43

138 10 5
                                    

Pagi ini Laura masih berada di kos-kosan Fani, ia berinisiatif untuk bolos sekolah, bolos satu hari tidak akan gempa bumi kan? Haha asalan yg sangat bodoh.

Lebih bodoh Fani dan Lola menyutujuinya, ia malah mendukung ide tidak waras itu.

Laura melihat handphonenya, puluhan panggilan tidak terjawab dari Rey, juga chat masuk dari Regan, Ghina dan Aca.

Reymond😒

Ra pulang besok sekolah, Laura pulang.

Ra woyyyy

Gue jemput

Laura gila Lo yah

Woyyyy

P
P
P
P
P

Apasih, gue hari ini bolos, ngga sekolah males!
Jangan chat gue lagi, besok gue baru balik!!

"Ra bener Lo ngga pulang?" Tanya Fani khawatir.

"Iya emang kenapa? Kalau Lo mau sekolah sekolah aja, gue pergi ko" Laura bersiap mengambil tasnya.

"Eh bukan gitu, Lo tau kan gimana Rey kalau dah ngamuk, apalagi kalau bokap Lo" Lola bergidik ngeri.

"Ho'oh, Lo mah kalau kita berdua yg disalahin gimana?" Risau Fani.

"Ngga akan, bokap gue susah susah kesini? Ngga akan mustahil yg ada, kalau kalian berdua di salahin gue yg bacot sama Rey. Dah ah gue lanjut tidur aja" lalu Laura kembali tertidur.

Lola dan Fani hanya mengedikan bahunya, lalu dengan bodohnya mereka mengikuti Laura kembali tidur.

Sedangkan Regan sudah standby di depan rumah Laura, Regan bingung chat tidak dibalas, telepon ngga di angkat, dan sekarang Regan menunggu hampir setengah jam.

Rey pun keluar dari rumahnya, sepertinya ia kuliah pagi.

"Laura mana bang?" Tanya Regan.

"Emang dia ngga ngabarin Lo? Dia belum pulang, katanya besok ia baru pulang, Sekarang dia bolos, udah ngga ngerti sama tuh anak" Rey memijat pelipisnya.

"Yaudah gue jemput sekarang" Rey akan menaiki motornya

"Eh Lo jangan nyusul dia kerumah temennya, emang Lo tau? Mendingan Sekarang Lo sekolah, biar gue yg jemput Laura. Kalau dia ngga mau Lo yg jemput" Regan berpikir sebentar, lalu ia mengangukan kepalanya.

"Yaudah gue cabut dulu" lalu Regan pergi meninggalkan rumah Laura.

"Perasaan emak gue kaga ngidam batu, ampe-ampe tuh anak keras, bahkan melebihi Batu" Rey menggeleng gelengkan kepalanya.

***

Regan sampai di parkiran sekolah, Semua orang memandangnya aneh? Aneh karena apa? Karena tidak bareng sama Laura.

Regan membuka helmnya, dan ucup Aldi menghampirinya.

"Eh tumben Laura ngga bareng sama Lo? Kalian putus?" Tanya Aldi was-was.

Regan tidak meng-indahkan ucapan Aldi, ia malah meneruskan perjalanan menuju kelas.

"Lagi puasa ngomong kayaknya tuh anak" ujar Ucup. "Kayaknya sih" balas Aldi.

Menolak Kesedihan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang