-Prolog-

21 4 4
                                    


"TOLOOONG!!"

"Tolong saya hiks..."

Seorang wanita dengan pakaian minimnya berlarian meminta tolong di jalanan yang terbilang sepi. Wanita tersebut terus berlari melarikan diri dari beberapa pria berbadan besar yang sedang mengejarnya.

Tak peduli penampilannya yang acak-acakan. Dress ketat memperlihatkan lekukan tubuhnya, kini sudah robek, rambut yang tadinya bersih dan lembut, kini lepek karena terus berlari. Sepatu high heels yang tadinya terpasang di kedua kakinya, kini hanya terpasang satu di kakinya.

"HEY JANGAN LARI KAU!!"

Pria tersebut langsung mengambil pistol di saku jasnya, dan menembak wanita itu dari jarak kurang dari sepuluh meter.

Dorr!!...

"Aakkhhh."

Wanita itu langsung terkapar di aspal. Melihat ke arah kakinya yang tertembak dan melirik ke arah belakang beberapa pria itu sudah dekat.

"Tidak aku tidak boleh lengah, Tuhan aku mohon tolong selamatkan aku."

Sontak saja wanita itu langsung berdiri, berjalan dengan cepat sambil tertatih-tatih, menahan rasa sakit di kakinya yang terus mengeluarkan darah segar.

"Ya Tuhan, tolong selamatkan aku. Sungguh aku tidak sanggup lagi, lebih baik aku mati, daripada harus menjadi pelacur."

Wanita tersebut terus berlari kencang mengabaikan kakinya yang terluka. Dari 3 meter wanita itu sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi.

Sontak ia langsung berlari ke tengah jalan untuk menghentikan mobil itu. Dengan tekad yang kuat ia merentangkan tangannya meminta mobil itu berhenti.

Melihat ada seorang wanita gila di depannya, si pengemudi langsung mengerem membuat ban mobilnya berdecit. Wanita itu memejamkan matanya saat mobil tersebut hampir menabrak tubuhnya.

Sedangkan si pengemudi bernapas lega dan mengumpat melihat seorang wanita gila berdiri di depan mobilnya. Si pengemudi tersebut turun dengan emosi yang meradangnya.

"KAU-"

"WANITA JALANG SIALAN, AKAN KU BUNUH KAU!!"

Sontak ucapan pengemudi itu terpotong, dan melihat ke arah lain dan melihat ada beberapa pria sedang berlarian ke arah mereka dengan memegang pistol di tangannya.

"TUAN!! SAYA MOHON TOLONG SAYA HIKS..."

"Masuk!!"

***

Haii!!

Awalnya ini judulnya spring day, karena aku udah gak nge feel banget sama ceritanya, jadinya aku ganti.

Ini cerita pertama aku, maaf kalo ada typo, atau kata yang kurang nge feel sama kalian.

Tolong bimbingan nya juga hehe. Jangan lupa comen sama vote nya ya, jangan jadi silent reader, aku percaya kalian ko hhe.

Sampai jumpa di chapter berikutnya, see yaa.


Ily

My Everything Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang