Tidak semua rasa sakit menimbulkan efek jera. Normalnya, orang akan menghindari sesuatu yang membuatnya sakit. Tapi ternyata, di dunia ini, ada beberapa orang yang hidup tanpa memperdulikan rasa sakit, selama ia masih bisa sembuh.
***
2020.
Beomgyu berkeliling kamar-kamar pasien untuk mengecek bagaimana kondisi mereka. Beberapa suster yang berpapasan dengannya menyapanya sambil membungkuk. Ia hanya tersenyum kecil sambil menganggukkan kepalanya.
Saat ini ia sedang mendapatkan tugas jaga malam di Rumah Sakit. Meskipun Rumah Sakit ini sendiri milik Ayahnya.
Beomgyu berhenti di depan sebuah pintu dengan nama pasien "Heo Mi Mi". Ia mengintip ke dalam melalui kaca pintu, sebelum akhirnya membuka pintu kamar tersebut.
Di dalamnya, seorang gadis tengah tertidur lelap. Entah sudah hari ke berapa gadis ini tidak bangun dari tidurnya.
Beomgyu mengecek ceklist an obat dan juga infus. Sudah 3 hari sejak ia menghentikan obat tidur untuk Mi Mi. Tapi gadis ini masih bertahan dalam tidur lelapnya. Pahadal kondisinya sudah mulai stabil dibandingkan beberapa hari lalu.
Ia duduk di samping ranjang sambil memperhatikan wajah Mimi yang terlihat sayu. Perlahan tangannya menggenggam tangan gadis itu.
"Bangunlah... Banyak orang menunggumu." Ujar Beomgyu pelan.
***
Musim dingin, 2015.
Unit gawat darurat sedang sangat sibuk malam ini. Sebuah kecelakaan beruntun membuat mereka kedatangan banyak pasien dengan luka yang lumayan parah.
Para dokter magang yang sudah seperti zombie, segera bergerak menangani mereka meskipun saat itu ada yang sedang istirahat makan malam.
Beomgyu salah satu di antara mereka.
Ia meneguk segelas air putih miliknya dengan terburu-buru, dan menelan paksa sandwich yang baru setengah di makannya, begitu seniornya mengabarkan di luar ada banyak pasien yang butuh pertolongan dan hanya ada beberapa dokter siaga disana.
Pasien pertama yang di tanganinya adalah seorang wanita paruh baya dengan patah tulang bahu. Ia segera bergerak cepat dan meminta perawat untuk segera melakukan apa yang di katakannya.
Pasien selanjutnya yang ia temui adalah seorang siswa SMA laki-laki dengan luka kepala dan tidak sadarkan diri. Ia meminta perawat untuk melakukan CT Scan dan berkordinasi dengan dokter syaraf begitu hasilnya keluar.
Dan pasien ketiga yang ditanganinya adalah seorang gadis tanpa luka luar yang berarti namun tidak sadarkan diri juga. Beomgyu pun meminta perawat untuk segera melakukan CT Scan karena tanpa luka luar bukan berarti bagian dalam tubuh baik-baik saja.
Ya, gadis yang jadi pasien ketiga Beomgyu malam itu adalah Heo Mimi. Pertemuan pertama mereka, di ranjang rumah sakit.
***
Musim panas, 2015.
Seseorang menepuk kepala Beomgyu pelan. Ia adalah Taehyung, seniornya di Rumah Sakit.
"Aw.." Beomgyu mengaduh sambil memegang kepalanya.
Ia sedang menyeruput kopi pagi-nya, dan memakan roti bakar pesanannya.
"Chukkae... Akhirnya kau bisa dapat libur juga setelah hidup sebagai zombie selama 3 bulan terakhir." Ujar Taehyung. Ia duduk di depan Beomgyu.
Saat ini mereka sedang ada di ruang tidur dokter, satu-satunya tempat dimana mereka bisa merenggangkan badan dan menarik nafas sedikit lebih panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Number Three *Short Story*
Short StoryTidak semua rasa sakit menimbulkan efek jera. Normalnya, orang akan menghindari sesuatu yang membuatnya sakit. Tapi ternyata, di dunia ini, ada beberapa orang yang hidup tanpa memperdulikan rasa sakit, selama ia masih bisa sembuh.