14

2.2K 351 82
                                    

Myungsoo : Aku akan mengetuk pintu apartemenmu jam 7 malam nanti.

Suzy : Okay

Suzy : Apa aku harus berdandan? Maksudku acaranya seperti acara yang ada dalam bayanganku, tidak?

Myungsoo : Tidak seperti yang ada dalam bayanganmu. Tampil biasa saja seperti kau ingin ke rumah nenekmu, Suzy.

Suzy : Baiklah. Apa nenekmu ada alergi makanan?

Myungsoo : Tidak ada. Kenapa?

Suzy : Menurutmu kalau aku membuat tart susu, suka tidak?

Myungsoo : Aku suka tart susu

Suzy : Bukan kau—tolong ya sajangnim, kita bicara tentang nenekmu. *rolling eyes*

Myungsoo : Nenekku akan menyukaimu

Myungsoo : *menyukai kue buatanmu



Senyumanku mengembang. Mwoya... apa aku sedang dirayu? Dasar laki-laki sok jual mahal. Jelas sekali kau sudah menyukaiku dari pertemuan pertama kita. Aku jadi ingat bagaimana tatapan Myungsoo saat di kantor Min Yoongi—dia seperti ingin mengajakku ngamar.

Aku menggoyangkan kakiku di udara, kemudian mengganti posisiku dengan menelungkup. Fokusku masih berada di ponsel, sementara kubawa ibu jariku menari-nari di atas layar keyboard ponselku. Mengetikkan balasan.

Suzy : Baiklah. Sampai jumpa nanti malam!

"Mwoya... kenapa kau senyum-senyum bodoh seperti itu?" suara Gun membuyarkan senyumanku. Dengan sedikit agak berusaha, kutolehkan kepalaku ke arah pintu kamar dan menemukan laki-laki dengan pakaian merah muda terang—Gun benar-benar suka memakai warna seperti itu, aku heran sekali—sudah berdiri di antara kosen dan daun pintu yang setengah terbuka. Ia kemudian menggerakkan dagu dan berkata, "Kenapa kau memanggilku pagi-pagi sekali?"

"Ini sudah jam delapan."

"Dan kau tidak biasanya sudah bangun jam segini." Jelas Gun. Orang tua satu ini benar-benar suka marah-marah. Aku heran.

Aku bergerak bangkit dari posisiku dan mengikat rambut. "Grocery time..."

"Apa?"

"Kenapa?"

Gun menatapku tak percaya. "Kau tidak pernah mau berbelanja karena takut dikenali orang. Jadi, kenapa kau mengajakku belanja?"

Kuangkat bahu sambil membuka lemari pakaian, mengambil sepasang jaket dan celana merek brand terkenal sambil mengganti pakaian. "Nanti malam Myungsoo mengajakku bertemu neneknya."

"APA!?"

"Bisa tidak responsmu itu biasa saja?" kataku sambil mengintip dari pintu lemari yang kubiarkan terbuka sementara aku mengganti pakaianku di baliknya. "Dasar hiperaktif!"

"Unnie, kenapa Myungsoo mengajakmu bertemu dengan neneknya?"

"Karena aku cantik."

Aku bisa mendengar dengusan tidak sopan Gun. Benar-benar ya orang satu ini, tak ada takut-takutnya kupecat. "Aku serius."

"Siapa bilang aku bercanda?" kataku, menutup pintu lemari pakaianku dan mengambil topi serta kacamata di dalam lemari kaca khusus. "Aku memang cantik, dan neneknya menyukaiku. Fansku. Ya Tuhan, bisakah kau berpikir ada orang kaya raya yang mengidolakanku? Terlebih dia sudah renta begitu?"

The Celebrity And Her Perfect Match | MYUNGZY COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang