SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA BACA DOA !!!
-
-
-"Loh... Kok ngga ada manusia ? " Ujar Nugro saat baru kembali dari air terjun pada cowok jangkung di sampingnya.
Dimas hanya menghela nafasnya berat. Ia menatap nanar benda benda berserakan di depannya itu.
"Dasar dua manusia kardus !! Ngga pernah bener kalo dikasih pekerjaan !! " Oceh Dimas sembari memunguti mie instan dan beberapa buah roti yang tergeletak di samping tumpukan ransel, kemudian memasukannya pada sebuah kantong yang terbuat dari kain.
Nugro mengikuti apa yang dikerjakan Dimas. Cowok itu bergegas mengambil tikar yang tak jauh dari sana kemudian melipatnya.
"Tyo sama Barok pergi kemana sih !! Heran gue... Punya temen kagak ada yang bener ! " Ujar Nugro sambil menggelengkan kepalanya kemudian menaruh tikar yang telah ia lipat menjadi satu bagian.
Dimas menoleh, "ya lo biang-nya. " Cowok itu terkekeh, menampilkan sepasang lesung pipi yang membuat senyumnya terlihat manis.
Nugro melempar Dimas dengan sebuah ranting kecil yang berada tak jauh darinya. Sementara yang dilempar hanya berusaha menghindar sambil tertawa puas.
Setelah membereskan semua perlengkapan kemah, dua cowok itu duduk di atas tikar yang telah dilipat rapi sambil memakan roti rasa coklat yang mereka bawa kemarin.
Tak lama kemudian, pemuda yang sejak tadi menjadi bahan pembicaraan Dimas dan Nugro menampakkan batang hidungnya.
"Kemana aja lo, Bar ?" Tanya Nugro sambil terus mengunyah rotinya.
"Gue tadi abis buang air kecil. Pas udah kelar...gue nyium aroma sesuatu. " Jelas Barok sambil menyerobot roti milik Nugro.
"Gue cari.... Ternyata sumbernya dari bunga ini !" Lanjut Barok.
Cowok itu menunjukkan setangkai bunga berwarna hitam pekat yang ia peroleh dari hutan tadi.
"Jadi lo lama lama ngilang....cuma buat metik bunga gosong itu ? " Tanya Dimas.
Barok membulatkan matanya, "jangan salah Dim... Gue metik ini buat cewek gue si Mila, dia kan suka banget sama bunga. Makanya lo buruan gih tembak si Rianda, biar tau gimana rasanya berkorban buat orang yang lo sayang. Jangan digantungin mulu..." Ledek Barok panjang lebar.
Nugro yang mendengarnya hanya bisa tertawa kecil. Pasalnya bukan hanya Dimas yang berstatus jomblo disana, dirinya juga. Jika ia tertawa berlebihan itu artinya dia juga menertawakan dirinya sendiri.
Dimas menggaruk kepala belakangnya, ia menyerah jika berurusan dengan yang namanya cinta. Dimas belum siap untuk itu semua.
"Emm.. Si Tyo kemana ?" Tanya Dimas untuk mengalihkan pembicaraan.
Barok mengrenyitkan dahinya, "Loh... Kan pas gue pergi dia masih disini beresin tenda. " Jelas Barok.
"Jadi Tyo ngga pergi sama lo ?! " Nugro sedikit meninggikan suaranya.
Cowok itu spontan bangun dari tikar yang menjadi tempat duduknya barusan. Dimas pun melakukan hal yang sama.
Barok hanya menggeleng.
"Terus si Tyo pergi kemana ? Apa mungkin dia balik duluan ke rumah Mak Roro ? " Tanya Dimas yang mulai merasa panik.
Sebagai ketua tim, Dimas jelas tidak mau kejadian yang menimpa Silvi terulang lagi pada Tyo.
"Bisa jadi. " Jawab Barok dan Nugro secara bersamaan.
"Bantuin gue bawa barang barang !! Semoga aja Tyo ada di sana dan kejadian yang menimpa Silvi nggak keulang lagi !!" Dimas bergegas menggendong beberapa ransel sekaligus meskipun sedikit kesusahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RONGGENG
HorrorKe sembilan remaja itu tidak menyadari kalau nyawa mereka berada di ambang kematian. Desa Petilasan adalah desa angker. Dan hutan Ronggeng adalah sarangnya. JANGAN LUPA UCAP DOA SEBELUM MEMBACA CERITA INI !! *27 Maret 2020*