Ketika Lin SuYin dan Huo Yi tiba di pos tujuh, ada sekitar 50 puluh orang lainnya sedang menunggu antrian. Setiap pos memiliki ruangan dimensi parsial sangat luas, ada lima orang yang menjadi juri dalam pengujian. Di depan mereka, sebuah cermin sihir berdiri setinggi satu setengah meter. Cermin ini akan menampilkan warna jiwa setiap penyihir.
Lin SuYin tidak begitu gugup, bagaimanapun masuk ke akademi bukanlah tujuan utamanya, jadi dia tidak benar-benar peduli. Tapi Huo Yi berbeda, Orang ini sangat pucat, kegelisahannya terpancar jelas di wajahnya. Sebenarnya Huo Yi telah menerobos ke level lima, ini benar-benar tidak buruk mengingat dia baru berumur dua puluhan.
Beberapa orang dipanggil satu persatu dan secara mengejutkan banyak dari mereka yang gagal. Mulanya mereka datang dengan wajah penuh percaya diri, mereka berpikir karena basis kultivasi mereka tinggi jadi mungkin warna jiwa mereka juga bagus. Tapi siapa sangka, banyak dari mereka hanya mendapatkan warna merah.
Phoenix tua pernah berkata bahwa kekuatan jiwa berkaitan erat dengan kekuatan mental seseorang. Semakin tinggi warna jiwa maka semakin baik kekuatan mental seseorang. Kekuatan mental sangat sulit dilatih meskipun dengan beberapa pertarungan dan kemampuan orang menghadapi berbagai cobaan sulit. Banyak dari orang-orang ini hanyalah seorang nona dan tuan muda yang manja, mereka memiliki bakat yang baik, tapi mental mereka rapuh. Hal ini membuat warna jiwa mereka begitu rendah. Bahkan andaikan mereka berusaha meningkatkan kekuatan mental, warna jiwa seringkali tetap tidak berubah.
Satu jam menunggu, Lin SuYin di panggil lebih dulu. Lin SuYin mengenakan jubah putih sederhana dengan rambut panjang diikat menggunakan tali berwarna ungu. Meskipun penampilannya sangat sederhana dan tidak ada sedikitpun tanda-tanda dia berasal dari perguruan atau keluarga besar. Wajah Lin SuYin memang mampu menghipnotis setiap orang. Tubuhnya kurus ramping, wajahnya cantik namun tidak begitu feminim. Kulitnya lebih bersih dari gadis bangsawan manapun. Pria dan wanita dibuat kagum, namun karena status sangat penting di mata semua orang. Tidak ada yang berniat menjalin pertemanan dengannya.
Para juri itu terdiri dari satu wanita muda dan empat lainnya adalah pria paruh baya. Guru wanita ini bernama Nanlan. Melihat seorang pria muda berwajah cantik, matanya berbinar-binar bahagia.
"Ah lihatlah kecantikan kecil ini, siapa namamu nak?"
Lin SuYin berdiri dengan canggung, meskipun dia tidak gugup dengan hasilnya. Dia tetap tidak terbiasa menjadi perhatian banyak orang, "Namaku Lin SuYin."
"Nama yang cantik seperti wajahmu." Guru Nahlan memuji, "Aku sebenarnya ingin bermain dengan daun muda segar sepertimu tapi kita masih memiliki banyak sekali antrian di belakang. Jadi aku akan langsung memulai tesnya, pertama kita akan melakukan tes umur." Nahlan menunjuk batu giok berwarna emerald di meja, menjelaskan, "Caranya mudah, kamu hanya harus menyentuh batu ini, kemudian sebutkan umurmu. Jika batu ini bersinar, maka kamu tidak berbohong."
Lin SuYin mengangguk mengerti, dia tanpa ragu menyentuh batu itu. Ada fluktuasi sihir yang samar di permukaannya yang dingin, namun itu membuat Lin SuYin merasa nyaman. Dia menyebutkan, "17 Tahun."
Detik kemudian, batu itu bersinar terang. Penatua lain mengangguk puas, "Sangat muda, sangat muda."
Guru Nahlan mengangguk, "Bagus sekali. Tapi, meskipun kamu menjadi penyihir di usia muda, kamu belum tentu bisa lolos. Ini tergantung pada cermin sihir."
Beberapa orang yang menonton mulai mencibir, di usia yang begitu muda. Ditambah dia bukan berasal dari keluarga besar, tidak mungkin memiliki basis kultivasi yang baik. Orang-orang ini memiliki basis kultivasi di atas level empat karena pelatihan keras dari keluarganya. Seseorang tanpa latar belakang, tidak akan memiliki pelatihan yang baik dan akan sulit membangun pondasi mereka.
Nahlan menjelaskan, "Kamu hanya harus menyentuh cermin ini, masukan sedikit saja kekuatan spiritualmu. Ingat, sedikit saja seolah kamu mencipratkan air. Tingkat kultivasimu akan muncul beserta warna jiwamu."
Lin SuYin mengerti, dia dengan hati-hati meletakan telapak tangannya di permukaan cermin. Mengirim sedikit energi spiritualnya dan permukaan cermin yang putih itu tiba-tiba bersinar. Di bagian bawah cermin, sebuah garis-garis hitam muncul. Pertama muncul satu garis, kemudian dua lalu tiga..
Semua orang menghirup udara dingin, penyihir ini berada di atas level 3. Tapi angka itu tidak berhenti.
Garis lainnya muncul, empat, lima, enam. Dan berhenti di angka enam. Para penatua dan guru Nahlan memiliki mata lebar menatap Lin SuYin. Seseorang berumur tujuh belas tahun merupakan penyihir level enam. Ini tidak bisa lagi digolongkan sebagai jenius, ini berada di tingkat master. Andai anak ini seorang pendekar pedang, dia mungkin bisa mengejar kehebatan Zhang Junqing.
Tapi mata semua orang tidak berkedip. Cermin itu masih berfluktuasi, sebuah parameter warna muncul di atas garis-garis hitam tadi. Umumnya, parameter warna itu hanya akan memiliki warna merah, tapi kini warna merah itu tiba-tiba berubah menjadi jingga.
Semua orang terkejut. Akan tetapi ketika mereka berpikir warna itu akan berhenti di jingga, warna tiba-tiba memudar membentuk warna kuning lalu meningkat lagi ke hijau. Jantung semua orang berdetak cepat, Guru Nahlan bahkan sampai berdiri dari kursinya.
Penyihir hijau! Penyihir hijau!
Warna itu berhenti sebentar, tapi kemudian fluktuasi energi itu kembali muncul dan perlahan sekali warna biru terbentuk. Rahang semua orang jatuh ke tanah, beberapa yang sempat meremehkan Lin SuYin memiliki tatapan ketakutan. Termasuk Huo Yi.
Dia tidak sadar selama ini berdiri disamping seorang monster.
Warna itu berhenti di biru. Penyihir level enam dan warna jiwa biru. Ini benar-benar bakat langka. Sebelumnya Nahlan juga disebut bakat langka, dia masuk akademi saat menjadi penyihir level enam. Namun pada saat itu, umurnya sudah dua puluh tahun, selain itu warna jiwanya adalah hijau.
Nahlan menatap Lin SuYin dengan tatapan rumit, dia melirik pada empat penatua yang tampak sudah haus ingin anak ini menjadi murid mereka. Namun, meskipun para penatua ini luar biasa. Lin SuYin masih bisa mendapatkan guru yang lebih baik, contohnya Master Cu Xun yang merupakan penyihir level dua belas dan menempati posisi penyihir terkuat saat ini di seluruh daratan.
Namun kepribadian orangtua jadi-jadian itu membuatnya frustasi. Nahlan membulatkan tekadnya, dia harus membantu anak ini.
Huo Yi menjalani tes setelah itu, tidak ada masalah dengan basis kultivasinya dan dia juga memiliki jiwa kuning. Bakatnya cukup baik dan dia lulus tahap pertama.
Kabar tentang munculnya penyihir jiwa biru segera menyebar di akademi fenghuang. Departemen penyihir heboh dan para guru segera bertanya-tanya siapa orang itu. Seseorang yang mampu melampaui bakat Xu bersaudara, mereka harus mendapatkannya.
Bersambung...
Last update: 15/04/2020
Challenge teruss.. Seratus kecepetan deh keknya 😂, yaudah naik 110 votes yah
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...