Perfect Love 37

1.3K 54 12
                                    

Enjoyyy
*
*
Seorang pria dengan setelan jas yang gagah baru saja memasuki ruang kerjanya. Dengan diikuti sekretaris nya.

"Mir mana berkas yang harus di tandatangani?". Tanya Angga pada Miranda.

"Ini pak. Dan 2 jam lagi bapak ada pertemuan dengan klien di cafe depan kantor". Ucap Miranda.

"Kenapa harus disana? Apa mereka pikir disini tidak ada tempat?". Ucap Angga.

"Bukan begitu pak, mereka menjelaskan bahwa ingin bertemu di luar  agar lebih santai saja. Bukan karena hal lain, maaf pak". Ucap Miranda menunduk tak enak kepada bos nya itu.

"Baiklah, berarti saya harus menghadiri pertemuan nya sekitar jam.......11 siang". Ucap Angga sambil melihat jam tangannya.

"Iya pak". Ucap Miranda mengangguk.

"Ini sudah saya tandatangani semua". Memberikan tumpukan berkas tersebut kepada Miranda.

"Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu. Nanti saya memberitahu bapak". Ucap Miranda sambil menundukkan kepalanya memberi hormat ke Angga.

"Iya". Ucap Angga dan menlanjutkan kerjaannya.

Kini tak terasa sudah jam 11 siang waktunya Angga untuk menemui klien nya di luar kantor, tapi karena memang asik dengan kerjanya atau apa Angga sampai lupa waktu. Lantas segera sekretaris nya memberitahu lagi.

"Permisi. Maaf pak sudah waktunya kita pergi ke tempat meeting". Ujar Miranda.

"Ah ya hampir lupa, baiklah. Saya lanjutkan nanti saja". Angga menyauti dan membereskan kertas kertas manjah di mejanya itu.

"Biarkan saja nanti Bani yang melanjutkan nya pak. Sudah saya kasih tau tadi". Ucap Miranda.

"Emm baiklah, tolong beritahu juga nanti jika sudah selesai kasih ke saya langsung berkas-berkas ini". Perintah Angga.

"Baik pak". Jawab Miranda.

Selanjutnya Angga bergegas pergi untuk bertemu klien. Menghabiskan waktu cukup lama untuk Angga menyelesaikan meetingnya.

"Jadi bagaimana apa tuan Yunanda menyetujui kerja sama ini?". Tanya nya.

"Ya. Saya bodoh kalau menolak kerja sama besar ini. Terimakasih tuan Albert untuk memilih perusahaan saya untuk anda ajak kerja sama". Ucap Angga tersenyum.

"Iya, apa yang perlu saya ragukan lagi tuan Yunanda. Kamu adalah orang hebat, dan pastinya saya akan sangat sangat ingin menjalin kerja sama ini". Ucap tuan Albert.

"Haha baiklah pak". Ucap Angga sedikit tertawa lalu berjabat tangan mengartikan selesai meeting hari ini.

Tapi tak mengharuskan Angga untuk pulang bertemu istri dan anaknya, Angga memilih kekantor lagi untuk memeriksa file atau berkas berkas yang belum ia periksa.
Saat Angga tengah berkutat dengan pekerjaan tak lama terdengar suara deringan telpon.

"Hallo assalamualaikum". Ucap Angga setelah menggeser tombol hijau di layar ponselnya. Lalu menjepitnya menggunakan bahunya, kedua tangan Angga itu sudah penuh dengan kertas.

"Hallo waalaikumsalam Angga. Ini mamam". Jawab mamam Sofia.

"Ah ya mam. Kenapa Angga lagi di kantor nih". Ucap Angga masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Oalahh mamam pikir kamu sudah di rumah nak, biasanya jam segini kamu udah di rumah. Jam berapa sih ini? Tuh kan jam setengah 4 sore". Ucap mamam Sofia.

"Aduh iya nih mam. Angga lagi sibuk banget, udah lama juga Angga gak turun langsung meriksa kerjaan semua. Jadi sekarang deh ngebutnya. Sekalian juga kan mam, nanti kalo Zara lahiran Angga bisa libur lebih lama jagain zara". Ucap Angga.

"Iya, kamu jaga kesehatan ya nak. Kalau sudah capek jangan di paksa kan bisa besok di cicil aja kerjaan nya". Ucap mamam.

"Ih mamam kayak apaan aja pakek nyicil-nyicil segala". Kekeh Angga.

"Ya kan biar gak capek mantu". Ucap mamam menimpali candaan Angga.

"Iya mam. Ngomong-ngomong Kenapa mamam nelpon Angga?". Tanya Angga.

"Mamam mau ngomongin acara syukuran tujuh bulanan Zara ngga. Pengen nya sih sekalian ngomong sama kalian berdua tapi kamu masih di kantor jadinya ngomong sama kamu aja nanti kasi tau Zara ya". Ucap mamam Sofia.

Mendengar masalah yang di bahas mamam mertuanya di telpon Angga mempending pekerjaan untuk mendengar pembicaraan mamam. Karena kan usia kandungan Zara itu tinggal seminggu lagi dan keluarga Bandung-Lombok ingin mengadakan acara syukuran seperti hal nya waktu Zara hamil Reynand.

"Ah ya mam, hampir Angga lupa".

"Jadi begini Angga, tadi mamam itu sempet telponan sama mama kamu. Katanya lusa atau gak besoknya mau ke Jakarta. Mau ikut siap siap persiapan acaranya. Semua keluarga di Lombok ikut kesini, mamam juga mau ke Jakarta lusa. Jadi kamu bisa bicara dulu sama Zara apa apa saja yang musti di persiapkan. Kasi tau zara ya ngga".

"Ah oke mam, nanti Angga kasi tau. Eh tapi mam kenapa di Jakarta sih acara nya katanya di Bandung atau Lombok? Gak jadi mam?". Tanya Angga.

"Bukan gimana-gimana Angga. Mamam sama mama kamu takut nanti kalau Zara perjalanan jauh Zara malah gak kuat. Gak papa lah di Jakarta, mungkin acara selanjutnya bisa kita adakan di Bandung saja Angga". Jawab mamam Sofia.

"Iya deh mam, Angga juga setuju. Angga saja sudah mewanti-wanti Zara supaya gak capek-capek dulu, apalagi gendong Rey. Rey kan udah besar mam, udah aktif. Kakinya Rey gak bisa diem soalnya mam, Nanti kalo Zara gendong habis di tendang perut Zara kayak bola". Ujar Angga.

"Hahah iya. Kamu kasi tau Zara, jagain anak mamam juga mantu". Ucap mamam.

"Iya mam".

"Ya udah, segini dulu ya ngga, nanti kalo ada yang kurang kabarin mamam aja. Assalamualaikum".

"Iya mam. Waalaikumsalam".

Setelah menyudahi sambungan telponnya Angga memilih untuk membereskan semuanya dan pulang. Sekarang Zara pasti tengah khawatir, kenapa ia belum pulang. Seperti yang dibilang mamam tadi Angga biasanya memilih pulang awal karena selain menjaga Zara, untuk Angga pulang cepet juga atas permintaan istrinya sendiri.

Sesampainya di rumah Angga melihat Zara di sofa ruang tamu dengan bik Rumi di sampingnya tak sadarkan diri....

PENASARAN?

COMMENT YA🤗
COMMENT KALIAN SANGAT PENTING BANGET.
SEANDAINYA BANYAK YANG MINTA LANJUT, AKU BAKAL LANJUT. KALAU GAK, AKU BAKAL BERHENTI. KARENA AKU BAKAL BUAT CERITA BARU.

SETUJU BUAT BARU? ENAKNYA ZARANGGA LAGI ATAU TOKOH LAIN?

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang