{Extra Chapter}(1)

476 28 16
                                    

Setiap Minggu Rendy selalu menemaniku membeli buku di salah satu mall besar di Jakarta.

Aku berjalan menelusuri rak buku,
kalo seperti ini kalian taulah aku dimana,meskipun sudah menikah aku masih suka mengoleksi buku buku ya namanya juga hobi tidak bisa hilang sampai kapanpun kecuali memang kemauan dari diri kita sendiri yang menghentikannya.

"Sayang,aku kesana dulu."ucap Rendy mengusap lembut pipiku

Aku mengangguk tersenyum dan sibuk mencari buku yang cocok denganku.

Cara menjadi istri yang baik.

Seketika aku mengembangkan senyuman membaca judul buku yang membuatku tertarik dan mengambil buku tersebut.

"Boleh lah."gumam ku terkekeh kecil dan pergi mencari keberadaan Rendy.

Tak sengaja seseorang pria berteriak.

"Maaaf mba ini dompetnya jatuh."
ucap pria tersebut,suaraanya begitu familiar ditelingaku.

Aku berbalik.

"Ambar!!"

"Dewa!!"

Pengkhianatan itu kembali muncul di memoriku.

"Iiini dompetnya."Dewa memberikan Dompet hijau ku.

"Makasih ya."jawabku tersenyum dan hendak pergi

"Tunggu bar."tahan Dewa memegang tanganku

"Maaf Jangan pegang pegang gue."
ucapku menepis tangannya.

"Oke gue ga akan pegang tangan lu,
gue udah cari lu kemana mana bar akhirnya kita ketemu juga."ucap Dewa senang.

"Buat apa lu cari gue?bukannya lu tinggal diluar negeri terus lu ngapain balik lagi kesini?"jawabku menyindir

Dewa tersenyum."iya gue sempet tinggal di luar negeri lebih tepatnya di Singapura tapi gue balik lagi kesini karena gue sadar gue masih cinta sama lu dan gue ga mau jadiin Niken pelampiasan gue doang.maafin gue bar gue lebih percaya Niken dibanding lu,gue sekarang paham kenapa lu selalu bela Rendy karna dia emang orang yang baik beda sama gue yang lebih mementingkan ego gue sendiri dibanding hubungan kita.gue janji bar gue bakal perbaikin semua kesalahan gue,kita mulai hubungan ini dari awal,lu mau kan bar?"ucap Dewa menggenggam tanganku

Aku merasa tidak suka dan kembali melepas tangan Dewa."terus gimana sama Niken?"

"Lu gausah khawatir soal perasaan Niken,dia sendiri yang bilang kalo gue ga cocok buat dia bar,ya semenjak menjauh dari lu,gue emang selalu bareng sama dia, walaupun setiap hari gue selalu menghabiskan waktu sama dia tapi hati dan cinta gue cuma buat lu doang."jelas Dewa dengan penuh penyesalan.

Aku menatap Dewa iba,aku tau betul jika saat ini Dewa sangat menyesal.
"sorry gue ga bisa balik lagi sama lu wa."jawab ku

"Kenapa?lu masih cinta kan sama gue?gue janji gue langsung nikahin lu karena gue emang bener bener ga mau lepasin lu lagi bar."ucap Dewa dengan nada sedih,hingga ia melihat sebuah buku yang ku genggam.

Cara menjadi istri yang baik.

"Apa jangan jangan lu udah nikah?"ucap Dewa panik.

"semua sudah terlambat lu kembali ketika gue bahagia,lu pergi ketika gue bersedih apa ini yang di namakan cinta atau jodoh?cinta itu ga kayak gini apalagi jodoh."

"Lu nikah sama siapa?"

"Sama gue."ucap Rendy muncul diantara kami.

Rendy sengaja menggenggam erat tanganku."Rendy Juliansyah."ucap Rendy memperlihatkan genggaman kami.

2 bulan bersamamu (Rendy Juliansyah)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang