Gais. Last chap :")
Sebelum babay babay ada mau ngomong apa gitu nggak? 😭Note di bawah dibaca juga ya~ ada info giveaway di bawah.
-
Jungkook
Jadwal tidurku benar-benar berantakan, dan satu-satunya yang kuinginkan adalah mematikan semua suara dalam kepala untuk mendapatkan tidur yang cukup. Dan jalan keluarnya hanya satu: Emilia.
Kenyataan bahwa Emilia tak kunjung ditemukan membuatku gila. Aku sama sekali tak ingin memasukkan kemungkinan bahwa aku sudah betul-betul kehilangan Emilia. Dia tidak akan mati. Atau jika memang begitu, biarkan aku yang menyimpan bagian dari dirinya yang tersisa. Aku ingin kepastian. Aku ingin bertemu lagi dengannya, terlepas bagaimana keadaannya sekarang.
Aku baru saja mau menutup mata ketika decitan pintu terdengar, dan suara Minjae terdengar berbarengan dengan langkahnya. "Kook, aku dapat—oh, kau tidur?"
"Ada apa?" Kembali kubuka mataku, membiarkan punggung tetap bersandar. "Laporan pengiriman?"
"Persetan dengan yang itu," balas Minjae, matanya merotasi malas. "Kita benar-benar tidak akan beroperasi jika kau terus begini. Kita harus cari banyak rute baru. Hampir dua bulan bisnismu ini menganggur, Kook."
Aku memilih untuk tak mengomentari masalah kartel. "Lalu?"
"Ini soal Emilia."
Hanya dengan satu nama itu, buru-buru aku meluruskan punggung. Kutatap Minjae dengan mata melebar. "Kau berhasil menemukannya?"
Harapanku tinggi, jujur saja. Begitu banyak usaha yang sudah kulakukan dan hingga saat ini tak satu pun yang membuahkan hasil. Namun Minjae justru menggeleng. Aku baru saja mau angkat bicara ketika Minjae berkata, "Ada informasi baru dari Erin."
"Erin?" aku mengulangi, dan Minjae mengangguk. "Informanmu itu? Dia bilang apa?"
"Erin bilang kau mungkin mau memeriksa rumah salah satu bawahanmu," kata Minjae. Aku ingin berkomentar tertapi Minjae belum selesai. Dia kemudian melanjutkan, "Apartemen Taehyung."
Suara Minjae terdengar jelas, namun kerutku mengerut. "Taehyung?" tanyaku, dan Minjae lantas mengangguk. "Tapi waktu itu kita sudah bertanya pada mereka semua, bukan? Dia juga bilang tidak tahu."
"Erin bilang dia dapat sumber informasi kalau ada wanita bermata biru yang Taehyung bawa ke tempatnya," jelas Minjae, tatapannya masih tertuju pada layar ponsel, masih membaca sebelum menoleh padaku. "Tapi kalau Erin salah orang? Taehyung juga kelihatannya tidak berbohong."
Taehyung.
Taehyung.
Taehyung dan Emilia.
Kukepalkan tanganku selagi beranjak dari sofa. Membayangkan mereka berdua saja sudah membuatku muak. Kenapa juga Emilia harus ditemukan Taehyung? Apa yang membuat Emilia ke sana?
KAMU SEDANG MEMBACA
MILE (✓)
Fanfic[SUDAH DITERBITKAN - Tinggal 5 bab] Menjalani hubungan dengan Jungkook merupakan hal yang paling Emilia syukuri. Tapi itu dulu. Sekarang dia ingin keluar dan bebas. Sayangnya tak pernah bisa. Tidak akan bisa jika saja dia tidak bertemu dengan Taehyu...