1. Lapar

44 7 5
                                    

Duduk di depan komputernya sambil meminum secangkir kopi panas, dengan sorot mata serius menatap game yang sedang dimainkannya.

Hal ini sudah ia lakukan selama hampir 3 jam, dan waktu sudah menunjukkan pukul 21:34. cowok itu sangat antusias memainkan game Apex Legend ini.

Sudah seharusnya ia tidur di jam ini. Tetapi karena besok adalah hari minggu, cowok itu memutuskan untuk menghabiskan seluruh waktunya duduk di depan komputer dan bermain game.

Tak berselang lama ia pun menyudahi permainan itu.

Kali ini ia merasa sangat puas, dengan mudahnya permainan itu di menangkannya berkali-kali.

"Cemen, musuhnya noob banget" namanya Andra, 18 tahun. Seorang siswa di salah satu sekolah menengah atas di Jakarta. Dia dikenal baik dan ramah oleh teman-temannya, jadi tidak heran jika Andra memiliki banyak teman.

Andra hidup bersama keluarganya di sebuah rumah mewah minimalis yang berjarak sekitar 3 Km dari sekolahnya.

Ia juga memiliki seorang adik perempuan yang bernama Tania, umur Andra dan Tania hanya selisih 1 tahun. Mereka berdua bersekolah di sekolah yang sama, hanya saja Andra kelas 12, dan adiknya kelas 11.

Kali ini ia kembali menatap layar komputernya. Perasaan semangat untuk kembali bertanding membara-bara di jiwa cowok itu. Tetapi..

~Kruuukkhh

"Aduh lapar" terdengar bunyi gemuruh dari perutnya, akhirnya setelah seharian tidak makan anak itu merasakan lapar juga. Dengan segera Ia pun berjalan menuju dapur.

Tidak ada.

Yang tersisa hanyalah beberapa bungkus mie yang tak berisi.

"Taann, temenin gue makan di luar yok"

"Tapi nanti lo bayarin gue ya"

"pakai duit lo dulu boleh ngga?"

"Elah kampret lo kak, hutang 40 rebu yang kemaren belum lo bayar"

"sama abang sendiri pelit amat si lo, besok deh gue bayar"

Dengan menggunakan earphone-nya Andra menyusuri trotoar jalan, sementara Tania asyik bermain game dengan hanphone-nya sehingga tidak memperhatikan jalan.

~~KEDEBUGG

Tania terjatuh.

"HAHAHA.. MAMPUS LO!, MAKANYA JALAN TUH DILIAT-LIAT"

"Ah sialan lo kak, bukannya ditolongin malah di ketawain"

"Batu segede itu lo tabrak.. yodah sini gue bantu"

"Males ah!"

Setelah hampir 10 menit mereka berjalan kaki menuju supermarket terdekat, Andra pun bergegas mengambil sebuah Pop Mie dan sebotol air mineral, lalu ia juga menuangkan air panas ke dalam wadah Pop mie-nya. Anak itu pun segera membayar kepada kasir dan duduk di kursi depan supermarket itu.

"Bagaimana kaki lo? masih sakit?" sambil menikmati makanannya Andra bertanya kepada adiknya itu.

"Masih agak nyeri sih"

"Elo si.. udah tahu lagi jalan, masih aja main game"

"lagian kakak sih, bukannya bantu malah ngetawain"

"Hahaha.. lo jatuhnya kocak sih"

"kocak pala lo!!"

Mereka berdua pun berbincang-bincang di sana selama 1 jam hingga menunjukkan pukul 22:58. Dan Tania pun mengajak kakaknya untuk pulang.

~BRUUAAKK

Seorang cewek terjatuh dari sepeda di depan supermarket itu.

Andra kemudian segera bergegas menolongnya dan membantu merapikan belanjaan yang ikut berserakan.

Sementara Tania hanya duduk dan memperhatikan saja.

"Lo gapapa kan?" tanya Andra penasaran

"Ah gapapa kok.. Makasih yaa sudah nolongin" ucap cewek itu sambil memperbaiki rambutnya yang berantakan

"iya sama-sama, lain kali hati-hati oke!"

Cewek itu berkedip, "hmm" lalu mengangguk

"Btw, kok jam segini lo keluar rumah?.. ini udah larut loh"

"tadi gue abis beli beberapa snack.. lapar banget soalnya" "Makanan di rumah gue udah abis, dan orang tua gue lagi jalan keluar kota"

"ohh.. yaudah deh", "nih belanjaan lo" Andra menyerahkan belanjaan cewek itu. "pulangnya hati-hati ya"

Cewek itu pun tersenyum lalu mengangguk, dan segera pergi dengan menaiki sepedanya sambil melambaikan tangannya ke arah Andra. Andra pun membalas lambaian itu dengan melambaikan tangannya juga.

Tania pun akhirnya beranjak dari kursinya sambil membawa belanjaan yang telah dibelinya dan menghampiri Andra.

"Giliran orang cantik yang jatoh di tolongin" Tania menatap wajah Andra kesal. "Lah gue adik sendiri, malah dimampusin!"

Andra menghela napas berat sambil menepuk-nepuk pundak Tania "Memang sudah seharusnya kita menolong orang lain bro" "apalagi kalau sudah larut kayak sekarang"

"Halah!.. Bilang aja lo mau modus kan kakk??!"

"Eh katanya lo mau telponan sama cowok lo" "Ga jadi?" Andra mengalihkan pembicaraan.

"hmm?" Tania membeo. "Ohiya.. gue lupa" "Ayo kak kita pulang" Tania mendorong Andra agar segera pulang ke rumah.

Tania memang sudah memiliki pacar semenjak beberapa bulan yang lalu. Sedangkan Andra hanya hidup dengan menjomblo, dan hanya bisa mencintai wanita yang ia sukai secara diam-diam, karena ia takut cintanya akan ditolak.

Lelaki semacam Andra itu.. Memang cemen.

=================
Hello guys^^

Jadiii.. Ini adalah cerita pertamaku yang aku buat, maapkeun saya apabila banyak kesalahan penulisan kata yang berantakan.. Maklum masi proses hehe, untuk kedepannya diusahakan lebih baik lagi. Aku akan selalu berusaha memberikan yg terbaik!^^.

I'm very grateful to you all:)))

*For all my readers
Thankyouu and keep enjoying!!!
Love u all❤️.

__ Jyangtaa__

Don't smile at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang