Akur

581 100 6
                                    

Selamat membaca ^^
Bila ada typo, mohon di maafkan, karena manusia tidak luput dari typo^^













Selamat membaca ^^Bila ada typo, mohon di maafkan, karena manusia tidak luput dari typo^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Ryujin masuk ke dalam rumahnya. Ini sudah pukul 23.30. Ia baru sampai setelah Hyunjin mengantarnya pulang. Awalnya Ryujin enggan untuk pulang, karena Ryujin sangat malas mendengar ocehan ayahnya. Pasti saja ayahnya akan memarahinya karena ia pulang larut.

Memang biasanya Ryujin jarang di tanya keberadaannya, tapi jika Ryujin sudah sampai rumah, ia akan di marahi oleh sang ayah.

Tapi, dengan ucapan Hyunjin yang selalu membuatnya luluh, Ryujin akhirnya pulang ke rumah dengan Hyunjin yang ikut masuk ke dalam rumah, agar Ryujin tidak kena marah.

"Ryujin," ucap Naeun sambil memeluk Ryujin.

Taemin sudah berdiri dengan tangan yang di simpan di depan dada. Ryujin sudah menelan ludahnya kasar. Sementara Hyunjin, hanya tersenyum sambil menatap Taemin.

"Om, Tante, maapin Hyunjin ya, tadi di jalan hujannya deres banget, kita berdua neduh dulu di halte bus. Soalnya Hyunjin bawa motor. Kesian Ryujin kalau harus hujan-hujanan. Sekali lagi, maafin Hyunjin ya Om, Tante," ucap Hyunjin dengan kepala yang ia tundukkan.

Taemin berjalan ke arah Hyunjin. Ryujin was-was, Taemin akan menyakiti Hyunjin. Tapi, Taemin malah menepuk punggung Hyunjin sambil tersenyum merekah. "Gak usah kaya gitu, Om gak bakal marah kok. Justru, Om malah mau bilang makasih, kamu udah jaga Ryujin," ucap Taemin.

Ryujin membulatkan kedua matanya. Ia tak percaya, kalau Ayahnya akan seperti itu. "Maaf ya, Om."

"Gak usah minta maaf Hyunjin. Rumah kamu di mana? Sekarang udah malem banget Jin, kamu tidur di sini aja ya," ujar Taemin.

Sekali lagi, Ryujin tidak mengerti dengan sikap ayahnya saat ini. Ryujin yang masih dalam pelukan Naeun, menatap mata Naeun. "Kenapa?" tanya Naeun.

"Maafin Ryujin, ya." Kata-kata yang sangat ingin Ryujin katakan pada Ibunya, tapi sangat sulit untuk di ucapkan.

"Kenapa minta maaf? Kamu kaya Hyunjin aja deh, minta maaf aja," celetuk Naeun.

"Maafin Ryujin, karena Ryujin udah sering ngebangkang kalian. Ryujin belum bisa menjadi anak yang baik buat kalian," ucap Ryujin sambil menangis.

"Hey, kenapa jadi nangis. Gak usah nangis ya, sebelum kamu minta maaf, Ibu udah maafin kamu terlebih, dulu." Jari Naeun mengusap air mata Ryujin.

"Jin, nginep di sini ya," celetuk Naeun.

Hyunjin yang sudah berkaca-kaca melihat kejadian itu, langsung mengerjapkan kedua matanya. "Ah, enggak Tante, Om. Bukannya Hyunjin nolak, tapi Ibu Hyunjin di rumah sendirian. Soalnya Ayah lagi jaga malem," ujar Hyunjin.

Taemin langsung mengangguk. "Ya udah, kamu berani pulang sendiri?" tanya Taemin.

"Berani Om. Lagi pula, Hyunjin kalau jaga malem suka pulang jam segini kok," jawab Hyunjin.

Dengan Caraku [HWANGSHIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang