Prolog

58 7 2
                                    

Sebuah bola tiba-tiba menggelinding ke arah seorang perempuan yang sedang asik membaca buku di bawah pohon "Aduh" erangnya tertahan. Dia pun membungkuk untuk mengambil bola tersebut "kurang ajar nih bola" batin perempuan itu. Padahal si bola tidak tahu apa kesalahannya, bola pun tidak bisa berjalan sendiri bukan? 

"Hei, tolong tendang bolanya dong ke sini" seorang laki-laki berteriak sambil melambaikan tangannya agar sang perempuan yang sedang memagang bola tersebut melihatnya karena jaraknya lumayan jauh. setelah menengok sana-sini untuk mencari siapa pemilik bola teresebut perempuan itu melihat seorang lelaki yang sedang loncat-loncat dan melambaikan tangannya, perempuan itu tidak mendengar pasti apa yang dikatakan sang lelaki itu kepadanya namun sepertinya lelaki itu meminta bolanya kembali. Sang perempuan mengangguk sambil meletakan bolanya untuk di tendang ke arah laki-laki tersebut, perempuan itu mengambil ancang-ancang untuk menendang bola itu dengan sekuat tenaga supaya bola itu sampai kepada lelaki itu dikarenakan jaraknya yang lumayan jauh.

Namun na'as tidak hanya bola yang melayang kepada laki-laki itu, sepatu milik perempuan itu juga ikut melayang menemani sang bola dengan anggunnya ke arah laki-laki itu. Karena tidak mempersiapkan dirinya terhadap serangan tiba-tiba itu, sepatu dari perempuan itu mengenai wajah sang lelaki dan bolanya mendarat sempurna di atas perutnya "Aduh, Kampret" teriak lelaki itu 

"Eh, lu gak papa?" teman dari lelaki itu menyingkirkan sepatu dan bolanya dari tubuh lelaki na'as tersebut. sementara itu sang perempuan yang baru menyadari bahwa sepatunya ikut melayang karena tendangan supernya langsung lari sekencang mungkin untuk menghindari laki-laki tersebut. "Awas aja lu, kalau ketemu lagi abis di tangan gua" batin lelaki itu yang melihat sang perempuan lari terbirit-birit.

Perempuan itu tiba di sebuah rumah yang tidak besar, namun tidak bisa dikatakan kecil juga "Loh Aya, ngapain lari sampai ngos-ngosan gitu kayak dikejar setan?" nampak seorang wanita paruh baya yang sedang menyirami halaman depan rumah itu "Di kejar anjing mah" Dusta perempuan itu 

"Aya, kemana sepatu sebelahnya? kenapa kamu cuman memakai satu sepatu?" tiba-tiba terdengar suara berat itu dari belakang sang perempuan yang di panggil Aya tersebut 

"Astaga Dragon, Abang kalau muncul bilang-bilang dong" ucapnya sambil mengelus dada karena kekagetannya 

"Jadi dimana Sepatunya?" menagih jawaban dari pertanyaan sebelumnya yang belum terjawab "Anu bang... hehehee sepatunya ilang" jawab Aya sambil meringis menatap Abangnya yang nampak berang tersebut 

"Anjirrrr dah, itu sepatu mahal yang gua beli kemarin karena lu merengek minta di beliin dan sekarang lu ilangin. bagus ya" teriak sang Abang sambil mengejar Aya ingin menjitak kepala adiknya tersebut 

"Argghhhh ampun bang!" teriak Aya

Dan terjadilah adegan kejar-kejaran antara kedua kakak beradik tersebut, sementara wanita paruh baya yang disebut 'Mamah' oleh Aya hanya menggeleng melihat kedua anaknya kejar-kejaran di halaman dan kembali fokus menyiram tanaman.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nb : kalau terdapat typo dan kata-kata yang tidak sesuai tolong di tandai atau di komentari ya, ini karya pertama saya jadi mohon dimaklumi dan bimbing saya agar bisa menulis lebih baik lagi. untuk kalian yang sudah membaca tulisan ini saya ucapkan terimakasih yang sebesar -besarnya :)

Sipit & BeloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang