Lagi, mereka kembali berada dalam posisi seperti ini, telanjang dengan Hyunjin yang tengah menindih badan si mungil.
Felix sendiri memilih pasrah dibawah sana, ia tak akan bisa melakukan apapun dalam menghadapi nafsu buas kekasihnya, ah atau lebih tepatnya Felix tak ingin berbuat apapun.
Bisa Felix lihat kilat kerinduan di manik mata Hyunjin, hal tersebut membuat senyum yang lebih muda merekah, padahal hanya dua hari mereka berpisah dan Hyunjin sudah seperti ini saja, mungkin pergi menjauh saat merajuk sepertinya akan menyenangkan.
Iya menyenangkan, namun tidak untuk lubangmu Lix.
Hyunjin sibuk mencecap setiap inci leher Felix, membuat koala kecil itu menggeliat tak nyaman sembari memeluk tubuh Hyunjin juga mengalungkan kakinya di pinggang yang lebih tua.
Felix mendongkakkan kepala dengan pipi memerah dan juga bibir bawah yang ia gigit guna menghalau suara suara aneh yang akan membuatnya merutuk sendiri.
Sungguh, Felix teramat malu saat mendesah di bawah Hyunjin, rasanya aneh, padahal Hyunjin sangat menyukai suara Felix saat mendesahkan namanya. Felix sangat indah, membuat Hyunjin ingin menjaganya dengan baik, namun salahkan saja nafsu yang bisa menguasai dengan mudah saat ia melihat Felix dalam keadaan pasrah di bawah dominasinya.
"Ahh..."
Sial, suara itu terdengar. Di tengah kegiatan menyesap perpotongan leher Felix, Hyunjin mengulas senyumnya, ia ingin mendengar suara kekasihnya, suara yang begitu ia rindukan, lagi, lagi dan lagi.
Hyunjin terbuai, kepalanya pening dengan segala nafsu yang membuncah.
Tangan Hyunjin bergerak untuk menggerayangi dada sampai ke perut Felix, memberikan elusan seduktif untuk merangsang si manis.
"Aku merindukanmu." Hyunjin berbisik dengan suara seraknya sembari menatap Felix dalam, membuat yang ditatap semakin bersemu.
"A-aku juga." ucap Felix gugup namun mampu membuat senyum Hyunjin merekah dengan lebar.
"Hey jangan tatap aku seperti it- hmphh..."
Lontaran kalimat Felix terpotong saat Hyunjin membungkam bibirnya menggunakan bilah tebal menggoda itu. Hyunjin memangut bibir Felix lembut, membuat kepala mereka bergerak dengan pelan.
Tak tinggal diam, tangan Felix merembet untuk menggenggam milik Hyunjin yang telah menegang sempurna.
"Shh..." Hyunjin mendesis pelan saat merasa miliknya berada dalam genggaman Felix, refleks, Hyunjin melepaskan ciuman pada koalanya kemudian beralih untuk memejamkan mata karena rasa hangat yang melingkupi bagian bawah.
Ini gila, Felix membuatnya gila hanya karena sentuhan kecil seperti itu.
Melihat sang dominan yang menyukai permainannya, Felix lalu semakin menggerakkan tangan maju mundur di penis Hyunjin. Membuat benda tumpul itu semakin membesar seiring berjalannya waktu.
Tak ingin merasakan pelepasan begitu saja, Hyunjin lalu menjauhkan tangan Felix, menarik kekasihnya itu untuk duduk di atas paha. Hyunjin tidur terlentang dengan kepala yang bersandar di headbed.
"Masukkan." ucap Hyunjin dengan nada rendahnya, membuat bulu kuduk Felix meremang seketika.
Felix menganggukkan kepala dengan kaku, cukup malu melakukan hal ini, namun karena sudah tanggung jadi ia segera memposisikan penis Hyunjin pada lubangnya sendiri.
Secara perlahan Felix turunkan bokong, membuat milik Hyunjin masuk secara perlahan ke dalam lubang sempitnya.
Hyunjin benar benar tengah menahan diri saat ini, melihat ekspresi yang dikeluarkan Felix membuat adik kecilnya semakin menegang. Sekali lagi, Felix sangat indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Rain [Hyunlix] ✔
FanfictionHyunjin hanya punya Felix, dan begitupun sebaliknya. Dominant : Hyunjin Sumbisive : Felix __________ Copyright © smuthieflx 13 April 2020