25 april 2011,
Sah, suara saksi dan orang-orang yang hadir diacara akaq nikah ku dengan pria yang ku cintai.
Kami kenal baru 1 tahun, tapi keseriusan nya membuat semua keluarga besar ku menerima pinangan nya.
Cibiran dari orang-orang yang menertawakan kebodohan ku.
"Baa tu awak anak kuliah nikah jo supir oto puso"
(bagaimana kita anak kuliahan nikah dengan supir truk?)
Tak membuat ku lemah dengan semua omongan mereka.
Bissmillah aku yakin tidak salah memilih pria dalam hidup ku.Acara telah selesai, tamu-tamu sudah pulang. pertanda awal ny sebuah kehidupan yang akan kami lalui..
Aku anak ke 2 dari 2bersodara.
Kakak pertama ku sudah menikah dan mempunyai anak.
Adikku yg bungsu masih sekolah ditingkat menangah atas.
Kami di didik dan dibesarkan dengan cara sederhana.
Ibu ku yang waktu itu masih kuat bekerja.
Tiba-tiba jatuh sakit, bapak menjadi tulang punggung keluarga. Itu salah satu kenapa aku mau menerima tawaran menikah muda, biar aku tidak menjadi beban lagi bagi orang tua ku.4bulan setelah aku menikah ibu ku dijemput yang lebih berhak dari kita semua.
Seakan hancur hidup ku saat itu. Beliau belum sempat melihat cucu nya.
Tapi allah berkata lain.
tapi aku masih punya bapak.
Setelah 3bulan ibu ku meninggal bapak memutuskan untuk pulang ke rumah orang tua nya..
Sudah tak ada lagi canda tawa kami saat duduk makan.
Sudah tak ada lagi.
Ya allah kami iklas jika ini sudah menjadi jalan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
"Kisah Ku"
Short Storybercerita tentang seorang anak yang dulu nya tidak mau mendengar kan nasehat orang tua.