"Aku sudah mengurus semuanya dan memalsukan beritanya, aku juga memastikan semua media untuk tetap bungkam," kata James sembari memberikan Abbey obat penenang.
Beginilah hidup Abbey, penuh kepalsuan. Tidak ada yang boleh tau jika Abbey hampir tewas karena penggemarnya sendiri. James dan Luigene sepakat untuk menutupi kejadian tadi dari media demi kebaikan Abbey, mereka juga sudah memanipulasi kronologinya dan mencari seseorang yang dapat menggantikan Abbey menjadi korban dalam kejadian itu.
"Bagaimana dengan pria tadi?" tanya Abbey meminum air hangatnya dengan sedikit menunduk. "Tenanglah Abbey, dia sudah diringkus oleh polisi, seharusnya aku tidak meninggalkanmu, maafkan aku kau jadi seperti ini lagi," jelas James panjang lebar, merasa bersalah.
"Aku baik-baik saja..." Abbey tersenyum menatap James yang ikut duduk disampingnya. "Aku akan menyuruh Sonam untuk mengambilkan handuk hangat, tunggu di sini."
"James," Abbey menahan tangan asistennya itu. "Aku tidak memerlukan handuk hangat, duduklah dan temani aku."
Senyum tipis menghiasi wajah James. Pria itu mengurungkan niatnya untuk beranjak.
"Apa itu cinta, James?" tanya Abbey sambil mengalihkan pandangannya menatap ubin. "Apa cinta bisa membuat orang marah dan ingin menyakiti?"
"Jika iya, maka aku tidak menginginkan cinta yang seperti ini, cinta yang penuh kemarahan." James menggeleng mengusap pundak Abbey.
"Cinta tidak seburuk itu Abbey," ujar James kepada Abbey. "Cinta terkadang bisa membuat orang-orang melalukan hal yang menakutkan, hal-hal yang memalukan dan gila, bahkan terkadang hal yang tidak termaafkan,"
"Tetapi banyak bagian indah tentang cinta yang bisa menutupi semua itu. Contohnya ketika orangtuamu mencintaimu atau kau yang mencintai Arlington? Cinta tidak seburuk itu."
Abbey hanya diam mendengarkan perkataan James, kepalanya seakan berputar mengingat bagaimana kejadian tadi.
"Orang-orang begitu membenciku karena aku Starley dan orang-orang juga menyukaiku karena aku Starley, aku tidak melihat perbedaan karena mereka sama-sama ingin menyakitiku," lirih Abbey pelan.
"Abbey, maafkan aku... aku tidak bisa menjagamu." James mendekatkan dirinya memeluk Abbey, ia sudah berteman dekat dengan perempuan itu sejak mereka masih sekolah, Abbey adalah teman terbaiknya. Ia tau semua pahit manis yang Abbey lalui dan untuk pencapai titik seperti ini banyak yang harus perempuan itu korbankan.
James mengenal Abbey sebelum perempuan itu menjadi seorang Starley yang dicintai banyak orang seperti sekarang.
"Abbey sejak dulu, hanya satu hal yang selalu aku tanamkan, jadilah dirimu sendiri, kau tidak perlu berubah untuk orang lain."
James ingat dulu ketika perempuan itu memiliki tubuh yang sangat gemuk, semua orang yang berjalan disamping Abbey akan mencibir tubuh perempuan itu, semua perkataan jahat akan di lontarkan untuk Abbey, mereka ingin membunuh Abbey secara perlahan.
Sekarang perempuan itu berubah, orang-orang mencintainya tetapi mereka juga ingin membunuh Abbey.
"Aku takut James..." lirih Abbey, tubuhnya terasa lemas. "Ada aku dan Lui di sini, kau tidak perlu takut, menangislah kalau kau ingin menangis, aku tidak akan menertawakanmu lagi."
Dan seperkian detik kemudian Abbey menangis membasahi kaos James dengan air matanya. Perempuan itu bahkan memukul James sambil menangis. "Aku bilang menangis bukan memukul Abbey," sergah James membuat tangisan Abbey semakin kencang.
"BAIKLAH TERSERAH, PUKUL AKU SEPUASMU, JANGAN BUNUH AKU SAJA!"
Luigene membalikan badannya sebelum James atau Abbey menyadari kehadirannya. Sejak tadi ia mendengarkan percakapan Abbey dan James, ia juga melihat bagaimana keadaan Abbey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons
Romance[COMPLETED] Tak pernah terlibat skandal bersama perempuan merupakan reputasi besar yang Arlington pegang hingga sekarang. Kehidupannya yang tampak sempurna sukses membuat Abbey rela menyerahkan diri secara sukarela kepadanya. Arlington pun berhasil...