Chapter Three

61 9 1
                                    




Chapter Three

Aku perlahan membuka mataku. Cahaya lampu yang begitu terangnya membuatku pusing. Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar. Tembok yang di cat berwarna putih serta gorden berwarna krem menghiasi pandanganku. Sepertinya ini adalah rumah sakit..

Rumah sakit mana ini? Mengapa aku bisa ada disini? Yang terakhir aku ingat adalah melihat serigala besar dan hampir mati karna jatuh terpeleset, lalu setelah itu bertemu seorang pria yang paling tampan yang pernah ku lihat. Apakah dia yang membawaku kesini? Sayup-sayup ku dengar suara orang berbicara. Namun mereka seperti berbisik. Jiwa ingin tahuku pun bergetar. Perlahan aku tempelkan telingaku ke gorden dan menajamkan indra pendengarku.

"Ini tidak mungkin Alpha, dia manusia."

"Ya. Saya menyadari hal itu Dokter." Ujar seorang pria dengan suara indahnya. Suaranya benar-benar enak di dengar.

"Lalu bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Tidak pernah ada sepanjang sejarah bahwa manusia ser---"

"Dia sepertinya sudah sadar." Katanya lagi memotong ucapan yang aku pikir adalah dokter.

Aku pun langsung tertidur kembali di tempat tidur dan memejamkan mataku. Aku tidak mau ketahuan menguping pembicaraan aneh mereka. Sejarah tentang manusia apa yang mereka maksud? Tidak jelas sekali.

Aku merasakan kehadiran seseorang di depan kasurku, tangannya dengan pelan menyentuh pipiku lalu tangannya beralih menggenggam tanganku. Perasaan menyengat setiap kulitnya menyentuh kulitku pun terasa lagi. Sentuhan lembutnya membuatku merasa nyaman dan tenang. Sungguh sangat aneh, bahkan aku tidak mengenal dia. Kenapa aku merasa seperti ini? Lalu dengan perlahan-lahan aku membuka mataku, berpura-pura bahwa aku baru sadar.

"Kamu sudah sadar?" Tanyanya dengan nada khawatir.

Dia memperhatikanku dari atas ke bawah. Seolah memastikan bahwa aku benar-benar sudah sadar dan baik-baik saja.

"Aku dimana? Kenapa aku ada disini? Kamu siapa?" Kataku dengan bertubi-tubi.

"Kamu di rumah sakit. Semalam kamu tiba-tiba pingsan karna shock dan namaku Sehun." Jawabnya sambil melirikku dengan pandangan bertanya.

"Aku Atlana." Ia mengangguk lalu tersenyum dan ya ampun, ketika ia tersenyum seolah dunia menjadi tempat yang lebih baik. "Rumah sakit mana ini? Bukan kah di desa ini tidak ada rumah sakit? Yang ku tahu, mereka hanya memiliki klinik."

"Rumah sakit milikku." Jawabnya singkat.

Aduh jawaban singkat seperti itu tidak akan menjawab seribu pertanyaan yang ada di benakku. Sudah aneh aku tiba-tiba pingsan dan tiba-tiba ada di rumah sakit miliknya ini.

"Terus aku dimana ini? Kamu gak menjelaskan letak persisnya."

"Di rumahku." Jawabnya singkat lagi.

"Maaf, bisa gak sih jawab pertanyaan tuh yang jelas? Jangan jawab cuma satu kata. Itu gak menjawab pertanyaanku. Jadi maksudmu kamu punya rumah sakit di rumah gitu? Terus kenapa aku malah dibawa kesini bukan ke klinik yang ada di desa? Kamu mau culik aku ya?" Kataku panjang lebar dan bukannya jawab tapi dia malah tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.

Freak.

"Aku mau pulang, Sehun." Lanjutku.

Dia langsung menatapku dengan sinis dan dingin, "Kamu gak boleh pulang."

Aku mengernyitkan dahi, "Loh kenapa? Udah hak ku untuk kembali ke asrama. Lagian aku bisa panggil gojek." Aku langsung mencari-cari handphoneku yang seingatku kemarin ada di kantong celana dan sekarang tentu saja tidak ada.

Beruntungnya diriku.

"Handphonemu jatuh ke air kemarin pas kamu hampir jatuh. Lagian gak akan ada ojek online yang bisa masuk ke daerah ini"

Ah sial. Lalu gimana aku bisa pulang?

"Aku mau pulang." Ulangku.

Dia hanya menghela nafas lagi. Lalu seorang wanita berambut hitam panjang dengan senyuman ramah menghampiriku. Dia terlihat seperti benar-benar senang bertemu denganku. Aneh bukan? Aku gak pernah melihat orang sesenang ini bertemu denganku. Kecuali...

"Kenalin, ini Dania. Dia akan menemanimu selama disini sampai kamu benar-benar pulih."

"Hai kenalin aku Dania, sepupu dari orang ngeselin disampingku ini. Senang bertemu denganmu Lun--" Sehun berdeham kencang dan tiba-tiba batuk. "Atlana, benar kan?" Katanya sambil nyengir grogi. Seolah dia hampir saja mengucapkan seseuatu yang salah.

Aku membalas senyumannya, "Hai Dania. Yup, aku Atlana tapi kamu bisa memanggilku Lana jika mau. Senang juga bertemu denganmu." Ucapku sambil mengulurkan tanganku kearahnya, yang malah dia tarik dan memelukku dengan erat. Karna canggung, aku hanya menepuk-nepuk punggungnya.

"Dania, dia jadi susah nafas kalau kamu peluk kenceng gitu." Kata Sehun, Dania langsung melepaskan pelukannya dengan cengiran girang yang masih tertempel dimukanya.

Tiba-tiba aku tersadar. Aku harus pulang. Pekerjaanku menantiku dan pastinya orang-orang sedang mencariku. Belum ada beberapa hari aku di desa ini, aku sudah menyebabkan masalah saja.

"Aku mau pulang, aku baik-baik aja tuh dan terserah kamu mau bantu aku pulang atau engga, aku akan tetap pulang." Tegasku.

Mata hitam indah milik Sehun tiba-tiba berubah warna menjadi lebih gelap dan dikelilingi dengan warna emas di iris matanya.

Ia menggeram seram dan meraih tanganku. Aku menepisnya dan bergerak menjauh darinya. Ia benar-benar terlihat menyeramkan, sangat beda dengan Sehun beberapa detik yang lalu. Bagaimana bisa seseorang berubah sifat dalam beberapa detik? Benar-benar ada yang tidak beres dengan hal-hal disekitar sini.

"Ya coba saja kalo kamu ingin pulang sendiri tanpa di terkam binatang buas. Ini di tengah-tengah hutan, Atlana." Katanya dengan nada dingin, "Dania antar Atlana ke kamarnya dan pastikan dia tidak kemana-mana."

Apa? Hutan? Benar-benar konyol hidupku ini.

ia menatapku sebentar, tatapan yang tadi dingin tiba-tiba melembut kembali ketika menatapku. Tetap saja aku takut dengannya. Apa kamu tidak sadar bahwa tadi dia menggeram seperti binatang? Ya itu sangat menakutkan bahkan dengan wajah setampan dia. Dan sekarang dia mau menahanku di rumah garis miring hutan ini? Dia benar-benar tidak waras.

"Baik, Alpha." Jawab Dania.

Sehun pun mengangguk, melirikku sebentar lalu pergi entah kemana.

Oh my God. Bunuh saja aku sekarang.

********************************************

Hai semua! Sebelumya makasih banyak udah baca ceritaku dan juga udah Comment + Vote. Aku seneng banget. Maaf ya kalau banyak typo, bakal aku edit segera hehehe. Kasih kesempatan untuk cerita ini berkembang ya semua. Sekali lagi makasih banyak, jangan lupa Vote, Comment and Share. Aku akan update tiap minggu lohhh. Okee semoga suka sama ceritanya dan nantikan part selanjutnya yaa.

Untuk part selanjutnya boleh minta 3 vote aja untuk ke part selanjutnya. Jadi aku tau ada yang suka sama cerita amatir ini :D

Terimakasih semuaaaa :D

Alpha SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang