Bubur ayam

6 4 0
                                    

   Sesampainya di rumah...
"Key, aku istirahat dulu ya... soalnya kepalaku masih berat untuk di gerakkan." Ucap Carren berjalan pelan ke arah kasur dan mulai merebahkan tubuhnya yang lemas atas kejadian yang menimpanya tadi malam.

   "Oke deh, kalau begitu aku masak dulu." Ujar Keyza sambil membuka kulkas dan mengeluarkan bahan-bahan yang akan di masak.

   "Apa yang akanku masak? Apa aku akan memasak ayam atau daging sapi? Pasti ketika Carren memakan ayam atau daging sapi  dia akan kesulitan mengunyahnya dan butuh waktu lama untuk menghabiskannya, apalagi ketika dia mengunyah, kepalanya mungkin akan mengalami reaksi yang nyeri." Pikir Keyza bingung.

   "Bubur ayam. Ya, bubur ayam itu memang pilihan yang tepat." Pikir Keyza lagi sambil menyiapkan bahan-bahan keperluan untuk membuat bubur ayam.
Keyza mencampurkan suir ayam yang telah di goreng kedalam panci yang berisi bubur yang telah mendidih lalu mengaduk-aduknya secara perlahan-lahan.

   "Yeay!! Jadi juga akhirnya, kelihatannya ini enak dan cocok untuk Carren." Teriak Keyza membangunkan Carren dari tidurnya.
"Ada apa? Wow, kamu kelihatannya masak bubur ayam. Apakah aku boleh mencicipinya sedikit." Ujar Carren dari balik pintu kamar.

   "Nih, jangan sungkan. Makanlah ini semua untukmu." Jawab Keyza memberikan semangkuk bubur ayam yang masih panas.
"Makasih Key! Kamu memang sahabat yang pengertian banget deh." Kata Carren mengambil mangkuk bubur ayam dari tangan Keyza.

   Carren menyuapi satu persatu bubur ayam ke dalam mulutnya, tak sadar Carren telah menghabiskannya.
"Key, enak banget! Kamu memang benar-benar pandai daripada aku." Puji Carren memberi motivasi.
"Ah...jangan memujiku terlalu berlebihan." Jawab Keyza sedikit merasa malu.

   "Masih ada lagi gak? Key." Tanya Carren membuat Keyza terkejut.
"Masih kok, kamu mau lagi?" Tanya Keyza kembali.

   "Nggak, cuma nanya aja. Mana tahu nanti malam aku mau makan bubur itu lagi." Jawab Carren memberikan senyuman lebar.
"Oh." Jawab Keyza sambil meneguk segelas air putih.

   "Aku lanjut tidur lagi, kepalaku masih berat. Dah Key!" Ujar Carren berjalan pelan ke arah kamar.
"Oke, hati-hati." Jawab Keyza kemudian menyalakan remot televisi.

   Di sisi lain Axian masih melakukan kegiatan yang sama pada hari sebelum-sebelumnya yaitu memperhatikan manusia yang berlalu lalang di bawah rumah tua yang ia hingapi.
Seketika mata Axian tertuju pada seorang lelaki yang sedang berjalan ke arah Bar.

   "Bukannya itu lelaki yang mau menyelamatkan Carren dari Gians, tapi malah dia yang kalah duluan sebelum menyelamatkan Carren." Guman Axian dalam hatinya.
"Benar. Itu memang dia, mau apa dia ke sana? Sepertinya dia ingin menemui seseorang." Guman Axian kembali.

   Lelaki itu keluar dengan beberapa wanita di sebelah tangan kanan dan kirinya sambil membicarakan sesuatu.
Ya, Axian dapat mendengarnya dengan jelas apa perkataan lelaki itu.
"Cantik! Kalian berdua harus tahu aku mendapatkan seorang wanita yang lebih cantik dari pada kalian berdua." Ucap lelaki itu kepada wanita di sebelah kanan dan kirinya.

   "Kalau nggak salah namanya Carren, ya Carren nama yang bagus serta penampilannya yang sangat ideal dan menarik untukku." Sambung lelaki itu lagi sambil meneguk minuman kaleng yang terdapat di gengaman tangan kanannya.
"Tapi dia hanya untuk simpananku saja, jika kalian berdua menghilang dariku." Lanjut lelaki itu sambil melemparkan kaleng minuman yang telah habis di minumnya ke arah jalan.

***************************************Nantikan kisah selanjutnya...
Terimakasih

DEVIL MAN AND SEAL BOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang