Ch.2

19 4 0
                                    

 
   Reyna dan Anna kembali ke ruang tv,mereka duduk di sofa panjang yang berwarna merah itu...Anna mengambil hp lily yang tadi dilihatnya dia meletakkan hp itu di meja,depan sofa...sebenarnya Anna mau iseng melihat hp lily,yah ----tentu saja untuk melihat apakah ada seorang laki-laki yang berpacaran dengan lily---- tapi sayangnya hp itu memiliki sandi...

"Rey,memangnya kemarin ada teman lily yang datang ke sini?"
Tanya Anna,Reyna melihat Anna dengan wajah datar.

"Tidak usah berpura-pura,memang
Nya kau tidak tau bagaimana kakak kita itu?"
Jawab Reyna dingin,Anna ini memang suka sekali bercanda

"Hahaha!!"
Dia tertawa.Tapi Reyna hanya menatapnya saja,tawa Anna terhenti ketika dia merasa ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang, Anna menoleh sedangkan Reyna sekarang sedang asyik bermain hp.
Ternyata itu Lily,yang menatapnya dengan sebuah senyuman

"Pagi" Sapanya,Anna yang melihat senyum Lily sweatdrop.Lily memang orang yang ceria,dia selalu tersenyum. Tapi kadang senyumnya bisa memiliki banyak artian,seperti sekarang,walaupun Anna bukanlah seseorang yang peka dia tau kalau Lily pasti...

"Apa yang kau tertawakan??"
Tanya nya,Anna balas tersenyum ceria

"Ehhh,tidak!aku hanya sedang menceritakan lelucon pada reyna, memangnya kenapa?"
Jawab Anna tersenyum canggung dengan susah payah dia menarik bibirnya supaya membentuk sebuah senyuman.Lily menarik lalu menghela nafas panjang,dia duduk di samping reyna yang masih sibuk bermain hp

"Hhh,kau tau dia selalu mengikuti ku"
Ucapnya kesal,Anna terkekeh

"Memangnya kenapa?bukankah bagus? Akhirnya sekarang ada juga laki-laki yang menyukaimu"
Ujarnya,Lily langsung saja memukul kepala Anna

"Siapa yang mau dengan dia!"
Anna mengusap kepalanya yang sakit.

"Santai saja sih ly,mungkin dia kesepian"
Sekarang Reyna yang bicara,walau pun matanya masih fokus dengan hp.
Lily melihat ke arah Reyna dengan malas

"Haduuuuh bagaimana ini..."
Gumam Lily,dia berdiri dari sofa lalu melangkah pergi,entah kemana

"Hei,kau mau kemana?"
Tanya Anna,Lily menoleh dengan kesal

"Supermarket"
Jawab lily dengan nada malas bercampur kesalnya

"Hei,mandilah dulu sebelum pergi!"
Reyna berkata masih sambil memainkan hpnya,tapi terlambat Lily sudah lebih dulu pergi

"Dasar bodoh" Gumamnya,Anna yang melihatnya hanya terkekeh, ke kekehanya terhenti ketika melihat Reyna yang beranjak dari sofa

"Mau kemana?" Tanya Anna

"Kemana saja,itu bukan urusanmu"
Jawabnya,dia berjalan pergi ke arah kamar

"Dasar adik kurang ajar"
Ucap Anna...dia menghidupkan televisi,hanya untuk melihat semua siaran yang hanya menayangkan berita

"Reynaaaaa! Nonton drakor yuk!!"
Teriak Anna....haaah sungguh keluarga bahagia..............

°

°

°

°

Lily benar benar pergi ke supermarket masih menggunakan piyama merah mudanya,dia baru tersadar ketika ada orang julid yang mengatainya tadi,tapi untunglah karena Lily itu orang yang menganut prinsip orang yang santuy disayang tuhan dia tidak perduli,mau orang berkata apa yang penting ini hidupnya,biarkan orang berkomentar yang penting dia yang menjalaninya.

"Hei!apa kau tidak malu??iwh, pink? Norak sekali"
Lily langsung menoleh ketika mendengar ada suara seseorang yang berbisik padanya
Tapi...tidak ada oranh...Lily lanjut berjalan seperti tidak terjadi apa apa dia hanya mengendikkan bahu lalu lanjut berjalan

"Hei!!!aku tau kau bisa mendengarku!!"
Orang itu berbisik lagi,kali ini Lily berhenti dia menoleh kebelakang... Dan yang dilihatnya adalah seorang laki laki pucat yang memiliki paras lumayan tampan,dia tinggi... Memakai baju putih polos yang senada dengan celananya... Sedangkan sepatunya...

"Iya!aku bisa mendengarmu bahkan melihat wajahmu!memangnya kenapa?kenapa kau memanggilku!?"
Balas Lily marah marah,dia menunjuk wajah orang itu dengan telunjuknya...orang itu mundur perlahan

"Hei..biasa saja...bisa kan..."
Ujarnya sambil menurunkan jari Lily dengan perlahan

"Kenapa???"
Tanya Lily,masih memasang wajah kesal

"Tidak,hanya saja..kau mempermalukan dirimu sendiri, kau tahu..."
Jawabnya sambil menunjuk orang orang yang sedang berbisik bisik sambil melihat ke arah Lily

"Memangnya kenapa!? Aku tidak perduli mereka berkata atau memikirkan apa tentangku!"
Ujarnya,orang itu menghela nafas
Malas

"Baiklah,dasar orang tidak tahu malu..."
Gumannya

"Apa?kau mengataiku apa tadi!?"
Geram Lily,orang itu terkekeh memperhatikan wajah Lily yang memerah menahan marah

"Baru kali ini aku bertemu orang sepertimu"
Gumamnya

"Yah!dan ini juga kali pertama aku bertemu orang yang mengesalkan seperti mu!!!"
Teriaknya kesal,karena lelah berdebat, Lily memilih lanjut berjalan ke supermarket,orang itu tersenyum kecil,mendadak dia sudah berdiri di depan Lily

"Ingat aku...namaku Rendy..."
Bisiknya di telinga Lily,lalu dia menghilang begitu saja

"Dasar aneh..."
Gumam Lily sambil mengusap telinganya yang mendadak panas
Lily lanjut berjalan ketika mendengar ada pejalan kaki yang membicarakan dirinya...

T.B.C















AbilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang