Keesokan harinya, Hyunjin sudah berdiri di depan rumah keluarga Jung, tentu saja menunggu Felix keluar dari kediaman mewah yang mengurungnya selama dua hari ini.
Dari mana Hyunjin tau? Tolong jangan tanyakan alasannya.
Hyunjin duduk bersandar di samping motor, menunggu sudah hampir dua puluh menit namun Felix tak kunjung keluar.
Hyunjin lalu memutuskan untuk menunduk dan memainkan ponsel sembari bertanya pada Jaemin mengenai tafsiran jam kepulangan Felix.
"Apa yang kau lakukan?"
Terkejut dengan suara familiar yang begitu ia kenal, Hyunjin segera mendongkakkan kepala lalu mengulas senyum simpul.
"Sejak kapan kau berdiri di sana?"
Felix, sosok lelaki manis yang menjadi kekasih Hyunjin itu berjalan mendekati lelaki yang lebih tinggi, tentu saja dengan senyum yang terpatri di bibirnya.
"Baru saja." Felix hendak naik ke atas motor Hyunjin, namun ucapan dari kekasih jangkungnya itu membuat langkah Felix terhenti.
"Kau masih memakai pakaian yang sama? Apa kau tidak mandi huh?"
Bolehkan Felix memukul Hyunjin sekarang?
Alih alih pelukan atau ucapan rindu yang ia dapatkan, Hyunjin justru menutup hidungnya sembari menjauhkan tubuh dari jangkauan Felix.
Felix yang awalnya memasang wajah berseri karena bisa keluar dari rumah terkutuk itu seketika mendatarkan ekspresi wajah.
"Kau memang sialan Hwang."
Hyunjin kemudian tertawa renyah lalu menepuk jok belakang motor.
"Hahaha...aku hanya bercanda, ayo cepat naik."
Felix menganggukkan kepala, memutuskan untuk naik ke kursi penumpang, tentu saja setelah menghadiahi pukulan yang lumayan keras di kepala lelaki jangkung tersebut.
Felix sudah sangat muak berada di tempat ini, ia ingin segera pulang dan membersihkan tubuhnya, Felix yakin setelah ini ia pasti akan dipeluk layaknya guling semalaman.
•
Dan benar saja, setelah mandi juga makan malam, Hyunjin benar benar tak melepaskan Felix barang sedetik pun. Sebenarnya Felix ingin sekali menendang pantat Hyunjin sampai jatuh dari tempat tidur, namun hal itu tak ia lakukan, salahkan saja rasa rindu yang telah menumpuk di hatinya.
"Hey Lix, tak ingin mengatakan sesuatu?" ucap Hyunjin sengaja memancing Felix. Pasalnya lelaki manis itu hanya diam dan bersuara untuk menanggapi ucapan Hyunjin saja. Pemuda tampan itu belum mendengar penjelasan apapun yang keluar dari bibir kekasihnya.
"Aku minta maaf." ucap Felix meski tak iklas.
Hyunjin tersenyum jahil. "Apa? Aku tak mendengarmu." Hyunjin lalu meletakkan tangannya di samping telinga, berlagak seolah benar benar tak mendengar ucapan Felix barusan.
Felix menghela nafas kemudian mengulas sebuah senyum tipis sebelum pada akhirnya mendekatkan wajah ke telinga Hyunjin-
"AKU MINTA MAAF OKE."
-lalu berteriak dengan sepenuh hari. Rasakan itu.
Hyunjin sontak menjauhkan wajah, teriakan Felix terasa sangat memekakkan telinga.
"Tsk, tidak usah berteriak, kau menyakiti pendengaranku."
Felix mengedikkan bahunya acuh. "Siapa suruh main main denganku."
"Ya ya ya maafkan aku sayang." Hyunjin berucap gemas kemudian mencubit pipi gembil Felix.
"Hmm...aku juga minta maaf...yah karena tidak mendengarkanmu tempo hari lalu." Felix menundukkan kepalanya, lebih memilih menatap dada bidang Hyunjin ketimbang wajah tampan kekasihnya itu.
Hyunjin menganggukkan kepala kemudian memeluk tubuh Felix layaknya guling, benar kan apa yang Felix bilang.
"Tidak masalah, yang penting kau baik baik saja sekarang." Hyunjin mengecup pucuk kepala Felix, menghirup aroma rambut halus itu dalam, sangat menenangkan.
Beberapa menit diisi dengan keheningan, sampai pada akhirnya Hyunjin tersadar dengan sesuatu.
Hyunjin lalu sedikit menjauhkan wajahnya dari Felix, menatap yang lebih mungil dengan raut wajah serius.
"Lix, katakan padaku apa saja yang dilakukan oleh bajingan itu padamu."
Felix terdiam sambil mengerjapkan mata beberapa kali. Sedetik kemudian pandangannya menyendu, membuat perasaan Hyunjin menjadi tidak enak.
"Dia hampir memasukiku." ucap Felix lirih sembari mengingat bagaimana buasnya Jaehyun saat berusaha untuk menelanjanginya.
Hyunjin mengepalkan tangan kuat, Jaehyun benar benar ingin membuat perhitungan dengan Hyunjin, Hyunjin tidak akan tinggal diam, tidak ada yang boleh menyentuh Felix selain dirinya.
Posesif.
"Tapi- tentu saja aku membiusnya sampai tak sadarkan diri hahaha..." Felix berucap dengan bangga kemudian menyemburkan tawa, sangat keras hingga mampu membuat Hyunjin terdiam dengan wajah bodoh.
"Ma-maksudmu?" tanya Hyunjin bingung, sungguh, Hyunjin sama sekali tak mengerti dengan kalimat yang diucapkan oleh Felix.
Felix tak langsung menjawab, ia masih sibuk mengatur gelak tawa.
Jadi sebenarnya, Felix itu sudah menyiapkan beberapa hal untuk kemungkinan terburuk, salah satunya adalah obat bius. Niat awalnya hanya untuk jaga jaga tapi Felix tak menyangka jika ia mempergunakan alat tersebut.
"Jadi, saat Jaehyun menyekapku di kamarnya dan mulai berbuat macam macam, aku segera mengeluarkan obat bius yang kubawa lalu memberikannya pada si sialan itu." Felix yang semula sudah berhasil meredam tawa kembali terkekeh pelan saat mengingat bagaimana Jaehyun yang terkulai lemas di hadapannya.
Sangat lucu, harusnya Felix merekam moment itu.
Sedangkan di sisi lain Hyunjin masih menatap Felix takjub, tak menyangka jika si manis akan mempersiapkan sejauh itu.
"Astaga kekasihku sangat pintar."
Felix seketika memasang wajah angkuh yang terlihat begitu menyebalkan. Mungkin otak Felix sedikit bermasalah setelah menghirup udara dari rumah Jaehyun selama dua hari.
Masih menyombongkan ide beriliannya itu, Hyunjin kembali melontarkan pertanyaan kepada Felix.
"Tunggu, jika seperti itu, lalu kenapa kau tidak pulang saja ke rumah? Kenapa menunggu sampai hari ini?"
Felix memutar bola mata malas. Ia tau Hyunjin bodoh tapi tidak sampai seperti ini juga.
"Jika aku pergi maka aku dianggap melarikan diri dan bisa saja aku terkena sanksi."
Seakan tersadar, Hyunjin seketika menepuk dahinya pelan.
"Aku lupa hehehe..." ucap Hyunjin sembari mengulas cengiran lebarnya.
"Tak apa, aku maklum dengan kebodohanmu."
Hyunjin memasang wajah cemberut kemudian langsung mendusel di leher Felix.
"Meski aku bodoh sekalipun, kau pasti tetap mencintaiku kan."
Felix memandang Hyunjin datar.
"Sayangnya iya."
To Be Continue
Tertanda, 27/10/2020
Bee, mau nanya dong, ada yang nunggu update an di akun ini gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Rain [Hyunlix] ✔
Fiksi PenggemarHyunjin hanya punya Felix, dan begitupun sebaliknya. Dominant : Hyunjin Sumbisive : Felix __________ Copyright © smuthieflx 13 April 2020