Assalamualaikum
Jadi lanjutan ceritanya langsung setelah Afc ya, aku lupa beberapa kejadian waktu Afc U 22 2019 hehehe.
Maaf ya langsung ke cerita nya aja.________________________
Hari-hari terus berlalu, aku sudah kembali ke Jogja. Pasalnya aku harus cepat-cepat selesaikan sekripsi ku. Alhamdulillah nya aku sudah sampai Bab akhir sekarang, walau ada beberapa revisi kemarin.
Aku tinggal memperbaiki yang diminta oleh dosen pembibing ku. Dan aku juga punya kabar kurang baik, timnas Indonesia U 22 kemarin gagal di Afc. Aku sama sekali tidak kecewa dengan mereka terutama Bagas. Karena mereka sudah berjuang sedemikian rupa tak pantas rasanya kami yang hanya duduk menonton tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dilapangan, ikut menyalah-nyalah kan.
Semalam Bagas menghubungi ku, katanya dia akan melakukan penerbangan pagi ini. Dengan sedikit nada penyesalan nya yang terus terucap membuat aku tak sanggup untuk cuma mendengar suara lemahnya.
Dia harus diberi semangat, semua, semua pemain timnas U 22 harus diberi semangat. Agar mental mereka kembali lagi seperti semula.
Dan aku sendiri pagi ini sudah berada dikampus, untuk bertemu dosen pembimbing dan menyerahkan hasil akhir sekripsi ku. Semoga hasilnya tidak mengecewakan.
"Assalamualaikum," salam ku ketika masuk keruangan dosen ku.
"Waalaikumsalam, silahkan masuk," aku pun duduk di kursi yang ada didepan meja bu dosen. "Apa sudah selesai hasil sekripsi akhirnya ? Saya memberi kamu waktu satu minggu, apa itu cukup ?"
Aku tersenyum sejenak sebelum menjawab pertanyaan bu dosen. "Alhamdulillah, bisa buk, waktu nya juga cukup. Ini hasil sekripsi saya buk," ucapku sembari menyodorkan hasil sekripsi ku.
"Kamu memang dapat dipercaya, sebentar saya periksa lagi ya," aku mengangguk mantap.
"Wah ini yang saya harapkan, terimaksih ya. Kamu tinggal tunggu hari sidang dan wisuda kamu," alhamdulillah aku bersyukur kepada Allah SWT. "Alhamdulillah, terimakasih buk atas bimbingannya selama ini," aku menjabat tangan bu dosen saking semangatnya.
"Iya sama-sama, ini pengumpulan sekripsi pertama dari fakultas akutansi."
Aku mengangguk semangat. "Kalau begitu saya permisi dulu buk, mari," setelah selesai semunya. Aku berjalan ke kantin untuk mengisi perut ku sebentar.
"Zka, tunggu," dari arah belakang aku melihat Ardya tergesa gesa memanggilku. "Ada apa tah Ar ?" tanya ku dengan nada bingung.
"Kamu habis dari ruangan bu dosen pembimbing ?" tanya Ardya yang masih ngos-ngosan. "Iya, kamu dari mana ?"
"Aku mau bimbingan, bu dosen masih diruangan nya kan ?" tanya Ardya. "Iya masih diruanga, kesana gih aku mau makan laper banget."
"Yasudah sana, aku keruanganya dulu," ucap Ardya. "Iya aku doain semoga berhasil."
"Amin," teriak Ardya dari jauh.
_________________
Aku kini sudah dikantin sudah selesai makan pula. Aku buka ponsel ku, pertama yang masuk adalah pesan dari Ardya. Katanya suruh menunggu dia dikantin.
Dan ada juga pesan dari Bagas, sepertinya ini sebelum penerbangan.
Bagasadingrh: aku berangkat dulu ya
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebyar Juara
أدب الهواةmenceritakan tentang kehidupan atlet yang berjuang untuk bangsa dan negara.Dengan restu keluarga dan orang terkasih dan beberapa kisah pemanis didalamnya ikut membangkitkan semangat juaranya