Happy reading ❤️
Enjoyyy
*
*~Memang benar sebelum kita menemukan kebahagiaan yang kita impikan, terlebih dahulu Tuhan akan menguji kita dengan berbagai rintangan dan cobaan yang bermacam-macam, kita hanya perlu berusaha dalam menjalani hidup. Dan pada akhirnya kebahagiaan itu akan datang di waktu yang tepat~
Setelah masalah yang di hadapi oleh pasangan suami istri itu selesai, anaknya yang tiba-tiba keluar dan terjatuh akibat kelalaian orang tuanya. Dan sekarang Zara dan Angga menjadi semakin kompak dalam mengurus buah cinta pertamanya itu.
Hari ini di temani sore yang cerah Zara terlihat sedang menyirami bunga bunga yang ia tanam di taman belakang rumahnya. Akhir akhir ini Zara sangat menyukai wewangian bunga, memang ia sangat menyukai bunga tapi awal kehamilan nya Zara mendadak tidak menyukai bunga dan tiba-tiba suka lagi. Aneh memang.
Dengan kemauan istrinya itu dengan senang hati Angga memberikan lahan kosong untuk Zara menanam berbagai macam bunga.
"Hey sayangku". Ucap Angga memeluk Zara dari belakang mencium celah lehernya.
"Hey sayangku. Udah pulang?". Ucap Zara terkejut dan mematikan kran air.
"Udah mam". Ucap Angga mengelus pipi Zara yang sudah menghadapnya menggunakan ibu jari.
"Kamu mau langsung makan atau mau mandi dulu?". Tanya Zara terseyum sambil memegang tangan Angga di pipinya.
"Mau mandi dulu deh, biar enak makannya. Oh ya Reynand mana mam?". Jawab Angga sekaligus menanyakan keberadaan anaknya.
"Rey lagi di ajak main tuh sama bibi Rumi pap". Jelas Zara tersenyum dengan tangan yang membuka dasi kantor Angga.
Yap. Tepat 3 hari yang lalu Angga sibuk mencari asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan istrinya yang sudah mulai hamil besar yang memasuki usia 6 bulan. Awalnya Angga yang bertekad mencarinya sendiri tapi susah juga pikir Angga mencari orang yang benar benar baik dan dapat di percaya untuk bekerja di rumahnya.
Pasti angga tak asal asalan dalam mempekerjakan orang, pasalnya di rumah ada istrinya yang tengah hamil dan anaknya yang masih kecil. Angga gak mau terjadi apa apa dengan keluarga kecilnya itu sampai ia salah memelih orang. Jadilah ia meminta tolong kepada mamam Sofia untuk mencari kan asisten rumah tangga yang cocok. Dan itu bibi Rumi.
Ibu Rumi berusia 58 tahun yang datang dari kampung. Orang nya sangat baik itu di yakini oleh mamam sendiri. Mamam bertemu dengan ibu Rumi di jalan saat mamam akan ke pasar. Ibu Rumi berjualan sayur di pasar itu. Dilihat ibu Rumi baik dan ia tidak mempunyai keluarga juga di Jakarta akhirnya mamam Sofia mengajak nya untuk bekerja di rumah menantu dan anaknya.
"Sana gih kamu mandi. Ntar kamu tinggal makan aku udah siapin makanan kesukaan kamu". Ucap Zara menyuruh Angga.
"Ayok kekamar bareng". Perintah Angga.
"Ih ngapain juga ikut kekamar. Aku mau lihat Rey dulu". Ucap Zara.
"Ayok dong ah. Ikut bentar aja". Ajak Angga lagi.
"Auk".
"Memang gak sayang suami". Ambek Angga.
"Bodo". Ucap Zara dan pergi.
Angga yang sebal menghentak hentak kan kakinya di lantai dan pergi kekamar untuk membersihkan dirinya, menghilangkan penat yang ia bawa dari kantor.
"Bibi Rum". Panggil Zara yang.
"Eh nyonya".
"Masih aja panggil nyonya. Jangan panggil gitu ah bi, Zara gak enak". Ucap Zara yang duduk di samping bibi Rumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Teen FictionDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...