Sebuah Ucapan

5 0 0
                                    

Wahai sang pencipta karya.
Meski kini semesta telah menjemputmu untuk berpulang.
Nyanyian rintih masih menghias kala sekelebat kenangan mengingatkan tentangmu.
Rindu ku kini tak lagi bisa terungkap, apalagi terucap.
Kini rindu hanya mampu mendekam, dan berharap tercipta memori kenangan.
Bumi mendoakanmu melalui bisikan, dalam setiap sepertiga malamku menghembus.
Tidak pernah hilang dan sirna dalam setiap ucapanku.
Selalu saja melambungkan namamu.
Dalam doa-doa panjang tentang keabadian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Setelah Bapak TiadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang