Part 10

179 5 0
                                    

Jisung datang pada seorang pria yang kelihatannya adalah anggota teman kelasnya, ia memang bahu Pria itu yang tengah asik berbincang-bincang dengan teman sekelasnya.

“Bisakah kau mengikutiku, kau memiliki masalah denganku!” Jisung terlihat sangat marah Pada Pria yang bernama Hwan itu.

Sebenarnya saat di atap tidak hanya ada Naeun, Jisung saja sebagai Pendengar percakapan Jeno dan Jaemin. Tapi adalah seorang pria yang merekam percakapan mereka, ia juga sudah berada di sana lebih lama sebelum Naeun datang dan Jisung. Saat Jisung terkejut mendengar pernyataan Jeno, Saat ia juga Shock dan mau pergi ia melihat seorag pria keluar dari tempat ia bersembunyi dan berlari terburu-buru. Saat itu ia tidak merasakan rasa curiga karena Saat itu ia masih Shock dan kembali ke kelas.

Hwan langsung berlutut pada Jisung dengan merasa bersalah. Jisung tersenyum menyudutkan bibir kanannya keatas dan memandang tajam Hwan.

“Kau telah membuat seorang yang tidak bersalah jadi bahan pelampiasan Jeno! Kau harus meminta maaf padanya!” Walaupun Jisung sangat tidak membenci Naeun namun, Naeun Tidak sama sekali bersalah.

Jaehyun yang melihat pemandangan itu tersenyum evil, ia juga tahu bahwa Jisung tidak seperti itu. Ia percaya bahwa ada orang lain yang melakukan hal itu. Ternyata Jisung menemukan Pria yang membocorkan rahasia Jaemin dan Jeno itu. Ia menepuk pundak Jisung.

“Kau memang terbaik Jisung-ah!” Bisik Jaehyun.

Jisung tersenyum pada Jaehyun untuk membalas senyuman Jaehyun.

==

“Ada apa memanggilku Jaemin-ah?” Tanya Naeun dengan Berbinar-binar. Jaemin yang di penuhi dengan pikiran dan masalah ia langsung memang baku Naeun dan menyandarkannya pada dinding.

“Aku Juga menyukaimu Na eun-ah” cetusnya dengan Pilu, mendengar itu Naeun mengerutkan keningnya karena tidak mengerti dengan Pria periang tampan yang berada di hadapannya saat itu. Tidak biasa Jaemin seperti itu, ia menjadi mengerutkan keningnya dan melihat keheranan dengan Jaemin.

Jaemin semakin tersakiti saat Naeun begitu tidak mengerti dengan perasaanya matanya berkaca-kaca.

“jangan memandangku seperti kau tidak mengerti hatiku sakit Naeun-ah, aku terluka kau memandang aku seperti”- Jaemin.

Jaemin mendekatkan pandangannya, Naeun semakin membelakakan matanya ia peka Bahwa apa yang mau di lakukan Jaemin padanya.
Ia langsung memeluk tubuh Jaemin dengan erat agar Jaemin tidak menciumnya. Jaemin menutup matanya dan ia meneteskan air mata, namun Naeun Tidak tahu bahwa Jaemin sedang terluka atas perlakuannya. Naeun memang tidak mencintainya, berarti benar Naeun menyukai Jeno Hyungnya. Naeun menolaknya dengan perlakukannya tanpa ungkapan.

Jeno yang melihat itu terlihat terbakar.

“KALIAN!!” Bentaknya dan itu membuat Naeun melepaskan Pelukannya dan mendorong tubuh Jaemin dan berlari kearah Jeno untuk menjelaskan kesalahpahaman itu.
Jaemin tidak berbalik memandang kedatangan Jeno karena ia tidak mau terlihat oleh Naeun dan Jeno bahwa ia sedang meneteskan deras airmatanya. Sementara Jeno memandangan tajam kearah Jaemin yang membelakanginya. Ia menarik kasar Jaemin pergi dari sana.

Setelah mereka pergi Jaemin terduduk dan bersandar di dinding pada ruangan sunyi itu sendiri, ia menutup  mulutnya yang sedang terisak menangis kesakitan sementara tangan lainnya memang dadanya yang sesak.

Dunia begitu kejam padanya, ia harus menahan tekanan rasa sakitnya ia benci karena tidak bisa mengungkapkan isi hatinya dan apa yang ia mau selalu menjadi milik Jeno saudaranya.

Ia menanngis sangat parah ia menengadakan kepala melihat keatas menatap langit atap-atap ruangan sunyi itu. Airmatanya meneteskan dan jatuh kelantai, nafasnya terdengar sesak seakan ia kekurangan oksigen sana. Semuanya sesak, ia merasa tidak ada keadilan pada dunia ini.

Jaehyun yang melihat penderitaan Jaemin tersenyum di balik Pintu ruangan itu.

==

Saat Pulang sekolah Naeun berjalan sendiri di sebuah Lorong. Jaehyun mengikutinya dari belakang dan Itu membuat Naeun mulai takut karena ia sudah tahu Siapa sebenarnya Seorang Jaehyun, ia adalah seorang Psykopath.

Semua orang di rumah Naeun sangat Sunyi, Naeun segera masuk dan mengunci pintu rumahnya namun saat ia berbalik dan bersandar di pintu ia melihat soerang dengan memakai masker dan topi  Hitam memegang belati sangat tajam. Naeun membulatkan matanya penuh jantungnya berdetak sangat kencang sehingga Pria tertawa senang melihat gadis itu sangat ketakutan seakan ia bisa mendengar suara detup jantung Naeun.

Di dalam pikiran Naeun ia keluar ada Jaehyun, ia didalam maka ia akan di bunuh oleh Pria yang memegang belati itu.

Ia segera membuka kembali pintu dan berlari kearah Jaehyun yang menunggu depan pintu, Naeun langsung memeluk Jaehyun.

“Selamatkan Aku” mata Naeun terlihat berkaca-kaca memohon bantuan.

Mata Jaehyun terbelak, ia tahu lambat atau cepat orang itu akan datang. Ia melihat Pria itu berjalan keluar sambil membuka pintu.

Pria itu tersenyum dengan tatapan sangat kejam.

Ia memeluk erat Naeun, pelukan itu berarti sangat melindungi Naeun.

Flashback ~

Saat Eunseol hendak di Bunuh Jaehyun, Pria itu berada di belakang Jaehyun dan sedang melihati mereka jika ia tidak mengancam Eunseol maka ia akan membunuh teman Eunseol yang bernama Naeun.

Ia tahu keluarga angkat Eunseol yang membunuh keluarga Jaehyun namun ia tidak mau balas dendam dengan membunuh, namun pamannya tidak menerimanya dan mengajak Jaehyun untuk membunuh mereka yang telah membunuh saudaranya secara kejam yakni kakak dari paman Jaehyun itu.

Flashcome ~

Jaehyun meletakkan  Naeun di belakang. Naeun melihat Pria itu diselah-selah lirikkannya bersembunyi di belakang Jaehyu.

“Hentikan! Jangan Menggangunya!” –Jaehyun.

“Mengapa kau sangat melindungi gadis ini?!” kata Pria itu berjalan mendekat.

“Dia tidak ada hubungannya dengan orang tua angkatnya!!!” Bentak Jaehyun.

“Dia tidak bersalah, SUDAH CUKUP KAU MEMBUNUH TEMANNYA YANG JUGA TIDAK BERSALAH!! HENTIKAN!!” Jaehyun terlihat sangat marah, terlihat begitu menonjol urat-urat di lehernya matanya memerah padam karena sangat marah.

“..jika kau berani menyentuh aku melukainya aku membunuhmu Kau dengar?!” Ancam Jaeuhyun dan itu membuat Pamannya itu tertawa terbahak-bahak karena merasa lucu.

“ternyata dari dulu kau masih belum menghilangkan perasaanmu pada Gadis ini Hahahaha kau melindunginya karena kau menyukainya kan Jaehyun?” Jaehyun mengepalkan tangan mendengar hal itu.

“Pergi sekarang Juga!!!”.

Pria Itupun pergi tapi sebelum ia pergi, ia berjalan mendekati Jaehyun dan tersenyum sinis dan ia pun pergi.

Mata Jaehyun berkaca-kaca bibirnya pucat kantung matanya mulai hitam pekat. Naeun lansung bergerak kearah

Jaehyun untuk berhadapan langsung dengan pria itu. Jaehyun tersenyum melihat Naeun baik-baik saja namun ia tidak bisa menahan kesadarannya dan terjatuh ke bahu Naeun.

Karena tubuh Jaehyun limbun Naeun segera menangkap tubuh lemas  Jaehyun saat ia melihat tangannya ia melihat darah segar mengalir pada daerah perut kiri Jaehyun.

“JAEHYUN-AHHHHHH!!!”

CERITA INI AKAN ADA LANJUTANYA DENGAN JUDUL YANG BERBEDA. KARENA AKAN MENCERITAKAN SETIAP MASALAH DARI SETIAP PEMERAN.
JIKA CERITA INI BANYAK MENDAPATKAN VOTE, MAKA INSYA ALLAH AKAN DI LANJUTKAN DENGAN JUDUL YANG BERBEDA DARI SETIAP PEMERAN YANG ADA.
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA.

My Our Parents Are GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang