chapter 3

71.9K 2.8K 49
                                    


H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

GUYS

"Ra bangun woy"teriak dian

"Apa sih kak"ucap rara sambil menutup seluruh badannya dengan selimut

"Solat subuh dulu"

"Iya iya"

Setelah solat subuh rara pergi menuju dapur dan disana sudah terlihat Dian dan bu asih yang sedang memasak

"Morning"ucap rara yang membuat kedua orang wanita itu menoleh

"Pagi"jawab Bu asih melanjutkan masaknya

"Morning ponakan aunty"ucap Dian sambil mengelus perut rata rara

"Rara bantuin ya"

"Nggak"ucap Dian dan bu asih serempak

"Kamu duduk aja"

"Iya"

Setelah sarapan Bu asih rara dan Dian membereskan rumah.

"Bu rara udah nyapu ni terus rara ngapain lagi?"

"Kamu duduk aja nanti ke capean"

"Rara kan mau bantu"

"Lo kan udah nyapu, sesuai janji tadi"yups rara memang memaksa ingin membantu beres beres tetapi dilarang akhirnya dia berjanji hanya akan menyapu setelah itu dia tidak akan membantu lagi

"Yaudah deh"

Setelah beres beres mereka pergi bekerja, sebenarnya Bu asih melarang rara bekerja Takut kecapean tetapi rara tetap memaksa

"Ra kamu ngurus perusahaan setelah lahiran aja ya"pujuk Bu asih

"Masih lama Bu, tenang aja rara gak bakalan kecapean kok"

Akhirnya mereka pergi menggunakan mobil denga Bu asih yang mengemudi

*******

Hari hari berlaku tak terasa hari ini cek kandungan yang ke 2 rara. Sekarang mereka dalam perjalanan menuju rumah sakit

"Lo langsung duduk aja, biar gue yang ambil nomor antrian"ucap Dian karna dia tahu belakangan ini rara mudah capek dan sering mual dia juga kasian melihat rara harus berjalan mengambil antrian dengan perut yang mulai membesar padahal belu masuk 2 bulan

"Makasih kk"

Setelah menunggu antrian akhirnya nama rara di panggil

"Ada keluhan ra"tanya dokter sebelum mengecek kandungan rara

"Saya sering kecapean dok sama sering mual juga"

"Oh itu biasa terjadi pada ibu hamil nanti saya kasi obat pereda mual, sekarang kamu ikut saya periksa janin kamu"

Dokter pun berjalan ke arah tempat tidur yang ada di dalam ruangannya yang diikuti rara Bu asih dan dian (maaf ya author gak tau nama tempat tidurnya)

"Loh dok kok ada dua gumpalan hitamnya?"tanya rara saat melihat layar monitor

"Iya, ternyata janin yang ada di perut kamu ada dua"

"Seriusan dok, tapi kok Minggu lalu cuma satu"ucap Rana kaget begitu juga Bu asih dan Dian

"Saya kurang tahu, sepertinya Minggu lalu janin yang satunya tertutupi oleh kembarannya"

Tak terasa air mata rara sudah meluncur karna bahagia dia benar benar tidak menyangka bahwa dia akan memiliki anak kembar

Sesudah menebus resep dokter rara Bu asih dan Dian berjalan menuju parkiran tetapi di tengah jalan rara tidak sengaja menabrak seorang pria

Bruk

"Maaf, maaf saya gak ngeliat jalan"ucap rara karna dia tadi berjalan sambil melihat hp, sedangkan yang ditabrak sedang membersihkan celana nya karna dia jatuh terduduk jadinya rara tidak bisa melihat wajahnya karna di menghadap belakang

Dian yang melihat orang yang ditabrak rara pun terkejut

"PUNYA MATA GAK SIH"bentak orang yang Rara tabrak

Mereka berdua terkejut saat melihat siapa yang meeka tabrak

"Rara/rafa" ucap mereka serempak

"Maaf"ucap rara sambil berlalu pergi

"Ra"ucap ravano sambil mengejar Rara

"Ra jangan lari kasian kandungan kamu"ucap Bu asih sambil mengejar Rara yang diikuti Dian

"Ravano yang mendengarnya pun terdiam sebentar lalu mengejar rara lagi

"NGAPAIN LO NGEJAR RARA" bentak Dian saat berhasil meraih tangan ravano

"DIA ISTRI GUE KALO LO LUPA"

"Istri Lo bilang berarti Lo suaminya?, heh asal lo tau gak ada seorang suami yang tega ngusir istrinya sendiri disaat sedang hamil GAK ADA" ucap Dian dengan meninggikan nadanya di akhir kalimatnya dan berlalu meninggalkan ravano yang terdiam

***












Maaf ya kalo typo

Jangan lupa tekan bintang ya guys biar authornya lebih semangat nulisnya

Kalo mau tanya komen aja ya

Thanks ya udah baca cerita my twins, maaf kalo gak sesuai sama selera kalian

My Twins (End✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang