15

2.3K 369 63
                                    

DI LANTAI dua tak kalah mewah dengan lantai bawah. Namun suasana di lantai ini lebih terlihat normal. Tidak banyak perabot yang terpasang—hanya satu lukisan besar. Kemudian piano dan lemari berisi keramik hiasan. Jantungku mulai tak karuan, ini rasanya seperti sedang diajak untuk berkenalan dengan keluarga pasanganmu kalau di drama-drama, tapi jelas aku tidak sedang begitu. Myungsoo membawaku melewati koridor dan suara-suara mulai terdengar. Oke, semua orang akan terkejut melihatku—

"Oh, Myungsoo!" sebuah suara familiar terdengar memanggil saat kami berada memasuki 'kerumunan'. Aku otomatis mengikuti arah suara dan mendapati seorang wanita mengenakan dress merah sedang tersenyum dan melambai-lambai ke arah kami.

Itu Seolhyun. Dan rasa dingin yang tiba-tiba masuk menyelip ke sela-sela jariku saat tangan Myungsoo yang sejak tadi menggenggam tanganku terlepas.








Kepalaku menunduk, menatap tangan kananku dengan bingung. Ada perasaan aneh sekaligus kesal—yang aku tidak tahu itu apa—berasal dari dalam diriku, tapi tidak beransur lama karena dengan cepat kukendalikan diri langsung mendongak, mengulas senyum saat Seolhyun sudah berada dalam jarak sentuh. Bersama Min Yoongi—oh ya aku lupa dia masih satu keluarga dengan Myungsoo—.

Keduanya nampak terkejut menyadari keberadaanku di sini.

"Suzy? Oh tuhan!" pekik Seolhyun riang sambil mengulurkan tangannya ke arahku. "Hai!" sapanya kemudian.

Sok akrab. Kutahan diri untuk tidak memutar bola mata.

Aku balas menyunggingkan senyum. Menatap kuku tangannya yang kini sama persis denganku sekilas—ingatkan aku untuk mengganti nails art ini besok. Lantas, kubalas jabatan tangan Seolhyun dengan kepercayaan diri yang tinggi. "Hai, kita bertemu lagi."

"Kenapa kau datang kemari?" itu suara Min Yoongi.

Dobel yuck!

Seolhyun nampak bingung memandangnya—memandang Min Yoongi maksudku. Sedangkan aku memilih untuk memutar bola mata alih-alih menjawab.

"Aku yang mengajak Suzy kemari." Myungsoo menginformasikan, suaranya berubah dingin entah kenapa. Aku masih kesal ya ini karena Myungsoo main sembarang melepas genggaman tangannya padaku tadi. Tapi, harga diriku terlalu tinggi hanya untuk mempermasalahkan hal itu sekarang. Tiba-tiba suara Myungsoo kembali terdengar, kali ini dia menatapku seraya berucap dan menunjuk ke arah jam sembilan, "Ayo, itu nenekku di sana."

"Aku ke sana dulu." Pamitku pada Seolhyun. Meskipun malas sekali sebenarnya, ew. Sementara aku tetap menolak menatap Min Yoongi. Biarkan saja dia kebingungan dan salah tingkah sendirian. Memangnya urusanku, ha!

Pada tempat yang ditunjuk Myungsoo tadi. Ada tujuh orang yang berdiri dalam jarak sentuh—termasuk seorang wanita baya dan pria baya yang kutebak adalah kakek dan nenek Myungsoo. Orang kaya nomor satu di Kimsung!

Aku harus stay cool.

Alamak, apakah nenek Myungsoo memakai produk limited edition? Serius? Woah! Keren sekali, padahal tinggal menghitung mundur saja...

Seolah menyadari ada langkah yang mendekat, ke tujuh orang itu secara bersamaan spontan menoleh ke arah Myungsoo dan aku. Dengan raut wajah masing-masing mereka yang sama terkejutnya. Tuhkan, pesonaku ini memang luar biasa.

"Nek, tebak aku membawa siapa?" ucap Myungsoo, nada suaranya sudah kembali normal. Satu tangannya merangkul pingulku dan menarikku mendekat kepadanya—perlakuan yang lagi-lagi pasti dia tidak sadar—sementara aku langsung tersenyum saat melihat wanita baya itu menutup kedua mulutnya dengan telapak tangan. Beliau melangkah mendekat, dan aku langsung melangkah maju. Memeluknya.

The Celebrity And Her Perfect Match | MYUNGZY COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang