✎'𝘛𝘪𝘵𝘪𝘬 𝘵𝘦𝘮𝘶..
Sekarang, diatas bianglala ini sayapnya telah patah, bahkan sebelum sempat ia kepakkan, rasanya sakit dan sungguh menyiksa. Bagaikan nafas berhenti berhembus untuk sesaat. Sesak. Detak jantung pun kian seolah melambat. Baru kali ini perasaan semacam ini, ia rasakan. Ada apa? Mengapa seperti ini? Mungkin ini yang dinamakan patah hati? Setelah tahu rasanya sesakit ini, setalah sadar perihnya tak tertahankan, air mata pun jatuh. Lemah, lelaki sepertinya sampai menitikan air mata hanya karena seorang gadis. Bulirnya tumpah dari kedua sudut mata tanpa bisa dicegah. Mengalir lalu bermuara dipipi, dengan wajah masih tertunduk menyembunyikan tangisan serta sakitnya hati. Sebelum sempat jatuh lebih jauh, ia menghapusnya tanpa kentara. Agar ia tetap menjadi lelaki kuat didepan gadis itu, setidaknya.
Ia masih terpaku di tempat duduknya, tepat di hadapan gadis itu. Gadis itu mungkin tak akan pernah menyadarinya, bahwa saat ini ia telah menjadi penjahat dengan tanpa sadar. Yang gadis itu lakukan sejak tadi hingga kini hanyalah memandang jauh, menatap keluar dari bianglala yang memang transparan. Mereka hanya berdua didalam sana, tapi bagai berada ditempat yang sangat jauh berbeda, terpisah ruang juga waktu. Tidak hanya tak saling menatap, melainkan tak jua sejalan. Masing-masing dengan pikirannya sendiri, yang satu tertawa menceritakan tentang kisahnya, sedangkan yang lain tersenyum untuk menutupi hatinya.
Tidak pernah tau kapan rasa itu mulai muncul, mungkin saat pertama kali kedua sepasang mata saling bertabrakan saat bersinggungan jalan. Malang, sebab hanya salah satu yang jatuh. Sedang yang lain, bahkan tak sadar jika telah tertabrak. Atau mungkin saat melihat betapa manisnya gadis itu, entah sebab cantiknya hati atau hanya terlalu polos. Pertemuan singkat yang bagai keajaiban, terlena akan pancaran pesonanya. Kebaikan hati yang membuat siapapun luluh, bahkan ia luruh lebih dalam lagi. Ternyata dengan mudahnya gadis itu telah dengan sempurna mengisi hati yang kosong, tertanam direlung.
Setiap kenangan yang terurai, hanya terasa makin menyesakkan. Tak ada yang tau, rasa ini. Tak ada yang mengerti, sakit ini. Tak ada yang sadar, patah ini. Tak ada yang paham, akan cinta bisu dalam diam yang menyesatkan ini. Termasuk Ryne, nama gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong Sayap Patah
Romance𝘛𝘢𝘩𝘶𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘪𝘩 𝘢𝘱𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴? 𝘔𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘬𝘶𝘯𝘫𝘶𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨? 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪? 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱...