4

11 3 0
                                    

HAPPY READING......


Kebahagiaanmu adalah rasa sakitku
~EL~

****

Seorang gadis cantik sedang membaca novel di kamarnya. Gadis itu terhanyut dalam alur cerita tersebut yang mengisahkan sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka harus berpisah di karenakan sang gadis meninggal karena penyakit yang di deritanya.

Zifani. Gadis cantik yang terhanyut dalam cerita tersebut. Dia membayangkan apakah kisah cintanya nanti akan sama dengan cerita yang dibacanya. Sampai sebuah ketukan pintu menyadarkannya.

TOK TOK

"Masuk aja nggak di kunci pintunya" ucap zifa.

Pintu pun terbuka dan memperlihatkan dewa ayah Zifa. Lelaki setengah baya yang masih terlihat muda di usianya yang hapir mencapai kepala 4.

"Hai sayang. Lagi ngapain?" ucap Dewa seraya tersenyum lembut dan mengelus surai hitam anaknya.

"Hai pah. Ini aku lagi baca novel tapi udah selesai ko" jawab Zifa sambil meletakan novelnya di atas meja.

"Tumben papah kekamar Zifa. Ada apa pah?" tanya zifa pada Dewa.

"Papah cuma mau memastikan kamu udah minum obat atau belum"jawab Dewa sambil mengelus sulai hitam Zifa.

Zifa yang mendengar kata obat yang keluar dari ucapan papahnya pun hannya bisa tersenyum pahit. Mengingat setiap hari dia harus menimum obat dan harus melakukan kemo.

"Zifa cape pah. Zifa cape setaip hari harus minum obat dan harus ngejalanin kemo. Zifa mau kaya temen temen. Yang bisa ngelakuin aktivitas sesuka mereka tanpa harus ada yang melarang ini itu" ucap Zefa menatap papahnya dengan tatapan pilu

Dewa yang mendengar penuturan sang anak pun langsung memwaya tubuh anaknya kedalam pelukannya.

"Maafin papah sayang. Papah janji secepatnya papah akan menemukan pendonor hati buat kamu. Kamu harus sabar.Setelah kamu mendapatkan dodor hati papah janji nggak akan ngelarang kamu ini itu dan kamu bebas ngelakuin apa pun yang kamu mau" ucap dewa sambil mengelus surai hitam Zifa dan mengurai pelukannya seraya melangkahkan kakinya meninggalkan kamar Zifa.

"Maafkan papah sayang karena papah belum bisa menjadi orang tua yang baik buat kamu" batin dewa.

Setiap kali Zifa mengeluh akan ke adaannya Dewa merasa gagal menjadi seorang ayah yang baik untuk Zifa. Dia berjanji akan melakukan apapun demi membuat Zifa bahagia karena hanya Zifa yang dia punya di dunia ini.

Zefa yang melihat kepergian papahnya pun merasa bersalah kepada papahnya. Karena dia tau apapun yang papahnya lakukan hanya untuk dia dan kebaikan dia.

"Maafin Zifa pah. Zifa cuma takut kisah cinta zifa seperti cerita yang zifa baca. Zifa tau Zifa egois tapi apa salah Zifa menginginkan kebahagiaan seperti orang orang yang bahagian bersama pasangannya. Karena sekarang Zifa sudah membuka hati Zifa untuk seseorang bahkan tanpa sadar Zifa sudah mencintainya" batin zifa mentap sedih kepergian sang ayah.

****

Sementara Albian sekarang sedang berada di kamar Elisya untuk sekedar bercurhat dan meminta pendatnya tentang pujaan hatinya.
Gadis cantik memiliki mata indah dan senyum yang melawan. Siapa lagi kalau bukan Zifani Kanaya.

"El kenapa ya Zifa suasah banget gue raih?" tanya Al kepada Elisya.

"Mungkin lu kurang ganteng. Makannya Zifa nggak mau sama lu" jawab Elisya seraya melirik Al sekilas dan melanjutkan kegiatan membaca novelnya.

"Anjir,, asal lu tau kadar kegantengan gua tuh udah melebihi Justin Biber tau" ucap Al dengan pdnya.

"Najis pd banget lu" jawab Elisya dengan memasang muka pengen muntahnya.

"jahat lu El. Harusnya lu bantuin kasih saran yang baik gitu. Sahabat lu ini kan lagi berjuang mengejar pujaan hatinya" ucap Al gengan memasang muka kesalnya.

Melihat Albian yang mulai kesal Elisya pun memutuskan untuk menyudahi memembaca novelnya dan fokus mendengarkan curhatan sahabatnya itu.

"Yaa terus gue gimana Al?" ucap Elisya sambil melihat ke arah Al yang sedang duduk di sampingnya.

"Bantuin bilang ke Zifa kalo gue bener bener cinta dan sayang sama dia. Gue nggak perduli mau dia sakit sekali pun yang jelas gue nerima dia dengan degala kekuranga dia. Gue janji bakal selalu ada di samping dia El. Tolong bilang sama dia El. Karena dia selalu dengerin semua omangan lu" ucap Al sambil memegang kedua tangan Elisya dan menatap Elisya dengan penuh harap.

Elisya terpaku mendengar ungkapan Al untuk Zifa. Sebegitu besarkah rasa cintanya kepada Zifa?. Dia sadar bahwa selama ini dunia Al hanya tentang Zifa semuanya tentang Zifa. Elisya merasakan dadanya sesak mendengar penuturan Al. Dia memalingkan wajahnya guna menyembunyikan matanya yang memanas.

"Tenang aja Al gue pasti bakal bilang ke Zifa kalau rasa cinta lu besar buar dia. Dan setelah itu pasti Zifa bakal menerima lu" ucap El seraya menatap Al dengan senyum palsu yang menghiasi wajah manisnya.

"Makasih El. Makasih banget lu emang sahabat terbaik gue dan selalu ngertiin gue" seru Al dengan bahagia dan memeluk El.

"Andai Lu tau Al kebahagiaan lu itu rasa sakit gue" batin El. Seraya mebalas pelukan Al dan tanpa sadar setetes cairan bening meluncur begitu saja dari kelopak matanya.


****

Disisi lain seorang lelaki tampan sedang memandangi foto wanita manis yang dia ambil secara diam diam di sekolah. Dia terus memandangi foto itu dengan pandangan yang sulit di aritikan.

"Andai lu tau kalo gua sayang dan cinta sama lu udah dari dulu El" ucap lelaki tampan dengan terus memandangi foto itu. Sampai dimana terdengar suara seseorang memanggilnya untuk makan malam.

"Rey turun sini makan malam dulu!" seru melina ibunda Reyhan.

"Iya mah" jawab Reyhan dengan menaruh foto itu di laci lemarinya.

Lelaki tampan itu Reyhan Saputra. Yang memang sudah sejak lama menaruh hati pada Elisya wanita manis namun agak tomboy itu. Wanita pertama yang mengajaknya berkenalan pada masa MOPD dan teman wanita pertamanya di SMA.











HALLO GUSY APA KABAR NIHH??

AKU MAU TANNYA NIH MENURUT PENDAPAT KALIAN CERITA ELISYA ITU GIMANA SIH?

KOMEN YA BIAR KALO ADA SALAH AKU BISA MEMPERBAIKI LAGI CERITA INI ;)

TERIMA KASIH♥

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN OK :)
























SALAM HANGAT ♥




ELISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang