•Turnamen•

37 5 0
                                    

"Assalamua-"

"AAAAA!!! Masyaallah!! Mukamu kenapa bonyok gini?? Kok kamu pincang jalannya?" Pertanyaan yang sudah diduga oleh Kevin dari sebelum ia masuk ke dalam rumah.

"Engga, tadi abis kecelakaan." Kevin Berbohong agar Siska perhatian, dan di belikan makanan.

'ehe'

"Haa? Serius? Sini-sini yang mana yang sakit, Mama panggilin tukang pijit ya?" Siska langsung panik.

"Engga usah ma, nanti lukanya Kevin sembuh sendiri kok" Jawab Kevin yang menaiki tangga dengan kaki sebelah pincang.

'Sok cool dikit depan nyokap, ihiy' Batin Kevin dalam hati.

"Engga engga bisa! Besok siang mama panggilin tukang pijit!"

"Engg-"

"Ga boleh nolak! Titik ya!" Balas Siska cepat. Takut anaknya menolak.

"Hissh, iya-iya"

"Oiya mama lupa. Tadi diatas ada teman kamu yang-"

'ceklek' Suara pintu Kevin terbuka.

"Eh anjir! Ngapa lo? abis ngebegal? Babak belur bet lo!" Kaget Budi dan 2 kawan lainnya yang sudah berada di kamar Kevin sebelum yang punya kamar datang.

"Ngapain lo pada dimari?! Keluar! Buruan ilah!" Teriak Kevin. Keluar lah mereka bertiga, yaitu Riko, Riko, Budi, dan Aditya tentunya.

"Keviiin jangan usir temanmu!" Teriak Siska dari bawah, mendengar suara Kevin yang seolah olah mengusir ketiga temannya itu.

Mereka bertiga pun keluar satu per satu.

"Parah-parah! Temen gue sekarang jadi begal" Ucap Aditya tidak menyangka yang kini berjalan melewati Kevin seraya menggeleng-gelengkan wajahnya.

"Diem lo." Kaki Kevin menendang bokong Aditya.

"Aduh mas, sakit" Aditya memegangi bokongnya.

"Bacot." Jawab Kevin seraya menutup pintu kamarnya. Ia pun segera mandi dan berganti baju. Sampai akhirnya kamar Kevin terbuka kembali.

Kevin tidak melihat mereka bertiga di depan kamarnya, lantas ia melihat kebawah, ke lantai dasar yang memperlihatkan ruangan tamu serta dapur. Terlihat sesosok tiga jelmaan tai iblis yang sedang mengobrak abrik kulkas rumah Kevin hanya untuk mencari maright (Makanan).

"Woi!" Teriak Kevin dari lantai atas.

Seketika mereka pun menoleh ke sumber suara. Tertangkap basah sudah mereka. Mendapati Kevin yang sedang melipatkan kedua tangannya.
Akhirnya mereka cengar-cengir gila Seraya menaiki tangga dengan tujuan kembali ke kamar Kevin dengan tangan yang memegang Snack-snack dari kulkas Kevin tentunya.

"Santai bos" Ucap Riko yang memakan snack Leysnya kemudian dengan watadosnya masuk ke kamar Kevin disusul oleh kedua curut itu.

"Gadir lo!" Masuk kamarlah si Kevin.

Pintu tertutup. Mereka bertiga sekarang lagi tiduran di kasur Kevin, sedangkan Kevin berdiri melihati kelakuan sobatnya itu. Rahangnya mengeras, juga tangannya yang dilipatkan kedada. Menatap intens mereka semua.

"Gue sidang lo lo semua. Pertama, siapa yang ngijinin lo masuk ke rumah gue? Kedua, siapa yang ngijinin lo smua masuk ke kamar gue? Dan yang ke tiga, siapa yang ngijinin buat ambil snack yang dari minggu lalu udah gue hemat-hematin?" Tanya Kevin beruntun tanpa spasi.

"Sebentar" Budi mengunyah Chitota nya yang sebenarnya itu punya Kevin.

"Jawaban buat yang pertama dan yang kedua, kita di ijinin masuk sama bokap lo." Budi berhenti sejenak. Memberikan jeda untuk mengunyah Chitota yang ada di mulutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Ganteng (Chat, WP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang