Penanganan Virus Corona di Jepang
Rika OhnoPandemi Covid-19 sudah menjadi permasalahan global pada saat ini. Jepang juga terus mengalami peningkatan kasus virus corona setiap hari. Pada hari Selasa, 14 April 2020, jumlah kasus virus Corona telah mencapai lebih dari 8,000 dengan 162 kematian. Angka kematian akibat virus corona di Jepang sebesar 2 persen. Angkat ini tidak sebesar rata-rata dunia dengan 5.5 persen. Akan tetapi, Nikkei melaporkan angka kematian menjadi 6 kali lipat jika penyakit virus Corona berusia lebih dari 70. Hal ini membuat masyarakat Jepang yang menua semakin parah.
Selama 3 bulan sejak kasus pertama terkonfirmasi di Jepang, Perdana Shinzo Abe ragu-ragu mengambil langkah tegas dalam penanganan virus corona karena lebih memperhatikan dampak virus Corona terhadap ekonomi dibandingkan meningkatkan sistem kesehatan negara. Oleh karena itu, toko-toko dan restoran tetap terbuka, dan banyak orang yang menggunakan transportasi umum karena hanya sedikit karyawan yang dapat bekerja dari rumah. Aktivitas social ini dilanjutkan sampai ribuan orang terkena virus corona.
Menghadapi permasalahan tersebut, pemerintah Jepang akhirnya menyatakan keadaan darurat pada hari Selasa, 7, April, 2020. Keputusan pemerintah memberi gubernur-gubernur di Tokyo dan enam prefektur lainnya wewenang legal untuk meminta warga tinggal di rumah dan bisnis tutup. Selain itu, pemerintah menutuskan untuk mendistribusikan 2 masker kain setiap keluarga. Walaupun masker kain tidak disarangkan oleh WHO untuk mencegah virus corona, pemerintah menjeraskan bahwa masker kain cukup efektif untuk mencegah penyebaran dari orang ke orang.
Ternyata pandemi virus corona sudah berdampak besar pada ekonomi Jepang.
Dengan deklarasi darurat, sudah banyak bisnis berhenti, dan juga Olimpiade 2020 terpaksa ditundakan ke tahun depan. Oleh karena itu, beberapa perusahaan terhadap krisis kebangkrutan, dan banayak karyawan mengarami pemotongan gaji atau mendapat pengangguran. Shinzo Abe menjanjikan memberikan 300,000 yen kepada setiap keluarga yang penghasilannya menurun ke tingkat tertentu.
Penanganan virus corona tersebut baru saja dimulai di Jepang, dan ternyata deklarasi darurat tidak berdaya untuk membatasi tindakan warga negara Jepang karena tidak dikenai hukum atau denda jika melanggar. Oleh karena itu, setiap warga negara harus bertanggun jawab untuk ketindakan diri supaya pandemic virus corona ini cepat berlalu.