14. Melangkah Bersama

5.4K 675 179
                                    

Kalau kamu mau tahu kenapa aku hobi memandang wajahmu, itu karena aku tengah mengagumi bentuk ciptaan Allah dan bertanya, kenapa bisa secantik ini?


• Danish Hamizan Rabbani • 

• Danish Hamizan Rabbani • 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Seharian penuh Areta berkeliling Pulau Dewata, baru satu hari. Namun Danish mengajaknya ke berbagai destinasi unik di sana.

Dan saat ini mereka baru sampai hotel, mereka langsung membersihkan diri masing-masing lalu dilanjut dengan shalat magrib.

Danish dan Areta menyempatkan untuk tadarus qur’an sampai menjelas isya, jam delapan malam mereka baru keluar untuk makan.

“Kak, aku pengen makan nasi tekor khas Bali. Ada gak ya di sini?” cicit Areta sambil berjalan bersama Danish menuju restoran.

“Nanti kita tanya ya,” balas Danish sambil mengelus puncak kepala Areta yang terbalut hijab berwarna navy.

Nasi Tekor. Merupakan nasi yang disajikan di dalam tekor atau pincuk, yaitu wadah tradisional yang terbuat dari daun pisang yang sudah digunakan dari zaman dulu.

Nasi tekor adalah nasi putih dengan isian lauk Bali yang terdiri dari beragam olahan ayam dan cumi, lengkap dengan ares, sate, sayur serapah, lengkap dengan bumbu uyah sere lemo (garam, terasi, jeruk limau).

Jadi pengen kan gue :(

Mereka duduk di meja nomor empat, keinganan Areta terkabul. Ternyata restoran tempatnya menginap menyediakan nasi tekor.

“Setelah makan kamu mau ke mana?” tanya Danish.

“Tidur aja, capek. Besok baru pergi lagi.”

“Oke Bidadari.” Danish meraih tangan kanan Areta lalu mengecup punggung tangannya. Areta tersenyum malu.

“Kak Danish hobinya bikin aku malu.”

“Soalnya kamu kalau malu pipinya berubah warna jadi merah, Kakak suka.”

Sudahlah, Areta menyerah jika Danish sudah menggodanya. Percuma di jawab karena itu hanya akan membuat pipinya lebih merona.

Tidak lama kemudian pesanan mereka pun datang, raut wajah Areta semakin menggemaskan di mata Danish. Istrinya itu begitu menikmati sajian makan malamnya.

“Besok aku mau kulineran lagi, udah cek google dong makanan halal apa aja yang wajib di coba,” ucap Areta antusias. Danish tersenyum seraya mengiyakan keinginan sang istri.

“Oh iya, Raheel titip pie susu. Kita belan——" Areta tidak jadi menyelesaikan kalimatnya ketika Danish mengusap ujung bibirnya pelan. Areta mengerjap, merasakan panas dalam tubuhnya.

“Ada sambal, jadi mau belanja besok?” Tanya Danish sembari menjilat ujung ibu jarinya. Areta mengambil gelas berisi air putih yang ada di hadapannya lalu meminum sampai habis.

You Are The One [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang