🌻 Chapter 08 : Hatred

180 24 99
                                    

Hatred : Kebencian.

"Aku tidak mau banyak bicara. Aku hanya ingin sedikit berkata, janganlah kamu berlebihan membenci seseorang."

🌻

Dengan langkah riang, Yora tengah menelusuri koridor kelas 11 Bahasa untuk menuju ke kelasnya. Sesekali dia mengangguk-anggukkan kepalanya mengikuti alunan musik yang mengalun lewat headphone putih yang dipakainya.

Yora kini tengah mendengarkan salah satu lagu favoritnya di boygrup Korea Selatan kenamaan Stray Kids yang berjudul Young Wings. Itu adalah salah satu dari puluhan lagu yang Yora sukai di boygrup Stray Kids.

Perempuan berambut pirang itu rasa, lagu ini merupakan lagu yang amat cocok untuk memulai paginya yang indah ini.

"Yor!"

Yora menoleh ketika punggungnya ditepuk seseorang, Yora lalu mendapati Reno yang tengah tersenyum manis padanya.

"Hai, Yeno! Morning!" sapa Yora tersenyum ramah pada sahabatnya itu.

Senyuman masih menghiasi bibir Reno. "Morning too, barbar."

Setelahnya Reno mencebik karena mendengar panggilan 'Yeno' dari Yora. "Nama gue Reno, bukan Yeno! Eh, bye the way, pagi-pagi udah disumpel headphone aja itu kuping."

Yora terkekeh, kemudian ia mematikan musiknya. "Ya elah nggak apa-apa dong, Ren! Kan biar semangat."

Reno ikut-ikutan terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Oh, iya! Jahe mana?" tanya Yora lalu menanggalkan headphone-nya di leher.

"Ada, palingan lagi ke kelas Alena. Biasalah, ngajak sarapan."

Mulut Yora membulat. Perempuan itu memang sudah mengetahui jika Jae tengah dekat dengan seorang perempuan dari jurusan lain. "Lo sendiri? Udah sarapan?"

"Belum, sih. Gue nggak laper."

"Ye! Sarapan itu penting tahu, Ren! Kalo nggak sarapan, nanti badan kita lemes."

Mata Reno memincing, pasalnya gadis di depannya ini juga jarang sarapan pagi. "Lo bisa ngomong gitu karena udah sarapan? Belum juga, kan?"

Yora nyengir. "Hehe, iya."

"Hihi, iyi!" cibir Reno.

Yora tertawa. "Ya udah sih, Ren! Gue juga nggak laper! Eh, masuk kelas, yuk!"

"Skuy!"

"Selamat pagi!" sapa Yora sambil memukul pintu kelas. Dan, itu sukses membuat semua orang  yang berada di kelas, terlonjak kaget.

"Ngagetin aja sih lo, Yor!" Putra mewakili orang-orang yang ingin protes atas perbuatan Yora tadi.

Di tempatnya, Reno terkekeh. Ia lalu melangkahkan kakinya masuk ke kelas.

"Heh, Puput! Ngerjain apa sih lo?" tanya Yora pada Putra yang kini berkutat dengan buku antropologi.

"Ini, gue belum ngerjain tugas antropologi." jawab Putra tanpa melihat Yora.

Sunflower (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang