Hai.
Perkenalkan aku author yang akan menuangkan kisah nyata berjudul
DERITA UNTUK SUKSESKU.Tidak ada niatan untuk menjadikan kisah ini sebagai kenangan.
Kisah ini harus di lupakan namun, hanya saja tidak boleh hilang jejaknya.Terimakasih untuk para pembaca yang senantiasa meluangkan waktunya untuk sekedar membuang penat dengan membaca cerita ini. Atau bahkan, kalian yang memang berniat membaca cerita ini.
Tanpa kalian sadari, kalian akan menjadi salah satu saksi kesuksesan di balik derita itu.
Happy reading ♡
CHAPTER 1
" Mau ikut mamah atau papah? " Tanya laki-laki paruh baya kepada anak perempuannya yang duduk di bangku belakang pengemudi.
" Mamah. " Jawab anak perempuan itu tanpa ragu. Berbeda dengan sang papah yang terlihat sangat geram mendengar jawaban dari anaknya.
" Silahkan jika kamu ingin ikut dengan wanita miskin itu. Tapi perlu kamu tau, jika kamu ikut mamah mu, papah pastikan kamu akan berakhir menjadi gelandangan yang tidak bisa makan enak, tidak bisa melanjutkan sekolah, bahkan kamu tidak akan merasakan menaiki mobil mewah seperti mobil papah ini." Kata laki-laki paruh baya itu
menyombongkan dirinya sendiri.Gadis kecil yang sedang menginjak akhir semester di kelas 6 SD itu tampak kebingungan akan kalimat tak pantas yang di ucapkan papahnya. Gadis itu bernama Uti.
Uti merasakan badannya tergoyah dan merasa ada jari yang menyentuh kakinya kasar.
" Heh Uti. Bangun kamu, sduah siang, sana pergi siap-siap ke sekolah.
" Uti terbangun dari mimpi buruk yang akhir-akhir ini selalu hadir dalam tidur nya.
Walau pada kenyataannya, mimpi buruk itu memanglah kenyataan. Dan naasnya, mimpi itu membekas di ingatan gadis kecil bernama Uti.
Uti melihat Puan, kakak sepupu dari papahnya baru saja keluar dari kamar Uti setelah membangunkan Uti layaknya binatang.
Namun, Uti sudah terbiasa dengan kelakuan keji dari keluarga papahnya terhadap Uti maupun adiknya Via.
Semenjak kejadian perpisahan kedua orang tuanya, Uti dan adiknya yang bernama Via itu terpaksa harus mengikuti sang papah karena tuntutan ekonomi. Sementara mamahnya kembali ke kampung halaman nya di Bandung bersama dengan ke-empat adik Uti lainnya.
Selama papah Uti pergi bekerja, Uti dan Via akan tinggal bersama keluarga dari papahnya yang tak jauh dari rumah tempat Uti dan mamahnya tinggal sebelumnya.
~Dusk ~
Sambil menggendog tasnya, Uti dan Via berjalan menuju lingkungan sekolah mereka. Sebenarnya, Uti sudah sangat malas dengan suasana sekolah. Dimana orang-orang akan menanyakan keadaan orang tuanya, bukan karena peduli, melainkan rasa ingin taunya saja yang berlebihan.
" Uti.. " Uti menghentikan langkahnya dan berbalik mencari sumber suara yang memanggil namanya.
" Kenapa put? " Tanya Uti yang melihat Putri teman sebangkunya yang menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERITA UNTUK SUKSES KU.
Non-Fiction" IKUT PAPAH ATAU MAMAH ?! " Saat itulah awal mula deritaku di mulai. ini kisah nyata yang di angkat dari kisah hidup ku sendiri. kehancuran yang berasal dari perceraian kedua orang tua ku. di cerita ini nama orang-orang yang berngaruh kuat untuk pe...