36. Harus menyerah?

63 13 0
                                    


Bagaimana kabarnya Ga?

Nggak tahu!!

****

"Ehh kalian kan deket? Tapi kok nggak pacaran? Padahal kan sama-sama jomblo."ucap Wildan polos, Karena hanya dia lah yang belum mengetahui tentang semuanya.wajar anggota baru.

Seketika Lena dan Razi tersontak lalu setelahnya mereka saling memandang.

Wildan bahkan belum menyadari kembali jika semua kaka senior nya sudah memandangnya dengan pandangan tidak suka, Karena dia fokus pada game nya yang masih belum selesai.

Bughhh....

"Aww sakit nyet."refleks Wildan sembari meringis lalu seketika membungkam mulutnya dengan tanganya sendiri.

"Anjirr abis gue."batin Wildan sembari menyimpan hapenya di atas meja.

"Bilang apa barusan? Berani lo sama senior ngomong nyet hah?"kesal Dimas.

"Kagak bang, Sumpah kagak berani, Tadi Dede refleks."cengir Wildan.

"Najis dede."celetoh Anis.

"Ngomong tuh di jaga onta."bisik Abda.

"Emang gue ngomong apaan bang?"bisik Wildan.

"Anjirrr Dim ni anak pura-pura amnesia."ucap Abda pada Dimas, Membuat Wildan lagi-lagi panik dengan tatapan Dimas, Pasalnya Dimas lah yang selalu paling cerewet jika dirinya melakukan kesalahan.

"Apa si? Gue kagak ngerti."heran Wildan.

"Coba inget-inget lo tadi ngomong apa?"delik Dela.

"Euu, Dede?"tanya Wildan membuat semuanya menggeleng.

"Mundur dikit."ucap Mona.

"Euu- nyet?"tanya Wildan lagi-lagi hanya gelengan dari mereka sebagai jawaban.

"Mundur dikit lagi Dah."ucap Rika kesal.

"Ihh anjirr gue bingung, Malah jadi main tebak-tebakan gini si?"kesal Wildan frustasi mengacak rambutnya.

"LO BILANG KENAPA KITA NGGAK PACARAN."serempak Lena dan Razi kesal karena semuanya terus saja mengoceh.

"Ya emang ada yang salah? Bukan nya emang bener ya?"polos Wildan yang membuat semuanya ternganga.busyettt dahh dede somplak:v

"Udah lah lupain, Diem lu."sergah Candra.

"Noh pesenan dah datang."tunjuk Dela dengan seringaian nya.perut aing perut aing:v

"Nah iya bener."tambah Faraz.

"Cepetan mang!!!"pekik Rasti tak sabar.

"Soal makanan gercep amat neng."ucap Tama.

"Maaf urusan nya sama anda apa ya?"cetus Rasti sembari mendelikan matanya.

"Gue bilang diem jangan ngajak bicara sama ni anak, Ngotot si lo."keukeuh Candra.

"Yeayyy selamat makannnn!!"pekik Rika setelah makanan nya telah sampai di hadapan wajahnya, mie ayam.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang