prolog

82 5 0
                                    

Ayah

Ayah....
Apa kau tak merindukan ku
Melati kecilmu
Yang kau tinggalkan

Ayah..  
Aku tak menuntut banyak
Aku hanya ingin bersenandung
Meluapkan segala rinduku
Bersama dengan mu

Namun nihil
Kau tak pernah mengerti
Yang kau kejar hanya harta duniawi
Kau pergi bak mentari senja
Yang di telan gelapnya malam

***

Untaian bait puisi mengalun indah ibarat senandung nada yang di rangkai menjadi satu, seorang gadis berbaju putih abu yang rambutnya terurai sedang melantunkan bait demi bait puisinya.

Seketika semua orang bertepuk tangan "indah" bisik mereka.

"Na tadi yah puisi Lo tu keren banget" sambut Erika

"Keren apanya? sedih gitu" jawab Ina

"Yeh elu, semua orang terpukau dengan puisi yang lo bawain dan mereka semua tepuk tangan" jawab Erika tak mau kalah

Daina memperhatikan sekitarnya namun tak ia temukan orang yang dia cari.

"Tadi Lo liat Dion gak Er?" Tanya Ina

"Dion abang lo? Nggak tuh, kenapa emang?"

"Gue pergi dulu yah" Ina langsung melangkahkan kaki nya dan sedikit lari kecil


Hai guys jangan lupa vote and comen
Baca sampai abis biar gak gantung ceritanya dan jan lupa follow Ig aku di @dhkaristaaa

AzkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang