31. TIPE IDAMAN

1.1K 124 8
                                    

▪▪▪

Dua hari berlalu sejak kejadian di kamar Kyuhyun dan pria itu sekarang sudah mulai pulih. Hanya saja Kyuhyun masih perlu istirahat sebelum kembali pada kegiatannya yang selalu padat.

Hyun-Ra keluar dari mobil Daehyun setelah tunangannya itu membukakan pintu. Hari ini Hyun-Ra kembali ke kantor, setengah merindukan teman-temannya di sana, dan setengahnya lagi merasa malu untuk bertemu mereka. Apalagi jika semua harus memperlihatkan sikap canggung dan hormat kepadanya, Hyun-Ra merasa itu tidak lagi menyenangkan seperti biasa. Hyun-Ra ingin teman-temannya tetap menganggapnya Hyun-Ra yang dulu, sebelum mereka tahu kalau ia memiliki hubungan dengan bos mereka, karena itu terasa lebih akrab dan lebih nyaman baginya.

"Senang kembali ke kantor?" Daehyun menatap setelah menutup pintunya kembali, berdiri dekat di depan Hyun-Ra dengan gadis itu yang bersandar di badan mobilnya. "Senang aku mengizinkanmu masuk kerja lagi?"

Hyun-Ra mengernyit kikuk, senyumnya sedikit merasa tidak enak.

"Aku akan bosan di rumah kalau harus berhenti bekerja, Dae ...."

"Tapi kau sering terlihat pucat karena kelelahan, dan aku tidak mau kau jatuh sakit."

"Jangan khawatir," Hyun-Ra mengangkat tangannya menyentuh pipi Daehyun. "Aku janji akan mengontrol kesibukanku dan menjaga kesehatan."

Dan kalau sudah seperti itu, Daehyun memang tidak akan tega untuk mendebatkan sesuatu jika pada akhirnya membuat tunangannya merasa tidak senang. Ia tahu Hyun-Ra butuh kegiatan, karena tentu saja kali ini Hyun-Ra bekerja bukan untuk uang. Gadis itu tidak perlu uang lagi, ia sudah memenuhi rekeningnya namun Hyun-Ra menolak mengeceknya setelah tahu ia mengirim dengan banyak nominal. Dan itu unik. Hyun-Ra benar-benar jenis gadis yang tidak gila uang. Padahal seandainya jika Hyun-Ra sukapun, ia akan dengan senang hati memberikan uangnya asal gadis itu selalu jadi miliknya.

"Baiklah." Lagi-lagi Daehyun harus mengalah. "Asal kau benar-benar menjaga tubuhmu dan tidak lagi terlihat seperti beberapa minggu lalu."

Hyun-Ra merandek.

Seperti beberapa minggu lalu?

Bukankah itu di saat ia baru kehilangan kesuciannya?

Dada Hyun-Ra langsung berdentam tidak tenang, sesak. Daehyun memintanya menjaga tubuhnya. Padahal ....

Tubuhnya sudah tidak terjaga, tubuhnya sudah ternoda ....

"Makan siang nanti datanglah ke ruanganku," gumam Daehyun, menyelipkan poni Hyun-Ra yang menjuntai di pipinya. "Aku sudah terbiasa makan siang bersamamu, dan rasanya hambar saja saat aku harus makan sendirian."

Hyun-Ra tersenyum dan berusaha memberikan raut terbaiknya.

Aku akan selalu menemani di setiap makan siangmu, Dae ....

Hyun-Ra mengusir kelebat beban-beban di hatinya dan mencoba fokus pada Daehyun. Ia tidak boleh terlihat murung di depan tunangannya, ada saatnya ia memikirkan semua itu tanpa harus membuat Daehyun merasa curiga.

"Kau tidak biasa makan sendiri tapi menyuruhku berhenti bekerja. Lalu bagaimana caramu makan siang nanti?"

"Aku akan mendatangimu."

Tears Of Love (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang