleh Laila

"I-iya naz gapapa kok, Irpan juga kadang kek gitu" Laila menjawab dari ruangan disampingku

"Untunglah, eh? Tunggu, Irvan kek gitu juga?" Tanyaku heran

"Iya, semenjak kita curiga mereka sekongkol dia sering keceplosan kek gitu tapi ngakunya ga ada maksud jelek" Laila menjelaskan secara singkat olehku

"Ooh ternyata emang sekongkol nih" Jawabku

"Iya keknya naz"

"Kan ga mungkin irpan bakal ada otak kek Ozza" Sambungku lalu membuka pintu

"Iya" Laila pun membuka pintunya

Masa-Masa Si GadisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang