-PERNYATAAN-
Seperti rencana sebelum nya. Malam ini Albar dan Alin akan jalan. Albar memberi tahu kalau malam ini ia dan Alin akan makan di kedai bakso dekat taman. Itu dilakukan nya supaya Alin bisa menyesuaikan baju untuk dipakai.
Sebelum ke kedai itu ia melajukan motor nya ke Basecamp dulu. Entah mengapa ia benar benar gugup hari ini.
Saat tiba di basecamp, Albar melihat semua anak anak The Eagle sibuk dengan jaket, slayer dan pisau lipat nya. Biasanya kalau The Eagle seperti ini, akan ada tawuran.
Albar yang penasaran pun bertanya ke salah satu teman nya.
"Kenapa nih? ada yang nantang?" tanya nya.
"engga, kita mau nyerang" ucap lelaki yang sibuk memasang slayer nya itu.
"apa?! dimanaElang?"
"biasa" akhir lelaki itu yang langsung membuat Albar bergegas.
Albar membuka pintu khusus itu perlahan. Namun tidak kelihatan apa apa. Setelah ia membuka nya penuh, barulah terlihat jelas disana batang hidung Alden, Rendy, Alka, dan Elang. Mereka sedang menyusun strategi serangan seperti nya.
Albar pun mendekat, dan bertanya ada perkara apa yang harus membuat mereka menyerang. Pasalnya, The Eagle sangat sangat jarang menyerang. Itu bukan berarti mereka takut, mereka hanya malas. Kecuali ada yang mengusik mereka, bahkan hanya mengusik satu anggota The Eagle maka mereka semua akan maju.
"Kenapa nyerang?"
"Indra di keroyok Anak cobra tadi malam" Jelas Alka
"terus dimana indra nya sekarang?" tanya Albar lagi
"dia di basecamp Cobra, dijadiin tawanan" Ucap Elang seraya mengikat kan sebuah kain pada telapak tangan nya.
"Kita mau bebasin Indra dulu, baru nyerang." Tambah Alden.
"Gue ikut!" Ucap Albar yakin
"Gak!" Celetuk Alka
"kenapa? kenapa gue gaboleh ikut? Indra juga temen gue"
"Lo lupa?" Alka berdiri dan menghadapi Albar
"Lupa apaan?" tanya Albar
"Lo udah ada janji sama cewek, masa lupa" Ucap Alka singkat, lalu kembali duduk
"Ga masalah, gue bisa batalin" ucap Albar
"Engga engga, lo gamikir? dia udah nungguin lo dirumah" Ucap Rendy setelah lama terdiam
"Bener kata mereka, gapapa. Lo ngga usah ikut malem ini. Tapi kalo malem ini kita belum bisa bawa pulang Indra, besok malem lo ikut" Jelas Elang.
Albar mulai meyakin kan dirinya untuk yakin dengan teman teman nya ini. Dan akhirnya ia memilih keputusan untuk tetap menjemput Alin.
"Lang," Albar menepuk bahu Elang. Lelaki pemilik nama itu pun menoleh kepad nya.
"Hm?"
"Gue kok deg deg an ya?" Albar berucap seraya memegang dadanya.
"Lo deg deg an kenapa nih? ada dua yang bikin tegang soalnya" Ucap Elang terkekeh.
"Gue deg deg an kedua nya. Deg deg an karena kalian mau nyerang, sama deg deg an karena gue mau ngomong penting sama Alin" Albar mendeskripsikan perasaan nya pada Elang.
"Yaudah deh, gue do'a in semoga lancar" Ucap Elang.
"Thanks, gue pamit"
Sebelum Albar meninggalkan rumah keduanya ini, ia memberi semangat terlebih dahulu kepada teman teman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WLHFS [HIATUS]
Roman pour AdolescentsWHEN LOVE HAS FOUR SIDES. !!Buku ini benar-benar berantakan!! Maka dari itu saya memutuskan untuk hiatus. ...... Menceritakan tentang kisah cinta empat orang anak SMA yang berpola segi empat. Segi empat, sebuah bangun datar di pelajaran matematika...