"Tidak usah memanggil orang jika kau tidak mengatakan apapun"
Ujar Reyna,Anna terkekeh...
"Kau benar..."
Ucapnya sambil menatap tanah,reyna hanya menatapnya
"Sudah sampai!!"
Teriak Lily,yang membuat beberapa orang menoleh ke arahnya
"Kecilkan volume suaramu!memang- nya kau tidak malu apa?dasar tidak tau malu"
Ujat Reyna,Lily menoleh ke arah Reyna dengan raut wajah bingung
"Apa!?kenapa menatapku seperti itu?"
Tanya Reyna kesal,dia langsung duduk di bangku yang ditemukan oleh Lily tadi,sekarang dia pun asik bermain di dunia maya
"Rasanya...aku pernah mendengar kata itu?"
Gumam Lily,sungguh ingatannya lemah sekali...
Mereka bertiga duduk di kursi taman ----entah apa tujuan mereka datang kesini---- mungkin hanya untuk memenuhi pengunjung di taman.Mereka bertiga sebenarnya menjadi pusat perhatian dari pengunjung taman bagaimana tidak?
Jika Lily saja memakai hoodie di siang hari yang mataharinya berada tepat di atas kepala apalagi hoodie nya berwarna kuning,lalu Reyna yang memakai pakaian serba hitam seperti akan mengunjungi makam seseorang atau mungkin baru saja pulang dari makam seseorang setelah membunuhnya,yah Reyna memang aneh,dia bercita cita menjadi seorang psikopat,hanya Anna saja yang kelihatan normal...ah tidak,dia sama saja,sekarang dia asyik berceloteh riang gembira dengan kecepatan nge- rapnya yang melebihi kecepatan wifi di rumahnya.
"Hmmm...Lily,sebenarnya kenapa kita kesini?"
Tanya Anna,Lily menokeh kerahnya lalu dia cengengesan
"Tentu saja untuk menikmati waktu kebersamaan kita,kita tidak tahu kapan akan berpisah bukan?"
Jawab Lily sambil tersenyum,Anna memiringkan kepalanya dengan alis yang mengkerut,kelihatan berfikir
"Berpisah??kenapa?"
Tanyanya lagi,Lily menghela nafas.
Reyna yang mendengar perkataan Anna berhenti bermain hp lalu melihat ke arahnya
"Siapa yang tau kapan kau akan mati"
Jawabnya "atau Lily bahkan aku, yah kecuali salah satu diantara kita ada yang mau bunuh diri " tambahnya
Anna dan Lily terdiam
T.B.C
