Hanna, bangun. Kita sudah sampai.
Ya aku sekarang di Seoul, Korea Selatan. Aku terpaksa pindah Negara dari Indonesia ke Korea Selatan. Mama dan Papa aku berpisah, dan aku beserta adek ku ikut mama ke Korea karna Mama asli orang Korea. Dan Kehidupan masa remaja ku akan di mulai dari sini.
Hanna, sekarang kita tinggal di sini. Peninggalan nenek mu di korea. Ada dua kamar di lantai atas, satu kamar untuk mama dan satu kamar untuk kamu dan adik mu. Dan bibi tidur di lantai bawah. Bawa barang mu ke atas dan beristirahatlah.
Baik ma.
Ya inilah kamar ku sekarang, kamar yang terasa asing bagi ku. Dingin, walaupun telah terpasang penghangat ruangan. Dan disini lagi musim dingin. Aku merebahkan badan ku di atas kasur, memejamkan mata sejenak karna telah melewati perjalanan selama 6jam.
Kak, bangun. Makan malam, mama sudah menunggu di bawah.
Aahh ternyata aku tidur cukup lama.
Kamu tidak apa-apa?
sedikit, ya mungkin karna kelelahan. Lama di dalam pesawat. Tapi aku baik-baik aja kok ma.
Makan lah supaya tenaga mu pulih.
eehmmm. Hanya segitu saut ku.
2 minggu lagi kamu akan masuk sekolah, mama sudah daftarkan kamu di sekolah Hanyoung. Sekolah itu juga tidak terlalu jauh dari rumah. Mama akan berikan fasilitas yang kamu butuhkan selama kamu di sini. Mama cuman minta kamu belajar dengan baik. lagian bahasa korea kamu dan adik kamu sudah fasih. karena kamu juga sering menggunakan nya ketika masih di Indonesia.
Ma, kenapa harus di sini? di sini asing bagi ku, aku juga tidak kenal siapa pun di sini.
Kamu tidak usah manja, sekarang waktu yang tepat untuk kamu tumbuh dewasa. Sekarang kamu siswa menengah atas yang berusia tujuh belas tahun. Kamu juga akan terbiasa di sini, jadi tidak usah cengeng. Katakan pada mama apa saja yang kamu butuhkan nantinya. Mama tidak menekankan mu menjadi siswa pintar di kelas, mama hanya ingin kamu tidak berulah di sekolah.
Baik ma.
Ya begitulah makan malam ku dengan mama yang terlihat dingin sama halnya dengan udara di luar.
Dddrrrrrrrrtttttttt
kak handphone mu bunyi.
apa itu dari papa? boleh kah anna ikut mendengarkan suara papa?
Tentu. Jawabku kepada adikku.
Hallo pa
Hai sayang, apa kalian selamat sampai tujuan?
Kita selamat sampai tujuan kok pa, maaf tidak mengabari papa ketika kami sampai. Kami sekarang sudah di rumah.
Syukurlah kalo begitu, tidak apa-apa. Kamu pasti kelelahan, beristirahatlah.
Pa. ana kangen papa.
Eh ada anak gadis mungil papa, kenapa belum tidur? ana baik-baik saja kan?
ana baik-baik saja pa, hanya saja ana rindu papa.
Tenang saja kita akan sering komunikasi kok sayang, hanna jaga adik mu ana dan perhatikan mama mu juga.
Baik pa,papa jaga kesahatan.
Itulah percakapan singkat antara aku dan papa.
kak, kakak tadi kenapa melamun?
kakak mikirin apa?
aaahh kakak tidak mikirin apa-apa kok ana, eehhmm hanya saja kakak rindu papa, teman-teman, dan suasana berisik jakarta hehe. Udah sebaiknya kamu tidur.
Kak, ana boleh nanya?
kamu mau nnya apa?
Papa sama mama kenapa pisah kak? apa mama membenci papa? atau papa membenci mama?
Aku hanya terdiam mendengar pertanyaan adikku yang berusia 5 tahun ini, aku bingung apa yang harus aku katakan.
eeehhmm dengarkan kakak baik-baik ya ana, papa tidak pernah membenci mama, dan mama tidak pernah membenci papa. Kakak juga tidak tau jawaban pasti kenapa mama papa pisah. Intinya mama papa masih sayang kita, kamu gak usah mikirin itu.
Baik kak, kak semua nya akan baik-baik saja kan?
Iya ana sayang, semua akan baik-baik saja. sudah tidurlah, selamat malam.
selamat malam kak hanna.
Aku sebenarnya tidak tau apakah nantinya semuanya baik-baik saja? apa kah ini jalan hidup yang harus aku tempuh? aah baru sehari aku di sini, aku sudah merindukan suasana ibu kota jakarta.
DI TUNGGU KELANJUTAN CERITANYA YAA.....
SEE YOU
YOU ARE READING
its me
Teen Fictioncerita seorang anak remaja yang menghadapi kehidupan masa remajanya.