Eunha bertepuk tangan untuk para anggota baru. Seperti biasa, mereka hasil dari ajakan Mingyu.
"Keren kan?"
Eunha mengangguk, "Iya keren banget." bibirnya membentuk pout. "Kapan aku bisa ngajak target aku supaya masuk sini??!!" ujarnya frustasi terhadap diri sendiri.
Dua anggota baru mengenalkan diri dan melakukan hal-hal yang Eunha lakukan juga dahulu. Gadis itu hanya bisa tersenyum serasa bernostalgia.
"Jangan senyum-senyum. Nanti dikira kerasukan!" Hong berucap jutek. Lalu tertawa setelah mendapat tatapan sinis namun imut juga dari Eunha.
Ponsel Eunha berbunyi berulang kali. Membuat member lainnya protes. Eunha hanya tertawa dan merasa tidak enak— merasa bersalah. Ia berjalan ke luar ruangan untuk mengangkat panggilan.
"Siapa?" tanya Bona saat Eunha akan berdiri dari duduknya. "Jangan bilang dari atasan. Pecat aja Bos yang kayak gitu!"
Eunha gak bisa menjawab Bona karena sudah terlanjur menekan tombol jawab. Ia menutup pintu ruangan dan menerima panggilan.
Tak lama ia kembali ke ruangan dan segera mengambil tasnya. "Eunha duluan ya. Ada urusan mendadak."
"Apaan? Kerja? Akhir pekan gini?" tanya Pak Jang yang juga menjadi hidden card kedua klub ini dua tahun lalu.
Eunha menggeleng. "Penerbit." dan gadis itu keluar ruangan.
"Eunha jadi sibuk banget. Semoga dia gak sakit." harap Gabriel. Gadis yang setahun lebih muda dari Eunha. Namun sudah lebih lama tiga tahun dari Eunha menetap di klub ini.
Mingyu menepuk tangannya sekali, membuat mereka terkejut. "Nah. Para member baru, lihat kan? Salah satu member yang lagi sibuk-sibuknya. Kalau kalian rajin, bisa kayak dia juga."
▶▶▶
Eunha keluar dari kantor penerbit setelah diskusi yang diperlukan. Ia memegangi perutnya, rasa lapar memenuhi.
Ia berjalan menuju market kecil yang terdekat. Memasukinya dan membeli dua roti kecil juga air mineral. Lalu gadis itu berjalan ke kasir untuk membayarnya.
"Selamat datang," ucap sang kasir kepada pembeli yang baru saja datang.
Eunha ikut menoleh.
Ia terdiam sesaat, bibirnya sedikit terbuka melihat siapa yang baru saja ia lihat. "S-sagang..."
Tiba-tiba Sagang berlalu menjauh. Eunha hendak mengejarnya namun ditahan oleh sang kasir. "Mbak, bayar dulu." ucapnya.
Eunha mengeluarkan uang dari kantong saku celananya dan diberikan kepada sang kasir, ia mengambil barang beliannya dan berlari mengejar Sagang.
"Sagang!"
"JEON SAGANG."
Eunha mengumpat karena Sagang berlari amat cepat hingga Eunha kewalahan mengimbanginya. Sebenernya, Eunha jarang berkata kasar seperti ini. Hanya saat-saat tertentu.
Hampir 20 menit Eunha berusaha mengejar Sagang. Akhirnya ia dapat menahan anak itu. Ia dapat merasakan kakinya yang lecet. Eunha berlari menggunakan heels, bagaimana tidak lecet.
Sambil menahan kedua tangan Sagang. Eunha mencari tempat duduk terdekat. Ia duduk disana dan membuka alas kakinya.
"Yaampun, kaki Kakak lecet?"
"Iya. Gegara ngejar kamu. Lihat nih jadi lecet." ujar Eunha jutek.
Sagang melepaskan tangan Eunha dan mengambil air mineral dari kantong plastik yang dibawa-bawa Eunha. Mengobati luka lecetnya.
"Kenapa kabur sih?"
Sagang tidak menjawab, mengambil plester luka yang selalu ia simpan di tas dan memakaikan kepada Eunha.
"Kak Wonwoo..."
Pergerakan Sagang terhenti. Ia menegakkan wajahnya melihat kearah Eunha. Wajah gadis itu terlihat jelas murung.
"Kakak kangen sama dia."
Pria remaja itu membereskan plastik plester dan berdiri. Menjulurkan tangannya agar bisa diraih Eunha. "Traktir Sagang, nanti Sagang ceritain semuanya."
▶▶▶
Pizza panas tersedia di depan Sagang. Mulutnya segera melahap itu.
"Sagang..."
"a Wowoo maih ada i Swiss." potong Sagang seraya mengunyah pizza yang panas itu, pengucapannya jadi tak begitu jelas namun masih bisa didengar.
Informasi yang Eunha dapat dari Sana hanyalah Wonwoo, Sagang dan Heejin yang berangkat ke Swiss.
"Kak Wonwoo baik-baik aja?"
Sagang mengangguk. Lalu terdiam sebentar, tiba-tiba ia menggeleng. "Gak terlalu baik. Dia kesibukan."
"Segitu sibuknya?"
Remaja itu makan dengan lahap lalu meminum Cola nya. Ia mengelap bibirnya sebelum berbicara.
"Kita ke Swiss karena ayah angkat kita sakit." ucapnya memulai penjelasan. "Kak Sana of course gak bisa ikut. Soalnya baru aja masuk kuliah."
"Kak Wonwoo ngambil keputusan buat nutup Barnya, untuk biaya hidup Kak Sana, senggaknya sampe keuangan disana stabil." Sagang kembali mengunyah. Ia melanjutkan, "Kak Wonwoo jalanin bisnis ayah angkat kita di Swiss. Dan dia sesibuk itu sampe yang seatap juga kadang dikacangin."
"Sagang gak tau, gimana Kak Eunha bakal mikir Kak Wonwoo 5 tahun belakangan." remaja itu memakai kacamatanya dan membuka ponselnya. "Tapi Sagang tau banget, yang Kak Wonwoo pikirin cuman keluarganya. Sagang juga yakin, sesekali Kak Eunha juga lewat di kepala Kak Wonwoo."
Ia menunjukkan foto Wonwoo yang tengah tertidur.
Raut wajahnya menjadi sendu melihat Wonwok yang terlihat kelelahan difoto. "Tapi kenapa Sagang balik lagi?"
"Aku? Udah balik setahun lalu. Urusan disana hampir selesai. Dan.." Sagang mengarahkan matanya ke atas dan ke samping kanan kiri. "..terakhir kali sebelum Sagang balik kesini, Kak Wonwoo keliatan udah bisa tidur lumayan nyenyak."
"Terus kenapa kamu kabur tadi?"
Sagang tiba-tiba tersedak. Ia melirik kearah Eunha, menghela napasnya. "Aku ngerasa bersalah sama Kakak." ia memberi jeda. "Waktu kita mau berangkat ke bandara, Kak Wonwoo mohon biar diizinin untuk ketemu sama kakak, aku sempet gak izinin takutnya gak bakal cukup waktunya. Untung ada Kak Heejin."
Mata Eunha bergerak mendengar nama Heejin. "Kalau Heejin? Gimana kabarnya?"
"Fine banget! Dia kuliah di Swiss, terus dia jadi playgirl banget. Kalo Sagang balik buat nemenin Kak Sana."
Ponsel Sagang yang tengah Eunha pegang bergetar. Ada seseorang yang menelpon, Eunha melihatnya.
"Kak Wonwoo nelpon..."
Sagang meraih ponselnya dari tangan Eunha. Ekspresinya juga berubah kaget. "Wow. Seorang Wonwoo nelpon adenya? Keajaiban dunia."
Lalu remaja itu menyerahkan ponselnya kepada Eunha. "After 5 years. Wanna hear his voice?"
Dengan ragu ia menerima ponsel Sagang dan mengangkat panggilan Wonwoo. Suara berat terdengar.
"Halo...? Sagang?"
######
AN
mendekati ending!;>
KAMU SEDANG MEMBACA
my best boy. (jung eunha)
Fanfic• GFriend series [Series] 1# Math - Jung Yerin 2# ILYMTY - Kim Sojung 3# My Best Boy - Jung Eunha 4# coming soon 5# coming soon 6# coming soon © cover : ashui.zz Start : 17 april 2020 End : 27 desember 2020