CST

1.2K 171 16
                                    

Singkat tapi menyentuh  

☁Happy Reading☁


Pagi yang cerah tanpa ada keributan. Kulangkahkan kakiku untuk keluar dan berbaur dengan banyak nya orang.

"Selamat pagi, Seokjin-ssi...."

"Oh, selamat pagi Bibi. ", jawabku sembari membungkukkan badan

Apa aku belum memperkenalkan diri? Baiklah

Aku Kim Seokjin, seorang pebisnis. Yah, kalian bisa memanggilnya begitu. Aku tak mau sombong karena itu faktanya. Umurku hampir menginjak kepala tiga dan sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan.

Melangkahkan kaki ke cafe terdekat, berniat menemui pujaan hati. Tapi, di depanku terdapat pemandangan yang cukup meneduhkan.

"Sayang, siapa anak kecil ini?", tanya Seokjin penasaran ketika melihat seorang anak yang sendirian tanpa pengawasan siapa-siapa.

"Ah, aku tak tau. Dia kesini ingin meminta bantuan.", jawabnya

"Baiklah. Adek kecil, apa yang bisa Paman bantu?", tanya Seokjin sembari berjongkok

"Emm... Paman. Mau tidak Paman membantuku?"

"Bantu apa?"

"Tolong kirimkan surat ini pada Ayah. Orang-orang tidak mau menolongku dan menyuruhku untuk pulang.", ucap si kecil sembari menatap Seokjin penuh harap

"Baiklah. Dimana alamatnya?"

"Alamatnya di Surga. Bibi bilang, Ayah sekarang tinggal di surga."

Jawaban dari si kecil jelas membuat senyuman di wajah Seokjin dan sang kekasih seketika menghilang.

"Namamu siapa, nak?"

"Orang-orang suka memanggilku Taetae. Paman, bisa tidak?", tanya Taetae sembari menyerahkan amplop berisi surat pada Seokjin. Tentu hal itu disambut baik oleh Seokji.

"Taetae tau tidak, Surga itu mana?"

"Bibi bilang, surga itu jauh. Sangaat jauh. ", balas Taetae sembari merentangkan tangan.

"Kenapa Taetae mau mengirim surat pada Ayah kalau Taetae tau itu jauh?"

"Taetae mau bercerita kepada Ayah bahwa Taetae besok sudah masuk kelas 1 Sekolah Dasar. Taetae juga dapat nilai bagus. Taetae mau dapat hadiah seperti teman-teman Taetae yang lain karena sudah jadi anak pintar."

Sungguh, siapapun yang mendengar cerita Taetae pasti merasa sakit. Anak ini polos, sangat polos. Tak seharusnya ia di beri cobaan seperti ini.

"Ah, baiklah. Kami akan mengirimnya pada Ayah Taetae. Dan Taetae akan mendapat hadiah dari Ayah Taetae nanti."

"Paman janji? Apa Ayah akan memberikan apa yang Taetae mau?", tanya Taetae senang

"Iya. Taetae mau hadiah apa?", tanya Seokjin sembari tersenyum. Sedangkan sang kekasih sudah pergi ke belakang. Tak sanggup apabila mendengar lebih jauh lagi.

"Taetae mau peluk. Taetae tak pernah merasakan pelukan Ayah. Apa Paman bisa memberitahukannya pada Ayah?"

Air mata Seokjin sudah mengalir dengan deras. Hatinya tak kuat melihat mata berbinar di depannya.

"Bi-bisa. Taetae pasti akan mendapat pelukan dari Ayah Taetae. Di-dimana rumah Taetae?", tanya Seokjin di sela tangisannya

"Rumah Taetae di dekat sini. Teman Taetae banyak. Mereka seperti Taetae. Tidak bisa bertemu Ayah dan Ibu.", ucap Taetae

Seketika Seokjin melihat amplop pemberian Taetae dan dengan tangan bergetar ia balikkan amplop berlogo tersebut.

Panti Asuhan

Taetae tinggal di sana dan dengan polosnya ia meminta seseorang untuk mengantar surat tersebut.

"Kau anak yang pintar. Taetae pasti akan mendapatkan semuanya. Paman janji."












2 mingu kemudian, Panti Asuhan tempat Taetae tinggal kedatangan tamu. Seokjin dan sang Istri, merekalah tamunya.

"Kami kemari berniat untuk mengadopsi Taetae.", jelas Seokjin

"Benarkah? Akan saya panggilkan dia kemari.", ucap Ibu Panti senang

Taetae datang dengan wajah bingungnya. Namun, wajah bingung tersebut tergantikan dengan senyuman senang.

"Paman! Apa Ayah sudah mendapatkan suratnya?"

"Ya, Ayah Taetae sudah mendapat suratnya dan sudah membacanya. Dia sangat senang dan bangga dengan Taetae."

"Apa sekarang Taetae sudah bisa dapat pelukan Ayah?"

"Ya, kau mendapatkannya sekarang.", balas sang istri sembari membawa Taetae pada pelukan mereka

"Sekarang aku adalah ibumu, dan Paman ini ayahmu. Panggil kami Ayah dan Ibu mulai sekarang."

"Apa Taetae senang?"

"Taetae sangat senang, Ayah. Pelukan Ayah hangat, seperti kata teman Taetae."

END
Mohon maaf kalau readers ada yang bernasib sama. Saya tidak bermaksud menyinggung. Cerita ini murni saya dapatkan dari sebuah video.

Cerita Singkat Taetae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang