Hal penting?

7 4 0
                                    

"Carren!" Pikir Axian bingung dengan ucapan lelaki itu.
"Tapi tenang saja, dia hanya cewek yang gila pujian. Maka dari itu aku akan mudah mendapatkannya." Ujar Jeremi lagi.
"Hahahaha..." tawa mereka bertiga membuat Axian kesal.

"Apa yang dia inginkan dari Carren?, kelihatannya dia tidak mengetahui kotak silver itu. Dia hanya mempermainkan perasaan Carren." Guman Axian marah.

Axian mengepakkan sayapnya ke arah mereka bertiga. Menghentikan langkah mereka bertiga.
"Apa yang kau lakukan?! Enyahlah dari sini!" Teriak jeremi kepada Axian.
Axian tidak menghiraukan perkataannya, ia tetap terus memandangnya dengan tatapan tajam.

"Pergilah! jangan menghalangi jalan kami!" Ujar Jeremi kesal.
"Apa yang kau ucapkan barusan?! Ulangi sekali lagi." Ujar Axian mendekati mereka.

"Apa urusannya denganmu? Memangnya kau siapa? Jangan ikut campuri urusanku! Urus saja urusanmu!" Jawab Jeremi menantang.
"Jawab dulu pertanyaanku!" Gertak Axian membuat kedua wanita di sampingnya berlalu pergi menghindar dari Jeremi.

"Kau! Kau membuat kedua wanitaku ketakutan dan pergi." Ujar Jeremi mendekati Axian dan memberikan pukulan keras pada bagian perutnya.
"Rasakan itu!" Sindir Jeremi sambil tertawa pelan.

"Apa yang kau lakukan? Itu sama sekali tidak sakit." Bisik Axian di telinganya sambil mengucapkan mantra.
"Aaah...Auh...sakittttt!!!" Ujar Jeremi kesakitan pada kedua telinganya.

"Itu baru yang namanya sakit." Ucap Axian kembali.
"Apa yang kau inginkan dariku?" Tanya Jeremi meringis kesakitan.

"Aku hanya ingin, MENJAUHLAH DARI CARREN. camkan itu." Ujar Axian terbang kembali ke atas rumah tua itu.
"Oke!!!" Teriak Jeremi dan berlalu pergi dengan mobilnya.

"Aku sebaiknya pergi ke rumah Carren menjelaskan tentang lelaki SIALAN itu." Pikir Axian kemudian terbang mengunakan kedua sayapnya menuju rumah Carren.

Hari sudah mulai larut malam, Keyza mematikan televisi dan berjalan menuju kamarnya untuk tidur.
"Dimana aku akan tidur?" Pikir Keyza bingung.
"Karpet lagi deh." Gumannya sambil merebahkan dirinya di atas karpet yang telah di beri bantal dan selimut untuk menutupi badannya.

   "Sepertinya dia sedang tidur." Pikir Axian mengintip dari balik jendela kamar Carren.
"Bagaimana cara membangunkannya?." Pikir Axian kembali.

   Axian menutup matanya, memasuki alam mimpi Carren.
"Carren! Bangunlah. Ada hal penting yang ingin kukatakan." Ucap Axian berbicara dalam dunia mimpi Carren.
"Hah! Apa? Ulangi sekali lagi, aku tidak mendengarnya." Teriak Carren menjawab.

   "Ada hal yang penting yang ingin kukatakan padamu, bangunlah aku menunggumu di luar rumah." Teriak Axian sekencang-kencangnya.
"Oke." Jawab Carren dengan berteriak kembali.

   Alam mimpi Carren sekarang berada di air terjun, ia di sana sedang melukis di bawah batu yang terletak di bawah air terjun yang deras itu. Wajar saja Carren tidak dapat dengan jelas mendengarkan perkataan Axian barusan.

   Carren terbangun dari tidur panjangnya, ia segera keluar dari kamar menuju halaman depan rumah.
Di lihatnya Axian yang mondar-mandir tak karuan, menunggu Carren terbangun dari tidurnya.

   "apa yang membawamu kemari?" Tanya Carren masih merasa sedikit pusing pada bagian kepalanya.
"Aku ingin menjelaskan sesuatu kepadamu." Jelas Axian kepadanya dengan tatapan serius.

   "Oh, kalau begitu silahkan duduk dulu di sini." Ucap Carren pelan sambil duduk di kursi yang telah di sediakan di depan halaman rumah.
"Oke." Jawab Axian sambil menduduki kursinya.

   "Ayo ceritakan, apa hal penting itu?" Tanya Carren penasaran.
"Kamu tahu lelaki yang waktu itu menyelamatkan dirimu dari makhluk aneh yang menyerang kamu waktu itu." Tanya Axian melambatkan suaranya.

***************************************Nantikan kisah selanjutnya...
Terimakasih

DEVIL MAN AND SEAL BOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang